<3>

291 25 3
                                    

"Lo liat gak tadi Bu Widya Jatoh? Ngakak coy... Hahahaha" murid SMA PANDU JAYA, seorang gadis dengan rambut lurus, anak kelas 11 IPA-1.

"Njir, tobat lo. Dia guru kita loh," pukul temannya,yang berambut gelombang.

Mereka berdua sedang berjalan menyusuri lorong-lorong sekolah, untuk pergi ke kantin. Mereka berdua berpapasan dengan geng yang terkenal di sekolah.

"Cabe-cabean lewat tuh," kata gadis yang berambut gelombang.

Ketiga cewek yang tadinya hanya berjalan santai, langsung berhenti dan menghampiri dua cewek yang tadi mengejek mereka.

"Maksud lo apaan? Cari ribut?!" gadis yang tampak seperti pemimpin dari ketiga gadis itu.

"Mau tau maksud gue?" cewek berambut gelombang itu sudah maju satu langkah.

"Sa, udah. Gak usah urusin yang lagi lesbian," maju satu dari temannya, bernama Aida.

"Iya Sa, kata Aida bener. Mending kita lanjut ke kantin aja. Lo tanggepin mereka berdua, sama aja lo nanggapin setan." tambah teman satunya, bernama Gina.

"Apa lo bilang. Lo beneran cari ribut ya sini lo," maju Syakira, cewek berambut lurus tadi.

"Udah, cabe murah kayak mereka mah gak usah di tanggapin. Hahaha.... " mereka berdua pergi meninggalkan ke tiga orang yang sudah emosi itu.

"Untung tuh anak pintar ama cantik. Kalo gak udah gua gibas juga," ucap Lisa.

Aida, Lisa, dan Gina adalah anak kelas 11 IPA-3. Mereka bertiga melanjutkan jalannya menuju kantin.

"Bil, kok lo halangin gue sih. Sumpah ya gengnya si Lisa tuh harus di kasih pelajaran sekali-kali," kesal Syakira, biasa di panggil Rara.

"Udah lah Ra, gue laper. Sebentar ada ulangan dari Bu Widya. Siapin tenaga dulu. Ayo." ajak Nabila.

Ya, Nabila Frisya Sonita. Sekarang ia telah berumur 16 tahun. Nabila tumbuh menjadi anak yang cerdas dan cantik. Tapi dia selalu gila bersama sahabatnya, Syakira biasa di panggil Rara.

"Iya deh iya. Susah emang punya sahabat yang otaknya diatas rata-rata. Untung lo gila, kalo gak pasti lo gak punya sahabat kayak gue. Hehehehe.... " tawa Rara langsung terhenti saat Nabila memukul punggungnya.

"Dih, kasar banget neng," sambil memegang punggungnya, padahal ia tak sampai.

"Lo sih. Gue gak gila."

"Terus? "

"Gak waras. HAHAHAHA" Nabila berlari meninggalkan Rara. Rara pun mengejar Nabila.

Brugh

Nabila menabrak seseorang.
"Aduh, sial. Lo jalan pakai mata gak sih" Nabila mendorong orang yang menabraknya. Walaupun, sebenarnya yang menabrak adalah Nabila. Lalu ia membaca nametag yang ada pada cowok tersebut.

"Farhan Monasterio.... Lo anak baru ya?" sekarang Nabila hanya bertanya. Sedangkan cowok yang bernama Farhan tersebut hanya diam.

Rara baru saja tiba dan sudah melihat temannya sedang berdiri bersama lelaki tampan.

"Widih, Bila udah punya pacar nih." Rara menghampiri temannya.

"Bangke. Pacar dari mana lagi. Bukan pacar ini, orang gak kenal juga." Nabila menjauh dari lelaki itu dan sekarang merangkul temannya.

"Kelas 11 IPA-1 ada dimana?" cowok atas nama Farhan tersebut angkat bicara.

Rara hanya menunjuk kelas yang ada di belakang lelaki tersebut. Seketika Nabila tertawa.

"Lo kenapa ketawa, ada yang lucu?" tanya cowok tersebut dengan wajah datar.

"Anjay, lucu lah. Lo nanya kelas. Padahal kelas yang lo cari udah ada di belakang lo. Lo but-" Nabila berhenti saat seorang guru berhenti di depannya.

"Bil. Kamu tuh cewek, jaga mulut dikit bisa? Aku lapor Bunda mau," ucap guru itu.

"Ih kak Nahal. Jangan gitu dong. Ya udah deh. Aku pergi dulu. Udah laper. Gegara nih cowok, aku ke kantin jadi ke tunda kan." Nabila sudah berbalik dan diikuti oleh Rara di belakangnya.

"Farhan. Ayo ke kantor. Kamu harus ambil beberapa barang." ucap guru itu yang tak lain sebenarnya Nahal, Nahal Septian Sonita. Sekarang ia berumur 24 tahun dan menjadi guru di SMA PANDU JAYA.

...TBC...
|
|
|
Semoga kalian suka sama ceritanya 💙

Jangan lupa vomment 💖

Thank You 🌹

CLASSIC [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang