Part 31. Cowok Brengsek.

3K 310 25
                                    

Part. 31. Cowok Brengsek.

Happy Reading.
Jangan lupa Vote dan Komen, ya 😉

~~~

Fatma baru saja selesai menyapu teras rumah saat melihat mobil Honda Jazz berwarna merah masuk ke halaman rumahnya. Dia menunggu seseorang itu turun dari mobil. Fatma terkejut saat melihat anaknya keluar dari Mobil dengan keadaan kacau. Wajah memerah dengan rambut yang sedikit kacau, jejak air mata yang masih tertinggal di pipi Putri.

Cewek itu masih seguk-segukan saat menghampiri Fatma. "Mama," Panggilnya serak.

Fatma menatap wajah anaknya yang sedih kemudian menyimpan sapu di tiang rumah dan langsung memeluk Putri yang juga memeluknya erat.

"Mama," Ujar Putri lagi kemudian menangis.

"Sttt... Udah, nggak apa-apa," Sahut Fatma lembut. "Menangislah sayang."

Mendengar mamanya, Putri terisak keras dan mengencangkan pelukannya. Berharap rasa sakit yang dia rasakan bisa hilang seketika

"Sa..sakit, Ma. Putri nggak suka perasaan kayak gini." Ujar Putri sambil mengangkat wajahnya, menatap ke arah Fatma dengan kedua mata memerah. "Padahal Kak Zahril bilang suka sama Putri. Tapi kenapa dia ngelamar orang lain?"

Fatma menatap anaknya lama, kurang mengerti dengan apa yang dikatakan Putri karena sebelumnya belum pernah sekalipun anak sulungnya ini membahas seorang cowok.

"Dia bilang, Ma. Kak Zahril bilang kalau dia sudah tidak suka sama Putri lagi. Emang cinta bisa hilang begitu saja, Ma?" Putri menatap Fatma dengan dahi mengerut dalam juga tangis yang tidak berhenti.

"Udah, Nak. Ayo masuk dulu. Malu diliat tetangga. Kok udah besar kayak gini masih nangis." Fatma tertawa pelan, mengelus punggung Putri dan mengajaknya masuk ke dalam rumah.

Putri mengangguk, melepas pelukannya kemudian menghapus air mata di pipi.

"Ayo sayang."

Putri melangkah terlebih dahulu masuk ke dalam rumah kemudian duduk di sofa ruang tamu. Menyandarkan tubuhnya yang sangat lelah.

"Putri udah makan?" Tanya Fatma yang duduk di samping Putri dan mengelus puncak kepala anaknya.

Putri menggeleng.

"Ayo makan. Mama siapin makanan kesukaan kamu." Fatma tersenyum hangat saat Putri memindahkan tatapan ke arahnya. "Udah nggak usah sedih. Nanti kamu cerita sesudah makan siang, ya. Sana mandi kemudian ganti baju."

"Nanti, Ma. Putri mau di sini dulu sebentar." Ujar Putri lemah kemudian memejamkan mata.

"Ya udah. Mama ke dapur dulu." Fatma mengecup puncak kepala anaknya sebelum melangkah masuk ke dalam dapur.

Putri kemudian merenung. Diam dengan sekali-kali segukkan. Zahril dan Ananda. Lamaran. Ananda. Zahril.

Putri menggeleng, masih tidak percaya dengan apa yang didengarnya tadi. Walaupun dahulu dia sempat mendengar tentang perjodohan itu tapi dia tidak menyangka rasanya akan sakit seperti ini. Putri kemudian memegang dadanya. Merasakan jantungnya berdetak tidak karuan.

Apa ini akhirnya dia harus merelakan Zahril? Melupakan cowok itu.

Tapi jika saja melupakan seseorang semudah meniup gelembung busa yang dengan sekejap hilang, Putri pasti akan melupakan.

PUTRI (Selesai) Where stories live. Discover now