The Masquerade PRINCE | Chapter 18 - Dinner

9.8K 569 1
                                    

Jangan lupa berikan bintangnya ya!

Koreksi typo juga.

Happy reading XD

________________________
Playlist : Ritual — Tiësto, Jonas Blue & Rita Ora.

________________________

Madrid, Spain. 09.00. P. M

Mobil hitam metalik itu melesat dalam kecepatan tinggi. Pria yang mengendarai mobil tersebut seolah tak memperdulikan kecepatan yang hampir mendekati batas mobil itu sendiri. Di antara konsentrasi mengemudinya, pria bermata biru itu meraih ponsel kemudian mulai menyambungkan saluran telepon. Sapaan terdengar di dering ke tiga.

"Kediaman Tuan Dextier di sini. Diane berbicara. Dengan siapa saya berbicara?"

"Malam ini aku akan ke mansion daddy. Katakan para pekerja lain, tidak perlu mempersiapkan makan malam," ujar Dextier tidak menghiraukan sapaan di seberang telepon. Suara tak berintonasinya memecah keheningan di dalam mobil yang senyap.

"Baik, Tuan Muda. Ada hal lain yang perlu aku lakukan?"

"Tidak. Cukup itu saja." Setelahnya telepon diputus Dextier sepihak. Ponsel ia lempar ke kursi di samping pengemudi. Pria itu lantas mengembalikan konsentrasi pada jalanan.

Berkat ketajaman mata dan kemampuan daya insting tinggi, pria berambut kecokelatan itu berhasil menghentikan kemudi begitu seorang pengendara mabuk oleng dan nyaris menabrak badan kendaraannya dari sisi kanan. Hampir saja Dextier mengumpat. Namun, sebelum hal tersebut terjadi, sebuah pemikiran tiba-tiba melintas di kepalanya. Seringai mengerikan tercetak jelas di wajah menyeramkan Dextier.

Dengan sengaja, pria itu melakukan manuver untuk mengecoh konsentrasi pengendara mabuk tadi. Terang saja, kelakuan Dextier berhasil membuat mobil tersebut menabrak pembatas jalan. Suara decitan ban yang memekakkan telinga, mengundang keramaian dan jeritan beberapa orang. Dan ia sengaja mengurangi kecepatan untuk mengamati kegaduhan yang baru saja dibuatnya, sampai dering ponsel mengambil alih konsentrasi pria itu. Suara lembut wanita terdengar begitu Dextier menggeser ikon hijau panggilan.

"Halo, Dex. Sedang berada di mana kau sekarang? Kenapa di sana bising sekali? Kau tidak sedang mengalami kecelakaan, bukan?" Pertanyaan langsung menyerbu begitu telepon tersambung. Hampir saja ia kelepasan terkekeh, jika tidak cepat mengingatkan diri bahwa ibunya lah yang saat ini sedang menelpon.

"Aku dalam perjalanan menuju mansion. Dan tentu saja aku baik-baik saja. Tidak ada kecelakaan atau apapun," sahut Dextier memarkirkan mobil di pinggir jalan untuk menonton kejadian di luar sana lebih jelas.

Seringai puas tercetak di wajahnya begitu melihat pengendara mabuk yang hampir menabrak mobilnya tadi mengalami luka di beberapa anggota tubuh--saat orang-orang terlihat berdatangan untuk menyelamatkan. Bahkan beberapa orang yang dengan jelas mengetahui kejadian sebenarnya, hanya menatap ke arah mobilnya kemudian segera memalingkan wajah. Jelas saja, mobil yang Dextier kendarai berplat khusus keluarga Jefenerich. Tidak seorang pun berani mengusik ketenangannya. Rasakan. Berani menyentuhku sama dengan menyerahkan nyawa secara cuma-cuma, batin Dextier tertawa kecil.

"Ada apa denganmu, Dex? Aku tidak sedang mengajakmu bercanda, kenapa kau tertawa?"

Dextier tersentak menyadari ia masih terhubung sambungan telepon. Secepat mungkin pria itu menguasai diri. "Tidak ada. Aku hanya sedang menonton pertunjukan komedi."

The Masquerade PRINCE [COMPLETED]Where stories live. Discover now