13. Please, Love Me

611 118 6
                                    

Katakanlah Krystal gila, karena begitu ia mendengar kabar bahwa Sehun tengah melakukan perjalanan ke luar kota selama sebulan dengan gesitnya ia segera menyusul Sehun.

Dengan berkedok sebuah penyesalan gadis berparas cantik itu mulai mengukuhkan tekadnya untuk kembali pada Sehun, ia benar-benar berniat memperbaiki hubungannya dengan Sehun yang telah kandas 11 tahun silam.

Lalu bagaimana dengan Kai? Entahlah, Krystal sudah tidak peduli lagi. Dulu alasan Krystal lebih memilih Kai dari pada Sehun karena ia merasa Kai lah yang lebih membutuhkannya, ia merasa kasihan dengan laki-laki yang sudah bersahabat dengannya sejak TK itu, tapi seiring berjalannya waktu hatinya perlahan mulai hancur.

Perasaan rindu dan rasa bersalah yang amat besar pada Sehun semakin menggerogoti batinnya, ia merasa semuanya berjalan dengan salah kaprah. Hatinya sama sekali tidak bahagia, menjalani hubungan berlandaskan kasihan membuatnya kesakitan sendiri.

Sudah dua hari ia menetap dikamar hotel tanpa melakukan apapun, ingin sekali ia mengetuk pintu kamar hotel sebelahnya yang merupakan tempat Sehun tinggal untuk sementara ini dan menghambur ke pelukan laki-laki itu, tapi Krystal tidak cukup berani untuk melakukan itu. Sudah cukup ia merasa malu karena tindakan implusifnya tempo hari lalu yang membuat Sehun tidak mau menemuinya lagi, jadi kali ini ia lebih memilih berhati-hati dalam setiap tindakannya mendekati Sehun.

"ini udah jam 9 malem, kenapa kamu belum pulang?" gumam Krystal sembari menatap sendu pada jam ponselnya.

Mengutak-atik ponsel pintarnya Krystal tengah membuka salah satu berkas file yang berisikan foto-foto dirinya dengan Sehun dimasa putih abu dulu. "aku kangen kamu, Hun" lirihnya kemudian yang disusul dengan setetes air mata yang jatuh dari mata kirinya.

Malam yang mulai berangsur-angsur larut itu terdengar cukup bising karena tangisan pilu dari Krystal yang tengah meratapi kerinduannya.

...

Suara kicauan burung terdengar begitu meriah pagi ini dengan ditemani sinar matahari yang begitu terik. Sehun mengerjapkan matanya perlahan saat sinar matahari tersebut perlahan mulai menyilaukan matanya, dan juga goncangan pelan pada tubuhnya membuatnya kehilangan kantuknya. Siapa yang berani menganggunya pagi-pagi begini?

"Bapak kenapa tidur disini? Bapak nggak balik ke hotel?" tanya Victoria khawatir begitu menemukan atasannya itu terbaring disofa dengan kaki tertekuk.

Mencoba mengumpulkan kesadarannya yang masih tercecer Sehun mulai mengedarkan pandangannya kesekeliling, "saya ketiduran semalem" jawabnya kemudian.

"kalau begitu Bapak kembali ke hotel aja dulu, bapak harus ganti baju" saran Victoria sembari membantu Sehun untuk mendudukkan diri.

"saya bawa baju ganti dimobil, tolong ambilin dan beliin saya peralatan mandi" kata Sehun dan berdiri menuju meja kerjanya.

"baik Pak" patuh Victoria dan bergegas keluar dari ruang kerja sementara Sehun.

Sehun kemudian melirik pada jam dinding diatasnya yang menunjukkan pukul 7.15, itu artinya Sehun sudah tertidur sekitar 2 jam-an, kepalanya sekarang benar-benar terasa pusing karena kelelahan dan kurang tidur, semoga saja dia tidak mimisan lagi seperti 6 bulan yang lalu. Yah, Sehun memang mudah mimisan jika kondisi tubuhnya kurang fit.

Mengabaikan rasa peningnya Sehun kembali menyalakan komputernya dan mulai mengerjakan pekerjaan menumpuknya yang sempat tertunda. Sehun memang tipikal laki-laki bebas yang suka bergonta-ganti wanita tapi Sehun juga merupakan orang yang bertanggung jawab atas pekerjaannya, alasan Sehun datang sendiri ke cabang perusahaannya ini juga karena ia merasa bertanggung jawab untuk menormalkan kembali pemasaran yang sempat merosot drastis, dan target yang ia incar adalah menaikkan kembali angka penjualan dalam kurun waktu kurang dari sebulan, maka dari itu ia benar-benar bekerja keras selama dua hari ini.

[anti] CommitmentTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon