<40>

73 11 16
                                    

"Ya halo kak," balas Rara dengan suara yang lesuh.

"Nabila mana Ra? Kok belom balik. Ini udah jam 12 loh," ucap Nahal dengan nada yang khawatir. 

Rara baru saja bisa mendapatkan tidurnya 2 menit yang lalu. Namun, ponselnya berdering dan ia terpaksa menjawabnya karena yang menelfonnya adalah Nahal.

"Hah? Kita pulang jam 9 loh kak. Udah dari tadi," balas Rara.

"Ra! Kesini cepetan!" teriak Bunda Sonita di seberang.

Untunglah malam ini Rara tengah sendiri di rumah dan hanya di temani oleh bibinya. Ia segera bergegas keluar dan pergi ke panti yang tepat di sebelah rumahnya. Saat ia baru saja melangkahkan kaki masuk ke panti, suasananya berubah menjadi suram untuk Rara.

"Ra cerita in gimana tadi kalian pulang!" pinta Helena halus.

Rara menceritakan segalanya. Dari ia membangunkan Nabila untuk makan malam hingga mereka berdua pergi untuk makan es krim dan pulang bersama. Rara juga bercerita bahwa ia lebih dulu masuk ke rumahnya setelah di antar oleh Nabila. Setelah itu, ia tidak tahu apa yang terjadi.

"Itu sekitar 3 jam yang lalu. Gak mungkin Nabila keluyuran sendiri sampe tengah malam begini." Bunda Sonita terlihat sangat panik.

"Nabila gak bawa hp-nya?" tanya Helena.

"Gak!" bentak Nahal. "Si bego itu gak pernah bawa hp kalau lagi kesal," lanjutnya dengan nada yang lebih rendah. Helena hanya menunduk.

Seseorang yang memiliki ritual lain dimalam hari terbangun dan dengan polosnya menuruni tangga dengan wajah dan penampilan yang berantakan. Semua mata langsung tertuju ke Devan. Bunda Sonita langsung meneriakinya.

"Dev!" teriak Bunda Sonita. Devan yang terpanggilpun berbalik dan menatap sekumpulan orang di ruang tengah. Ia mengucek matanya dan berjalan santai ke arah mereka.

"Kenapa Bun?" tanya Devan sambil berkacak pinggang. Seketika Nahal menepis tangan Devan yang sedang menopang pinggangnya. Alhasil Devan merasa tak seimbang dan berujung melepaskan tangannya. Ia menatap Rara.

"Eh lo. Anak bau kencur kok ada disini? Besok sekolah. Gih sana-"

"Dev serius," potong Helena. Devan pun mengalihkan pandangannya ke Bunda Sonita yang tampaknya benar-benar serius.

"Maaf. Jadi kenapa Bun?" Kini Devan lebih sopan.

"Kamu liat Nabila?" tanya Bunda Sonita secara langsung.

"Gak Bun," jawabnya. "Emang Nabila kenapa?" lanjutnya.

"Nabila belum pulang dari tadi." Seketika Devan melotot mendengar pernyataan Rara.

"Kamu tau Dev tempat yang mungkin Nabila datangi kalau lagi kesal?" tanya Helena. Devan menggeleng.

Devan sedang memikirkan di mana kemungkinan besar Nabila berada. Dan tanpa pikir panjang, Devan menghubungkannya dengan Gani. Tanpa sadar ia menyebut nama Gani.

"Gani brengsek!" ketusnya. Semua orang langsung menatap Devan. Nahal yang adalah seorang guru di SMA itu langsung tahu siapa yang di maksud oleh Devan.

"Apa hubungannya dengan Gani Dev?" tanya Nahal.

"Ra lo ada nomornya Farhan?" Devan tak menanggapi pertanyaan Nahal dan beralih ke Rara. Rara mengangguk mengiyakan bahwa ia memiliki nomor Farhan.

"Telfon sekarang!" pinta Devan. Setelah mengatakan itu ia berbalik dan berlari ke atas, semua orang hanya melihatnya dan menunggu apa yang ingin di perbuat oleh Devan.

Sesaat kemudian Devan turun dengan pakaian yang lebih layak untuk dipakai. Dan tampaknya ia ingin keluar.

"Kamu mau kemana Dev?" tanya Bunda Sonita.

"Cari Nabila lah Bun," jawabnya. "Farhan di mana?" tanya Devan ke Rara.

"Menuju kesini," balas Rara.

"Ok-"

"Tunggu. Kakak ikut," ucap Nahal.

"Gak usah!" Devan pun berlalu pergi meninggalkan semua orang yang tengah khawatir.

~•~

Di jalan raya yang lengang, Farhan melajukan motormya di atas kecepatan rata-rata. Sesaat yang lalu ia menerima telfon bahwa Nabila, pacarnya hilang. Tanpa pikir panjang ia langsung pergi ke Panti.

Sesampainya di Panti ia sudah melihat Devan yang sudah siap menyalakan mesin motornya.

"Lambat banget lo njing," ketus Devan. Farhan hanya cuek mendengar beo-an dari Devan.

Tanpa berlama-lama mereka berdua mengendarai motor mereka dan berlalu pergi. Tujuan mereka hanya satu, yaitu ke markas gengnya Gani.



TBC
|
|
|
Taruhan yuk guys.

Menurut kalian yang bakalan nyelamatin Nabila siapa? Farhan atau Devan? Comment!!

So ya, see ya^^

CLASSIC [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang