19. Hari Merelakan

510 132 15
                                    

Jam menunjukkan pukul 3 sore hari dan Kai baru saja terbangun dari tidurnya yang sepenuhnya karena pengaruh obatnya yang mengandung obat tidur.

Samar-samar pandangannya yang masih memburam menangkap siluet perempuan disampingnya, Kai menggeliat manja dan memegang erat tangan perempuan tersebut, "Mamah kok udah disini aja katanya jam 7 baru bisa kesini" celetuk Kai yang kembali memejamkan matanya.

"ini gue" ungkap suara tersebut.

Sontak saja itu membuat Kai kembali membuka matanya, menatap penuh kearah wanita yang masih terduduk disamping brankarnya.

"Krystal" beo Kai yang masih tidak bisa memercayai indera pendengaran dan penglihatannya.

"udah bangun? Gimana keadaan lo?" tanya Krystal dengan nada ketusnya.

"lo ngapain disini?" timpal Kai membalikkan pertanyaan tentunya dengan ekspresi yang masih terkejut.

"lo?" heran Krystal, pasalnya ini pertama kalinya Kai memanggilnya dengan kata ganti 'Lo'. Sejak mereka pacaran Kai selalu memanggilanya dengan sebutan 'sayang' atau 'kamu'

Mengenyahkan kebingungannya Krystal kembali berucap, "lo yang ngemis-ngemis minta gue dateng, sekarang gue dateng lo nanya ngapain gue kesini? Mau lo apa sebenernya?"

"maaf, gue gak nyangka aja lo bakalan beneran kesini, lagian gue mintanya 'kan dua minggu yang lalu" terang Kai yang kini mulai mendudukkan dirinya.

"gue denger lo mau bunuh diri gara-gara gue, apa itu bener?" tanya Krystal

"Yah, makanya kaki gue kaya gini, gak sengaja kekilir waktu orang-orang mau nyelametin gue" terang Kai meringis mengingat kejadian tempo hari.

"lo bodoh apa gimana sih---"

"iya gue bodoh banget, makanya ayo kita putus" sela Kai yang praktis membuat Krystal terdiam bingung.

"maksud lo?"

"gausah pura-pura bingung, gue tahu kok ini adalah hari yang paling lo tunggu-tunggu" oceh Kai.

"tunggu sebentar. Lo yakin yang luka kaki lo bukan kepala lo? Lo sadar gak kalau omongan lo ngawur banget sekarang?" bingung Krystal.

"kepala gue sehat-sehat aja kok jangan khawatir, dan gue juga gak lagi ngomong ngawur gue sepenuhnya sadar sama apa yang gue omongin saat ini" terang Kai.

"terus? Kenapa lo bilang putus?"

"karena berkat seseorang gue sadar kalau tindakan yang gue lakuin selama ini bukanlah tindakan yang benar...." jelas Kai

"sekarang lo bebas mau ngedeketin Sehun atau cowok lain gue gak akan ngelarang. Gue gak bakalan ngekang lo lagi dan bikin lo terbebani lagi kaya dulu, maka dari itu ayo kita putus" lanjut Kai menatap tepat pada kedua manik Krystal yang terlihat sangat kebingungan.

"lo yakin?" tanya Krystal

Mengangguk mantap Kai berkata, "gue yakin seyakin-yakinnya, jadi ayo kita sahabatan lagi, kayanya cuma itu status yang cocok buat kita" Kai mulai mengacungkan jari kelingkingnya.

Tak kunjung mendapatkan respon Kai pun akhirnya meraih tangan kanan Krystal dan menautkan jari kelingkingnya pada jari kelingking kurus milik Krystal kemudian tersenyum cerah kearah mantan pacarnya itu.

"gue pegang omongan lo hari ini, awas aja kalo lo ingkar janji" ancam Krystal.

"iya iya, jangan khawatir gue gak bakalan lupa sama omongan gue sendiri" cengir Kai yang mengundang dengusan geli dari Krystal.

"tapi sebagai gantinya.... Tolong jangan apa-apain Tera, kemarin gue udah bilang ke Tera kalau Sehun bukan cowok baik dan kayanya dia dengerin omongan gue jadi lo gak perlu khawatir lagi kalau Tera bakalan gangguin lo sama Sehun" imbuh Kai tiba-tiba.

[anti] CommitmentWhere stories live. Discover now