<52>

56 9 7
                                    

Hari ini sudah sedekah belum?
Kalo belum vote yuk sebelum baca biar gak lupa:) Sekalian sedekah.

Kalau ada typo atau kesalah komen ya:)

Happy Reading my lovely readers
~♥~~♥~~♥~~♥~~♥~~♥~~♥~~♥~~♥~~♥~~♥~

Nabila berjalan berdampingan dengan Rara memasuki pekarangan sekolah. Sinar matahari menerpa wajah mereka seiring mereka melangkahkan kaki. Hari yang baru, pagi yang baru. Dan jiwa yang baru untuk Nabila, ia kembali menjadi Nabila seperti semula. Tertawa saat Rara melontarkan gurauan dan ia sesekali melontarkan gurauan yang membuat mereka terlihat menonjol diantara para siswa pagi itu.

Namun, Nabila sesekali menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, ia merasa menjadi pusat perhatian. Rara melihat kelakuan aneh Nabila. Rara memperhatikan sekitar, dan benar, banyak pasang mata yang melirik Nabila dan berbicara seakan Nabila lah yang menjadi topik mereka.

"Lo kenapa dah Bil?" tanya Rara melirik sahabatnya.

"Aneh anjir. Masa gue gak masuk sekolah langsung jadi artis kayak gini sih," kata Nabila angkuh lalu tertawa kecil membuat Rara kesal.

Setelah lama berjalan, Nabila dan Rara sampai di kelas mereka. Pagi ini, mereka tidak singgah ke kantin, hanya membeli cemilan dan membawanya ke kelas. Rara menghindari, jika saja Lisa kembali.

Nabila melangkahkan kakinya ke kelas dan aura suram langsung terasa di kelas itu. Semua pasang mata, menatapnya.

"Eh...ini akun kak Devan yang legend itu kan?"

"Ini beneran si Legend itu?"

"Bukannya dia udah gak sekolah disini ya?"

"Eh...keknya mereka emang dekat deh. Pas si Nabila masih kelas 10 gue sering liat mereka jalan bareng."

"Mereka beneran pacaran?"

"Tapi kok-masa udah serumah sih?"

Nabila mendengar semua perkataan itu dari teman sekelasnya. Ia hanya mengernyit bingung, apa yang mereka bicarakan. Sampai-sampai nama Devan dan namanya dibawa-bawa. Nabila mendekat ke salah satu temannya yang sedang memperhatikan ponselnya dengan serius.

"Liatin apa si Gi?" tanya Nabila ke siswi bernama Gigi di depannya itu. Gigi yang merasa terpanggil sontak kaget melihat Nabila yang sudah berdiri di depannya dengan wajah mengintimidasi.

Nabila mengambil ponsel Gigi dan membulatkan matanya sebelum memasang wajah marah, ia sesekali mendengus kesal melihat apa yang tertera pada layar ponsel yang digenggamnya. Rara yang sejak tadi memperhatikan ikut penasaran dan mendekati Nabila.

"Paansih njir? Lo kek lia-WHAT!!" teriak Rara setelah melihat ponsel yang digenggam Nabila. Nabila disamping Rara hanya bergidik mendengar teriakan Rara yang tepat di sebelahnya.

 Nabila disamping Rara hanya bergidik mendengar teriakan Rara yang tepat di sebelahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CLASSIC [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang