<13>

106 14 0
                                    

"Farhan!" Seseorang memanggil Farhan dari belakang. Farhan membalikkan tubuhnya dan mendapati Helena.

"Kak Helen? " Farhan berkata dengan nada curiga. Farhan berjalan ke arah Helen. Nabila yang melihatnya ikut melangkah.

"Pacar kamu Bil? " tanya Helen. Yang seketika di balas gelengan oleh ke dua orang yang sedang di curigai.

"Gak kak. Aku tadi hanya bantuin Farhan. " Sambil melambai-lambaikan tangannya, dalam artian yang di katakan Helen tak benar.

"Jon udah mau makan es krim. Kakak-kakak masih lama bicaranya? Jon capek berdiri di sini" Jon tiba-tiba bersuara dari belakang kak Nahal. Yang lainnya pun tertawa dan masuk ke toko es krim tersebut, terpaksa Farhan ikut masuk. Karena di paksa oleh Helen.

Di dalam toko es krim yang bernuansa pink pastel tersebut. Mereka semua duduk di satu meja yang sama dan memesan es krim. Setelah memesan mereka kembali untuk berbicara. Tetapi, Jon lebih dulu memotong.

"Kok kak Witry gak ikut? Kak Ilya juga. Kak Nahal, kok mereka gak ikut? " Jon menarik-narik jaket Nahal dengan lembut dan menatapnya dengan mata yang lucu.

"Mere-"

"Hai. Sorry gue telat. Gue gak lewatin apa-apa kan? " Seorang wanita muda masuk dan langsung menduduki kursi di samping Jon. Lalu, ia mencubit pipi Jon dan mengelus kepalanya hingga rambut Jon berantakan.

"Kak Witry!" Jon langsung memeluknya. Dari kecil, Jon sangat dekat dengan Witry. Witry Sanjose Sonita atau yang lebih di kenal sebagai Witry. Anak ke-3 di Panti.

"Katanya gak bisa datang Wit? " sela Helen. Es Krim sudah ada di hadapan mereka semua. Mereka pun melahapnya. Witry yang melihat tersebut, berdiri dan meninggalkan meja tanpa menjawab pertanyaan Helen.

"Dia mau kemana? " bisik Farhan kepada Nabila.

"Palingan pesan es krim buat dirinya" Dan benar saja, Witry kembali ke meja sembari membawa cup besar es krim Rasberry. Witry dari kecil sangat suka dengan es krim, begitupun Jon. Karena hal tersebut Witry dan Jon sangat dekat. Dan juga ada satu hal lainnya.

"Jadi tadi kak Helen bilang apa? " Witry kini telah memasukkan sesuap es krim kemulutnya.

"Katanya gak bisa datang? " tanya balik Helen.

"Hah? Siapa yang bilang gue gak bisa datang? " Seketika Helen menunjuk Nahal. Nahal melotot kepada Helen. Sebuah pukulan lembut mendarat di bahu Nahal. Witry memukulnya.

"Huh. I didn't say like that. Dasar kak Nahal. Kan gue bilang gue bisa datang. Dari tadi gue udah nunggu di depan asrama, gak ada yang jemput. Ya udah gue ke sini naik bus. Karena itu gue telat. " Helen hanya diam mendengarkan.

"Maaf. Aku lupa. " balas Nahal.

"Woi... Bil." Nabila kaget dan langsung mengangkat kepalanya dan menatap ke Witry.

"Cowok yang di samping lu. Pacar? " dengan nada menyidik. Farhan seketika tersedak. Nabila menyodorkan air mineral dan Farhan meminumnya.

"Wit! " Nahal melotot ke Witry. Witry menatap balik Nahal dengan tatapan tidak bersalah. Nahal mengode Witry dengan melirik Jon.

"Sorry bambank. Hehehe.... " Witry hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Jon. Tadi gimana? " tanya Nabila. Jon tersenyum.

"Bagus kok kak. Semuanya lancar. " Jon memasukkan suapan terakhir es krimnya. "Videonya ada di kak Helen. Jon cuci tangan dulu ya kak. "

Nabila kini menatap Helen yang duduk di sampingnya, dengan tangan yang meminta sesuatu kepada Helen.

"Kita nobar aja. Tapi durasinya bentar sih. Tunggu aku ambil dulu handphoneku. " Helen sudah mencari handphonenya. Saat ia mendapatkannya, ia mencari sebuah video. Setelah mendapat apa yang ia cari di dalam handphone tersebut. Helen menyimpan handphonenya di tengah-tengah. Agar yang lain bisa melihat.

Sebuah video terputar.


...TBC...
|
|
|
Yang mau lihat video apa yang terputar di hp Helena. Stay ya guys. Di bagian selanjutnya pasti ada.

Makanya jangan lupa vote ya ❤

Maaf kalo bagian ini pendek. Soalnya q lagi stuck. Ini udah untung q masih up🙂

Thank you 💙






















^651 words^

CLASSIC [Completed]Where stories live. Discover now