<7>

140 18 0
                                    

Rara kini telah berada di dalam kelas. Dari tadi ia ingin berbicara dengan Nabila, namun Bu Widya dari tadi selalu melirik dan menghampiri Farhan. Farhan duduk tepat di sampingnya.

"Bu Widya gebet Farhan atau gimana sih. Dari tadi bolak balik ke dia mulu. Alasannya takut ada yang gak di mengerti ama dia lah" batin Rara.

Ini pertama kalinya bagi Farhan untuk sekolah umum. Dari tingkat SD, dia selalu Homeschooling .

"Baik anak-anak. Kerjakan halaman 43. Dan kalau selesai kumpul di Nabila. Harus selesai hari ini ya. Ibu keluar sebentar. " Bu Widya sudah berjalan keluar.

Rara langsung ke belakang dan mendekati Nabila. "Bil. Gue mau ngomong. Penting! " Nabila hanya cuek.

"Nabila. Mau denger gak? "

"Duduk gak. Atau gue catat nih nama loh. Tugas lo harus selesai ya. " Nabila mengancam Rara dengan mengeluarkan Buku Kelas, buku untuk menulis nama yang melanggar di kelas 11 IPA-1.

"Dih.. Lo mah gitu. Penting in-" belum sempat Rara mengatakannya. Sudah di potong oleh Nabila.

"Duduk gak?! " suara Nabila kini lebih besar. Membuat semua orang yang ada di kelas menoleh.

"Gak usah keras-keras nyet. Gue duduk kok. Tapi pinjem buku tugas lo yak" senyum licik di wajah Rara terbentuk. Seketika Nabila menarik buku miliknya.

"Lo mau usus lo gue jadiin tali jemuran di rumah? "

"Dih... Parah loh. " Rara duduk dan kini fokus dengan buku tugasnya.

Setelah lebih 1 jam
Tringgggg

Bel pulang berbunyi. Semua murid kelas 11 IPA-1 mengumpulkan buku tugas milik mereka ke ketua kelas. Tak lain tak bukan, adalah Nabila. Terakhir yang mengumpulkan adalah Farhan.

"Mau gue bantuin bawa ke meja Bu Widya? " Farhan sudah bersiap-siap ingin mengangkat tumpukan buku yang ada di depan Nabila. Tetapi, Nabila menepis tangan Farhan. Rara yang dari tadi berdiri di belakang Nabila seketika memukul pundak Nabila.

"Apaan sih Ra. Kok mukul gue? " Nabila berbalik menghadap Rara.

"Gak usah kasar kali Bil. Farhan kan mau bantuin. Lo bukannya buru-buru ya? Kan kak Nahal dari tadi nyariin lo" Rara sudah siap dengan tas di punggungnya. Tanda bahwa Rara dari tadi sudah ingin pulang.

"Eleh.. Kalo lo gak mau nemenin gue ke ruang guru, gak usah kale. Lo deluan aja sana. " Nabila berdiri dan mengambil tasnya. Lalu merangkulnya. Ia bersiap mengambil buku yang masih ada di atas mejanya. Tapi, tangan Farhan sudah lebih dulu mengangkatnya.

"Biarin Farhan aja Bil. Gue mau ngomong ama lu. Serius. " Nabila sudah berjalan dan mengikuti Farhan.

"Dih Bila mah... Ya udah deh gue tunggu di luar aja. Gue mau pulang ama siapa coba. Kan gue pulangnya bareng Nabila mulu. " Rara berjalan keluar kelas. Saat sampai di tempat parkir, Nahal sudah berdiri di samping mobilnya. Rara menghampiri Nahal.

"Nabila mana Ra? " Nahal mencari mencari di mana keberadaan Nabila.

"Oh. Nabila ke ruang guru Pak. Ups... Eh Kak"

"Di bilang jangan manggil gue 'pak' kalo di luar sekolah. "

"Hehe... Maaf kak. " pasalnya dari kecil Rara sudah sering main bersama Nabila. Yang pastinya sering ketemu Nahal. Nahal sudah dia anggap kakak sendiri juga.

"Ya udah masuk deluan aja ke mobil. " Rara sudah masuk ke mobil. Nahal hanya geleng-geleng kepala, melihat kelakuan sahabat Nabila tersebut.

Lain halnya dengan Nabila. Yang masih mengejar Farhan.

"Woi... Gue kan bisa bawa sendiri. " mereka berdua sudah sampai di depan ruang guru.

"Mejanya Bu Widya mana? " Nabila kaget dengan pertanyaan Farhan. Sontak ia menunjuk sebuah meja dengan vas bunga mawar diatasnya.

"Lo ternyata gak tau mejanya Bu Widya. Tapi lo mau bawa buku? Gila lo. " Farhan menaruh tumpukan buku yang ia bawa sedari tadi. Mata Farhan terfokus ke sebuah novel lalu mengambilnya.

"Lo suka baca novel? " tanya Nabila.

"Gak! " Farhan berlalu pergi dan meninggalkan Nabila sendiri.

"Dih.. Gue ditinggalin. Tunggu " Nabila melihat sekeliling.

"Anjir... Ruang guru kan seram. " Nabila lari keluar dari ruang guru menuju parkiran sekolah.

...TBC...
|
|
|
Udah nungguin ya? Pembahasan tentang Farhan😂

Sabar. Belum saatnya ✌

Nanti aja ya. Kalo kalian mau, jangan lupa vote sebanyak-banyaknya💖

Supaya aku semangat nulisnya. Dan kita cepat-cepat tau siapa sebenarnya Farhan. Aku aja yang author kepo, siapa Farhan 😆

Ya udah deh. Jangan lupa follow aku juga ya ☺

Thank You 💙





CLASSIC [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang