12. Tahta

618 122 15
                                    

Ketegangan di selasa malam mulai memuncak pada pukul 20.23 waktu setempat. Setelah berbagai pembahasan mengenai saham dan peringkat bulanan yang mereka raih masing-masing kini sang Kakek hendak mengumumkan siapakah yang berhak mendapatkan saham darinya setelah pertimbangan yang cukup matang.

Menarik nafasnya dalam-dalam, laki-laki renta berusia 75 tahun itu mulai membuka mulutnya, "Sehun.. Siapkan dokumen-dokumennya, Kakek akan memberikan saham Kakek ke kamu"

Tersenyum sombong, Sehun benar-benar sangat puas mendengar ucapan Kakeknya, dan juga ekspresi Kai dan Omnya yang sangat menyedihkan membuat Sehun merasa diatas awan.

"tapi untuk penjualan minggu ini Kai berhasil menaikkannya sampai 20%, harusnya Ayah bisa jadikan itu sebagai pertimbangan" protes Kibum tak terima.

"Kai memang berhasil menaikkan penjualan dengan cukup pesat pada produk barunya, tapi Kai juga melakukan tindakan kecurangan! Dia mencuri semua ide milik Sehun. Desain laptop yang diluncurkan Kai itu hasil curian harusnya kamu tidak perlu ngotot untuk membanggakannya!!" bentak si Ayah mertua membuat Kibum bungkam tak berkutik.

"dan Sehun, ingat! Saham yang kakek berikan padamu itu bukan permanen, kalau dalam peringkat bulanan bulan depan kamu turun lagi Kakek akan mencabut lagi saham Kakek dan memberikannya pada Kai" imbuh sang Kakek.

"baik Kek, Sehun mengerti" jawab Sehun dengan senyuman liciknya yang senantiasa ia tujukan pada Kai.

"dan untuk Kai, berusahalah sendiri jangan mencuri ide orang lain lagi, Kakek nggak akan segan-segan untuk mencabut jabatan kamu dan mengalihkan ST. Corp kepada Sehun kalau kejadian ini terulang lagi, paham?!!"

"paham Kek, sekali lagi Kai minta maaf, dan kejadian ini tidak akan terulang lagi" jawab Kai dengan perasaan malu.

"sekarang kalian bisa pulang" kata Sang Kakek kemudian sebagai penutup pertemuan keluarga malam ini lalu meninggalkan meja makan terlebih dahulu dengan didampingi sang Istri.

Setelah hilangnya sang Kakek dari pandangan, Kibum dengan perasaan kesalnya terlebih dulu meninggalkan meja makan sehingga menyisakan tiga orang laki-laki yang masih terdiam dikursi masing-masing.

"ayo nak pulang" ajak Kyuhyun pada sang anak.

"Ayah duluan aja, Sehun masih ada urusan nanti" jawab Sehun lembut.

"jangan pulang malem-malem besok kamu harus ke luar kota kan" pesan Kyuhyun sembari mengelus lembut rambut tebal Sehun.

"iya, Ayah pulang aja duluan, hati-hati dijalan" balas Sehun

"Kai, Om pamit dulu ya" tak lupa Kyuhyun juga berpamitan pada keponakannya yang masih termenung diseberang meja.

"iya Om, hati-hati dijalan" sahut Kai merasa kikuk, hubungan kekeluargaan mereka tidak sedekat itu untuk saling mengucapkan selamat tinggal seperti ini.

Seperginya Kyuhyun tinggalah kedua laki-laki muda dengan ketegangan yang kembali memuncak seperti beberapa menit yang lalu, dengan seringai angkuhnya Sehun berucap "gue jadi ngerasa gak enak sama lo, harusnya gue ngalah dikit sama elo biar elo bisa sekali aja unggul dari gue"

Tak memedulikan kesombongan Sehun, Kai hanya menatap tajam kearah sepupunya itu dan mulai membuka mulutnya hendak menanyakan suatu hal yang membuatnya penasaran selama 10 hari terakhir. "waktu itu kenapa lo dateng ke kantor gue?"

"waktu itu? Ah... Awalnya gue mau diskusi tentang desain produk baru lo yang sama persis sama punya gue tapi karena pacar sialan lo itu semuanya jadi runyam, makanya mau gak mau gue harus ngadu deh ke Kakek kalo lo nyontek desain gue" jawab Sehun dengan penuh sindiran.

[anti] CommitmentOnde histórias criam vida. Descubra agora