42. Finally

279 63 2
                                    

Entah sudah berapa lama waktu berlalu yang jelas hari pernikahan Sehun dan Tera akan berlangsung dalam hitungan hari, dan untuk perkembangan rencana untuk menghancurkan si tua Kangta juga sudah terlaksana, semua orang yang terlibat dalam kasus yang si Tua itu lakukan juga sudah mendekam dalam jeruji besi, tak lain Kibum juga ikut memasuki sel tersebut.

Persidangan baru saja berakhir dan mau tidak mau Kangta harus mendekam dipenjara diusia senjanya atas tuduhan kasus pembunuhan berencana, tindakan korupsi, dan penyalahgunaan kekuasaan. Sedangkan sang istri kini tengah dilarikan ke rumah sakit terdekat karena pingsan setelah mendengar putusan dari hakim.

Menghela nafas berat, rasanya sangat miris bagi Kai dan Sehun yang juga ikut menyaksikan sidang tersebut. Jujur saja bagaimanapun orang tua yang tengah mereka jebloskan ke penjara adalah Kakek mereka sendiri dan walaupun mereka sangat menyayangkan tindakan tidak terpuji Kakeknya mereka juga merasa tidak tega melihat Kakeknya mengenakan baju tahanan.

"sekarang Kakek udah nggak punya apa-apa, hidup yang baik dipenjara kalau pengen dibebaskan bersyarat, disana banyak orang yang lebih jahat dari Kakek jadi Kakek harus hati-hati" pesan Kai pada sang Kakek.

"harusnya kalian tidak perlu melaporkan Kakek kalau kalian juga khawatir" balas Kangta dengan tangan terborgol.

"kalau kita nggak laporin Kakek yang ada Kakek nggak bakalan tobat, jadi sekarang sesalin semua perbuatan jahat yang Kakek pernah lakuin dan kembali jadi orang yang baik" kata Sehun.

"mengingat umur Kakek, sepertinya Kakek akan pulang tinggal nama" jawab Kangta dengan senyuman getirnya, dan rasa bersalah seketika menyeruak memenuhi perasaan Kai dan Sehun.

"Kakek minta maaf..." ucap Kangta lirih.

"selama ini kalian selalu hidup dalam tuntutan karena Kakek, jadi sekarang mumpung Kakek nggak ada kalian bisa bebas hidup seperti yang kalian mau..." lanjut Kangta yang membuat suasana menjadi sendu sedan.

"Sehun, selamat atas pernikahan kamu, maaf Kakek nggak bisa dateng. Dan karena kamu akan jadi kepala keluarga kamu bisa kembali ke NeoZ Group, walaupun peringkat bulanannya meroket turun tapi paling tidak perusahaan itu masih bisa selamat dibanding ST. Corp. Karena NeoZ Group nggak terlibat apapun dalam kasus ini Kakek yakin kamu bisa memulihkan kembali perusahaan tersebut..." pesan Kangta dengan senyuman sendunya.

"dan Kai, Kakek tahu selama ini kamu selalu tertarik dengan semua hal yang berbau seni jadi mungkin kamu bisa kerja sama dengan Sehun untuk membuat gallery seni, dan karena bakat kamu Kakek yakin kamu bisa jadi kurator yang baik" imbuhnya sebelum memasuki bis yang akan mengangkut para tahanan ke lapas.

Setelah sang Kakek kini dua saudara sepupu ini juga menghadang Kibum yang juga akan memasuki bis. Menangis pilu, Kai langsung memeluk sang Ayah dengan erat.

"maafin Ayah, karena perbuatan Ayah dimasa lalu ST. Corp yang kamu bangun dari nol harus hancur lebur" ucap Kibum yang perlahan ikut menangis di pundak anaknya.

"enggak, seenggaknya Ayah udah nebus kesalahan Ayah" kata Kai disela isakannya.

"cuma ini yang bisa Ayah lakuin buat kamu dan Tera, maaf karena Ayah nggak pernah jadi Ayah yang baik buat kamu... Ayah janji, 3 tahun lagi Ayah akan pulang dan menjadi Ayah yang lebih baik lagi buat kamu dan Tera" kata Kibum menahan tangis.

Karena teguran dari petugas yang membawa Ayahnya, dengan terpaksa Kai melepas pelukannya pada Ayahnya, air matanya masih tak kunjung surut seperti keran bocor, sedangkan Sehun hanya bisa mengucapkan satu kalimat saja, "Om tenang aja, Sehun bakalan lindungin Tera sebaik mungkin" dan itu cukup untuk membuat Kibum mengulaskan sebuah senyuman.

[anti] CommitmentWhere stories live. Discover now