15. Coming Home

589 129 5
                                    

Jam menunjukkan tepat pukul 8 malam, setelah menghabiskan makan malam mereka Yuta dengan sifat memaksanya mengajak Tera untuk segera pulang, tapi sayangnya mereka malah menemukan seorang dokter dengan mata bulat tampannya berdiri didepan ruang rawat Ibunya, laki-laki yang juga ikut menyelamatkan Kai sore tadi.

"bisa bicara sebentar?" tanya Dokter tersebut pada Tera.

"mau ngomong apa?" bukan Tera tetapi Yuta yang menjawab.

"masalah Kai, bisa kan?"

Karena penasaran dan terlalu sungkan untuk menolak Tera pun mengiyakan permintaan tersebut meninggalkan Yuta yang kembali masuk kedalam ruang rawat.

Mereka berdua kemudian duduk dikursi tunggu yang terbuat dari besi itu, cukup canggung memang mengingat mereka hanyalah orang asing yang tidak sengaja terlibat kedalam insiden yang sama.

"kenalin gue Dio, sahabatnya Kai" ujarnya mulai memperkenalkan diri.

"Tera" sahut Tera sembari menjabat tangan Dio yang terulur.

"kaki lo gimana? Udah baikan?" tanya Dio mencoba memecah hawa canggung tersebut.

"udah kok, tadi langsung dapet pertolongan" jawab Tera seadanya.

"Mas Kai gimana keadaannya sekarang?"

"harusnya sih efek dari obat penenangnya udah abis tapi dia masih pura-pura tidur, kayanya dia butuh waktu sendiri" jawab Dio

"gue gak tahu masalah dia seberat apa, tapi kenapa dia sampai punya niatan bodoh kaya gitu? Padahal gue pikir dia bukan orang yang berpikiran sempit" ujar Tera yang sangat menyayangkan tindakan Kai.

"masalah dia banyak, mulai dari Ayahnya, keluarganya, perusahaan, bahkan sampai pacarnya" terang Dio.

"pacarnya? Maksutnya si Krystal- Krystal itu?" tebak Tera

"lo juga tahu Krystal?"

"waktu itu pernah ketemu sekali dikantornya Mas Kai" jawab Tera seadanya.

"Krystal nyusul mantannya ke luar kota, biasanya kalau Kai masuk rumah sakit kaya gini Krystal pasti bakalan stand by disamping dia, tapi kali ini enggak dan itu yang bikin Kai stres" jelas Dio. Yah, Tera tahu betul siapa si 'mantan' yang Dio maksud.

"kenapa dia harus sampai kaya gitu cuma karena cewek?" cecar Tera yang masih tidak mengerti dengan alasan Kai.

"bisa dibilang Krystal adalah alasan Kai hidup, dan saat Krystal lebih milih mantannya ketimbang dia, dia pasti ngerasa dunianya runtuh dan nggak ada alasan lagi buat hidup makanya dia bertindak kaya gitu" ujar Dio menjelaskan

"gue gak tahu gimana caranya lo bisa kenal sama Kai, tapi yang jelas gue mau bilang makasih banyak sama lo. Terima kasih banyak karena lo udah nyelametin sahabat gue" lanjutnya tulus

"setiap jam 7 malam gue selalu dateng kerumah sakit ini diruang rawat ini, jadi kalau semisal Mas Kai udah bisa ditemui bisa tolong kasih tahu gue, ada yang perlu gue bicarain sama dia" pinta Tera

"oke, gue bakalan ngasih tahu lo" jawab Dio yang kemudian mengakhiri perbincangan mereka.

"udah selesai?"

Adalah Yuta dengan segala tingkah anehnya, bisa-bisanya dia tiba-tiba muncul begini.

"lo nguping?!" tuding Tera.

"sedikit. Udahlah ayo pulang udah malem ini" rengek Yuta dan segera menyeret gadis itu pergi.

....

Pukul 4 subuh saat tiba-tiba pintu rumah Tera digedor dengan tidak manusiawinya. Manusia gila mana yang bertamu dijam segini?

"siapa?" ujar Tera menanggapi gedoran tersebut.

[anti] CommitmentOnde histórias criam vida. Descubra agora