The Masquerade PRINCE | Chapter 3 -- Park Incident

14.4K 813 30
                                    

Hola...
Selamat malam. Semoga masuk akal. Dan semoga suka.

Happy reading😊

----------------------------------
Playlist: Selena Gomez--Kill Em With Kidness.

-----------------------------------------

Renald's Mansion, Madrid—Spain. 08.00 am

Seorang laki-laki berambut hitam kecoklatan masih setia bergelung di bawah selimut. Bias-bias cahaya yang masuk melalui celah tirai jendela tidak sedikitpun mengusik tidur nyenyaknya. Tanpa diketahui, pintu kamar dibuka disusul derap langkah kecil yang berjalan mendekati ranjang. Laki-laki itu terlalu menikmati tidur nyenyak—yang sepertinya sudah lama tidak ia rasakan, sampai tidak terusik suara bisik-bisik yang perlahan semakin mendekat.

"Satu... dua... tiga...." Ranjang sedikit bergoyang, suara bisik-bisik semakin terdengar jelas. Dextier kian menarik selimut sampai leher. Suasana yang sepi memang mengundang rasa malas, sampai beberapa menit kemudian suasana tersebut berubah menjadi tak terkendali.

"Turn around... turn around... listen to the music and turn around...."

Ranjang bergoyang hebat, diikuti derit kaki ranjang yang kian menyebabkan suasa semula sunyi menjadi sangat berisik. Dua bocah berusia sepuluh tahun yang menyebabkannya. Tidak lain mereka adalah Andrian dan Andreana. Kedua anak itu tampak asik melompat-lompat di sisi kanan dan kiri Dextier tidur sembari melantunkan lagu anak-anak dan bertepuk tangan keras.

"Jump up high... jump up high... listen to the music and jump up high...."

Dextier menggeram rendah. Namun, tidak berniat bangun. Pria itu justru semakin menarik selimut menutup seluruh bagian tubuh. Tidak menyerah sampai di sana, Andrian dan Andreana kian mengeraskan suara dan semakin semangat melompat di atas ranjang.

"Clap your hands... clap your hands... listen to the music and clap your hands. Stamp your feet... stamp your feet... listen to the music and stamp your feet."

Tidak tahan dengan suara bising yang kian tak karuan, Dextier menarik bantal untuk menutup telinganya. Pria itu belum berniat meninggalkan kehangatan ranjang. Sedangkan Andrian dan Andreana berhenti bernyanyi. Dua bocah itu mendengkus kesal seraya berkacak pinggang. Tidak kehabisan akal, Andreana memberi isyarat kepada kembarannya untuk mengikuti apa yang akan ia lakukan. Turun dari ranjang, Andreana mengambil bantal dari sofa tak jauh dari ranjang berada. Setelah kembali dan memberikan satu bantal lain kepada Andrian, gadis itu menghitung mundur tanpa suara.

"DEXTIER! Bangun!"

"Dex, bangun kau! Dasar pemalas. Kau sudah janji akan mengajak kami jalan-jalan!"

"Bangun sekarang, atau kami robohkan kamarmu!"

Kedua bocah kembar tak seiras itu memukul-mukul tubuh Dextier menggunakan bantal sofa seraya berteriak. Gerakan keduanya menimbulkan guncangan dasyat ranjang. Merasa kesabarannya sudah diambang batas, Dextier menyingkap selimut tiba-tiba. Sontak saja Andrian dan Andreana terpekik terkejut dan hampir saja terjengkang jika tangan mereka tidak sigap berpegangan kepala ranjang. Mata Dextier berkilat seakan memancarkan sinar leser. Jangan lupakan pula dada pria itu yang bergerak naik turun--menjelaskan seberapa besar tingkat emosi yang tengah ia rasakan.

The Masquerade PRINCE [COMPLETED]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz