The Masquerade Prince | Chapter 1 - Haughty Man

19K 980 44
                                    

Happy reading!

--------------------------------------------------

PLAYLIST: Sweet Scar--Weird Genius ft. Prince Husein

---------------------------------------------------


The ballot is strong than the bullet.

-Abraham Lincoln

▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎

4 years later. Jefenerich Group Building, Madrid-Spain. 10.00 am.

"Pembangunan hotel di wilayah Manhattan sementara baru mencapai 40% dari keseluruhan, Sir. Sedangkan untuk kasus menyeludupan dana pada proyeknya sendiri sudah selesai ditangani."

Seorang laki-laki bersetelan kantor rapi tanpa meninggalkan kesan kelas atas-hanya minus keadaan wajah, duduk di ujung meja yang berisi jajaran-jajaran kantor dengan kedua tangan yang berada di sandaran kursi dan saling menopang dagu. Matanya yang setajam elang, membidik lawan bicaranya hingga membuat mereka seakan tidak bisa berkutik. Pria itu melakukan hal seperti biasa-menyimak jalannya meeting dengan tingkat keseriusan tinggi.

"Alright. Pastikan orang tersebut mendapat balasan setimpal. Terus awasi bagian lapangan, saya tidak ingin ada lagi manusia-manusia picik yang menyalahgunakan kekuasaan. Jika ada orang-orang yang dirasa mencurigakan, langsung usut mereka. Jangan beri toleransi jika mereka memang terbukti seorang penghianat."

"Baik, Sir," sahut laki-laki bertubuh gempal yang menjadi lawan bicaranya saat ini.

Dextier mengangguk singkat, kemudian beralih menatap sosok pria setengah baya di seberang tempatnya duduk. "Jeffry."

Laki-laki yang dipanggil Jeffry sontak menegakkan badan saat Dextier memanggil. "Yes, Sir?"

"Jeffry, bagaimana perkembangan mengenai pulau Kaubalch yang saya minta beberapa hari lalu?"

"Pembelian pulau Kaubalch sudah kami selesaikan sesuai dengan perintah Anda, Sir. Saat ini sedang proses pembalikkan nama dan renovasi di beberapa spot, Sir," jelas Jeffry lugas. Mata pria itu meneliti lembaran kertas yang sudah dijadikan satu dalam sebuah map.

"Good. Saya ingin renovasi pulau Kaubalch segera selesai dan siap dipersembahkan pada akhir bulan ini."

Jeffry mengangkat kepala untuk menatap wajah Dextier kemudian mengangguk mantap. "Akan kami usahakan, Sir."

Dextier membalas Jeffry hanya dengan anggukkan kecil. Raut wajahnya terlihat sangat datar. Pria yang baru menginjak usia dua puluh lima tahun itu menegakkan badan seraya menggeser kursi agar menghadap Katherine-seketarisnya.

"Apa ada jadwal meeting setelah ini, Katherine?"

Katherine yang semula sibuk mencatat hasil meeting seketika tergagap. Saat kesadarannya sudah kembali, barulah Katherine membuka lembaran lain di buku catatannya-tempat dia mencatat jadwal sehari-hari Dextier. "Jadwal meeting Anda kosong sampai jam makan siang nanti, Sir. Tetapi, ada beberapa berkas yang membutuhkan persetujuan Anda," ucap Katherine sedikit merunduk.

The Masquerade PRINCE [COMPLETED]Where stories live. Discover now