<17>

81 14 0
                                    

"Apa?" dengan santainya Nabila menjawab teguran dari Nofal.

Nofal yang merasa geram mengangkat tangannya ingin menampar Nabila. Tangan Nofal pun melayang menuju pipi Nabila. Nabila yang melihat hal itu hanya memejamkan matanya.

"Lo mau dapat pukulan 2 kali ya Fal?" suara lelaki yang sangat familiar dan sangat terkenal di kelas tersebut. Seseorang yang membuat sudut bibir Nofal berdarah saat masuk ke kelas. Siapa lagi kalau bukan Farhan.

Flashback On~~~~~

Di taman belakang SMA PANDU JAYA. Dua adam sedang bertengkar hebat tanpa di tonton oleh siapa-siapa. Farhan dan Nofal.

BUGHHH

Satu pukulan mendarat di wajah Nofal.
"Itu buat persahabatan kita yang lo rusak," beo Farhan.

BUGHHH

Satu pukulan lagi mendarat di wajah Nofal.
"Ini buat Ismi. Karena lo berani jadi selingkuhannya."

Satu pukulan lagi menyusul, namun kali ini tangan Farhan tak sampai menyentuh wajah milik Nofal. Tangan kanan Nofal menahan serangan dari Farhan.

"Han lo kalo jadi cowok jangan bloon. Makanya cowok tuh bersosialisasi bukannya berkutat ama meja kantor di ruang bo-"

BUGHHH

Kali ini Farhan tak mengincar wajah milik Nofal. Farhan langsung meninju perut Nofal. Yang mau tak mau, Nofal terjatuh ke belakang. Setelah itu Farhan langsung meninggalkan Nofal. Farhan yang pergi tanpa lecet sekalipun, berbanding terbalik dengan Nofal yang luka-luka.

Bukannya Nofal tak ingin membalas pukulannya. Hanya saja, siapa pun yang melawan Farhan memakai tangan kosong tak akan pernah menang. Farhan menguasai bermacam-macam beladiri. Tapi, ada satu bidang yang betul-betul yang sangat ia kuasai, Judo.

Flashback Off~~~~~

Nabila membuka perlahan matanya. Dan dia mendapati sebuah pemandangan di mana kedua lelaki yang ada di depannya sedang mengambil ancang-ancang untuk bertengkar.

"Han lo ngapain belain nih cewek juga sih?" Nofal melepas paksa tangannya dari genggaman kasar Farhan.

"Itu bukan urusan lo. Mending lo keluar aja dari kelas. Ini bukan jadwal lo kan?"

"Ma...maksud lo apaan?" Nofal kaget, bagaimana bisa Farhan yang baru beberapa hari di sekolah tersebut, sudah mengetahui tentang dirinya.

Farhan memelotot kepada Nofal. Nofal sudah mengambil ancang-ancang ingin keluar dari kelas. Namun sial bagi Nofal. Bu Widya sudah lebih dulu masuk ke kelas. Terpaksa ia juga mengikuti jam pelajaran milik Bu Widya.

Tetapi betapa susah payahnya Nofal bersembunyi dari penglihatan Bu Widya, ia akan tetap terlihat. Tentu saja saat ia di lihat oleh Bu Widya, Nofal di perintahkan untuk berdiri di depan kelas, hanya Bu Widya yang berani berbuat seperti itu kepada Nofal.

Setelah melewati waktu yang panjang bel istirahat berbunyi.

Tringggg

Saat Bu Widya keluar, Nofal pun menghembuskan nafas lega. Nofal mengambil tasnya dan keluar dari kelas, tapi saat ia ingin keluar ia berbisik kepada Farhan.

"Lo berubah Han. Tapi buat gue itu gak masalah. Mending lo jagain dia, dia udah di tandain." Nofal berlalu pergi meninggalkan Farhan yang sedang membatu sebab mendengar perkataan Nofal.

"Kenapa mereka mengincar dia? Dia? Dia itu siapa?" batin Farhan.

"Farhan buat yang tadi thanks ya." Nabila membuyarkan lamuanan Farhan.

"Oh. Iya,  masama." Farhan dengan cepat mengubah raut wajahya kembali datar.

"Mau bareng?" Farhan berbalik ke Nabila dan menaikkan sebelah alisnya.

"Raya ada urusan di kantor, Rara nemanin. Terus gue di tinggal. Dan juga kalo lo mau ke kantin bareng, sekalian gue ajarin rumus yang semalam gak selesai." Farhan hanya membalasnya dengan anggukan.

Farhan dan Nabila berjalan menuju kantin. Tetapi di tengah jalan mereka berpapasan dengan Gani and the genk. Farhan menghalangi jalan Gani.

"Lo tau kan gue mau lewat situ? Mau cari mati." Nabila yang melihat perbuatan Farhan, memilih menarik tangan milik Farhan.

"Maaf kak," kata Nabila dan Gani berlalu pergi beserta pengikutnya. "Lo ngapain tadi?" Nabila melanjut jalannya.

"Gak papa. Lain kali lo mending jauhin Gani"

"Dasar cowok. Gak bisa bilang kak ya? Kak Gani kakel kita."

"Gak usah makai embel-embel kek gitu ke orang yang salah." Farhan mendahului langkah Nabila dan meninggalkannya di belakang. Nabila hanya memanyunkan bibirnya. Tapi tetap mengejar Farhan.

"Andai gue bisa ajak yang lain. Gue juga ogah ngajak tupai kek gini. Huh!" teriak Nabila dalam hatinya.

Sesampainya di kantin Farhan dan Nabila memesan cemilan untuk mereka makan. Setelah itu mereka memilih meja dan duduk. Hening cukup lama, hingga Nabila memecahkannya.

"Lo yang mukul Nofal?" Farhan hanya menaikkan sedikit bola matanya untuk melihat Nabila berbicara. Lalu ia kembali fokus ke makanannya.

"Tau dari mana?"

"Lo yang bilang kok." Farhan menatap Nabila.

"Lo bilang kek gini 'Lo mau dapat pukulan 2 kali ya Fal?'. Kayak gitu." Farhan hampir saja tertawa. Nabila menirukan cara bicara Farhan saat menirukannya, dan itu mampu membuat sudut bibir Farhan terangkat.

"Oh. Emang iya. Emang penting lo harus tau?"

"Eh...eh....gak sih-"

"Katanya mau ngajarin gue rumus, sampe sini kok malah ngeghibah. Dasar cewek." Nabila hanya cengingiran mendengar Farhan berkata seperti itu. Dan pada akhirnya Nabila menjelaskan rumus yang tidak di ketahui oleh Farhan. Mereka tidak sadar bahwa mereka sudah sangat lama di kantin, hingga bel masuk berbunyi.

Didalam kelas saat Nabila dan Farhan masuk bersamaan, tentu saja semua pasang mata melihat ke arah mereka. Farhan hanya cuek dan Nabila pun sama. Tetapi beda halnya saat sahabatnya sudah mulai ingin tahu.

"Lo abis dari mana ama Farhan Bil?" tanya Raya. Yang sedari tadi hanya melihat Farhan.

"Belajar," singkat Nabila.

"Beneran?" tanya Raya.

"Iya." Kalimat akhir dari Nabila. Setelah itu Raya tak niat untuk bertanya lagi. Saat guru masuk mereka pun belajar seperti biasa hingga bel pulang berbunyi.

Saat Nabila bersiap-siap untuk membereskan semua alat tulisnya. Handphonenya berbunyi, ia menerima sebuah pesan. Saat ia menatap layar hp nya. Ia melihat nama Nahal. Ia pun buru-buru membukanya. Saat ia membukanya, dan membacanya. Ia dengan refleks berteriak.

"Sial!" pekik Nabila.



...TBC...
|
|
|
Maaf ya kalo akhir-akhir ini q jarang up. Q sibuk banget, apalagi ini udah dekat pertengahan semester jadi pasti mau ulangan.

Semoga kalian mengerti.

See you

🐼

^946 words^

Next>>>>>

CLASSIC [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang