29. Night, Sweet, and Weird Feeling

620 115 6
                                    

Suasana hangat menjalari seluruh sudut ruang rawat yang biasanya terasa hampa itu. Karena dua mata yang baru saja terbuka itu semua orang disana bisa bernafas lega dan mulai mengumbar senyum tanpa kecemasan lagi. Dan orang yang paling bahagia adalah sang putri Lentera Kusuma, rasanya baru kemarin ia mengalami kecelakaan naas itu tapi siapa sangka dua tahun sudah berlalu, ia tidak sadar kalau sudah tidur senyenyak itu.

"dia siapa?" tanya sang Ibu kemudian setelah dibuat penasaran cukup lama dengan kehadiran laki-laki tampan yang senantiasa berada disamping putrinya.

Semua mata akhirnya tertuju pada pemuda putih yang terlihat sedikit pucat itu sedangkan yang menjadi pusat perhatian hanya mampu tersenyum malu.

"dia pacarnya Tera, kamu gak tahu aja selama ini anak kamu sering keluar malam sama dia" heboh Budhe Yuta.

"Mah, mereka gak pacaran" sahut Yuta panik.

"enggak kok, kita emang pacaran" timpal Sehun membenarkan.

"heh.... Sejak kapan pacarannya tadi siang aja masih belum" heran Yuta dengan alis yang sudah naik sebelah.

"tadi sebelum dateng kesini" jawab Tera dengan bangganya.

"jadi lo mau nikahin dia?" tanya Yuta pada Sehun dengan nada tidak yakin.

"ya... Tunggu aja tanggal mainnya" kata Sehun dengan semburat malu yang tidak bisa disembunyikan.

"yakin lo? Orang gak jelas ceweknya gak jelas cowoknya mau lo nikahin?" ledek Yuta yang sukses mendapat hantaman gulungan tisu tepat diwajah tampannya.

"emang kalian berdua mau buru-buru nikah?" tanya sang Ibu.

"bukan gitu tante, anak tante aja yang sok jual mahal. Katanya dia gak mau pacaran sama Sehun kalau gak dinikahin. Sok cantik lo emang" terang Yuta yang kemudian dilanjutkan meledek Tera.

"dari pada lo gak laku-laku. Sesumbar kesana kemari katanya ganteng tapi gak ada cewek yang deketin" balas Tera tak mau kalah.

"ya kali ada yang mau sama gue kalo ada monster gila kaya lo dideket gue. Makasih Hun udah mau sama dia akhirnya gak bakalan ada cewek yang takut lagi kalau mau deketin gue" tukas Yuta dengan wajah sengaknya.

"udah-udah kalian ini berantem mulu, dirumah sakit gak boleh berisik" lerai sang Budhe.

"oh iya Hun, katanya lo sakit gak sekalian periksa disini aja?" ujar Yuta.

"gue udah baikan kok" jawab Sehun.

"kalau gitu kamu pulang aja sana, istirahat yang cukup biar cepet sembuh" sahut Tera.

"nanti aja sekalian anterin kamu pulang" tolak Sehun

"aku gak bakalan pulang malam ini, aku masih kangen Ibu" kata Tera

"oh yaudah kalau gitu, aku pulang dulu ya, besok masih ada banyak kerjaan dikantor" pamit Sehun kemudian.

"kamu anter pacar kamu sampai parkiran sana" suruh sang Ibu yang segera dituruti oleh Tera.

"Tera anterin Sehun dulu ya" ujar Tera dan menggandeng tangan Sehun menuju parkiran.

Selama diparkiran dua pasangan ini tidak luput dari pasang mata para orang-orang, terutama kaum hawa. Banyak sekali perempuan yang ada disana dibuat iri oleh Tera, pasalnya Sehun tidak henti-hentinya menciumi kedua tangannya secara bergantian, Tera sampai harus terus menunduk agar wajahnya tak terlihat karena saking malunya dilihat orang-orang.

"kamu ngapain sih?" jengkel Tera.

"karena aku gak boleh cium kamu, mau gak mau sebagai gantinya aku harus cium tangan kamu" ucap Sehun disela kegiatannya.

[anti] CommitmentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang