02. Searching That Girl

1.2K 168 19
                                    

Sehun membanting kemejanya kesal memamerkan otot perut kokohnya yang tak tertutupi apapun, dengan tangan kirinya yang di gips Sehun sama sekali tidak bisa bergerak bebas, bahkan hanya mengenakan kemeja kerjanya saja Sehun harus berkutat lebih dari 30 menit dan itu belum juga berhasil. Ah, Sehun harus bertahan dengan kondisi seperti ini untuk dua minggu kedepan.

Menyambar ponselnya, Sehun segera mendial salah satu nomor dikontak telponnya, kemudian menunggu beberapa detik sampai akhirnya panggilan mulai tersambung.

"halo" sapa suara dari sebrang sana, suaranya terdengar parau.

"lo baru bangun?" tanya Sehun mengangkat alis kirinya.

"ngapain lo telpon gue?" kesalnya.

"dateng ke apartement gue, cepetan gue tunggu" titah Sehun mutlak, lalu memutus sepihak sambungan yang tengah berlangsung, mengabaikan rengekan dari sebrang sana.

30 menit kemudian orang itu datang tentunya dengan raut wajah kesalnya "kenapa nyuruh gue kesini?"

"bantu gue pake baju" jawab Sehun dan menyodorkan kemeja abu-abunya pada Chanyeol. Ya orang yang Sehun panggil tadi adalah Chanyeol.

Chanyeol mendesah kesal, ia merasa tidak adil, acara tidurnya harus terganggu karena panggilan Sehun hanya untuk membantunya memakai baju.

"kenapa lo gak minta bantuan sekretaris lo? Kenapa harus gue?" protes Chanyeol.

"sekretaris gue perempuan matang usia 30 tahun, kalau gue diperkosa gimana?" ucap Sehun diplomatis

"udahlah cepetan!!" muak Chanyeol lalu merebut kemeja abu-abu tersebut dan membantu memakaikannya pada Sehun.

Setelah selesai Sehun mematut bayangannya dari dalam cermin, memerhatikan detail wajah tampannya yang sedikit cacat karena luka memar yang terlihat membiru pada tulang pipi bagian kirinya, sepertinya semalam Sehun terbentur terlalu keras.

Tragedi semalam kemudian mulai bermunculan dikepala Sehun tak terkecuali gadis bertopi merah yang menolongnya semalam, Sehun mulai mengerutkan keningnya berpikir, 'dimanakah gadis itu?' Adalah pertanyaan yang belum bisa Sehun jawab, karena begitu ia selesai mendapat perawatan gadis itu tiba-tiba raib, lenyap entah kemana, hanya menyisakan Chanyeol yang sebelumnya ia panggil dengan secarik kertas kartu nama dari perusahaan bengkel.

"kenapa lo?" tanya Chanyeol heran begitu menatap pantulan bayangan Sehun yang terlihat sedang berpikir keras.

"cewek tadi malam, lo bener-bener nggak tahu dia kemana?" tanya Sehun membalikkan badannya menatap Chanyeol.

"gak tahu dia cuma ngasih kartu nama terus ngasih tahu gue buat ngambil mobil lo di alamat itu" jawab Chanyeol malas.

"oiya, dia juga yang bayar tagihan rumah sakitnya, lupa gue mau bilang semalem" imbuh Chanyeol setelah berhasil mengingat sesuatu yang sangat penting.

"terus lo mau sampe kapan disini? Sana pulang, gue mau berangkat kerja!" usir Sehun dengan tatapan tajamnya.

"ya anterin gue lah, gue kesini naik taksi paling gak kasih gue ongkos"

"nyusahin lo!"

.....

Sehun kini sudah sampai dikantornya dengan keadaan selamat, setelah mengantar Chanyeol sampai halte bus ia langsung melanjutkan perjalanan tanpa menaruh belas kasihan pada Chanyeol, laki-laki tiang itu sempat merengek tapi begitu Sehun mengeluarkan dompetnya mata Chanyeol langsung berubah hijau.

"selamat pagi Pak" sapa Victoria selaku sekretaris pribadi dari Oh Sehun.

"tangan bapak kenapa?" tanya Victoria kemudian menyusul matanya yang membulat menyaksikan tangan kekar Bosnya yang sepertinya tidak dalam kondisi baik.

[anti] Commitmentحيث تعيش القصص. اكتشف الآن