The Masquerade PRINCE | Chapter 25 - Nightmare

8.9K 610 15
                                    

Update!

Jangan lupa kasih vote yang banyak.

Lagu di bawah adalah lagu baru yang nemenin aku ngetik. Liriknya terngiang-ngiang banget di otakku. Sila diputar.

Enjoy!

Happy reading!

____________________________

Playlist: Midnight-Liam Payne ft. Alesso

__________________________

Dextier's mansion, Madrid-Spain. 09.00 AM

Anna terduduk menggigil di pinggir ranjang. Meski seluruh pakaiannya sudah diganti, serta keberadaan selimut tebal melingkupi tubuhnya, rasa hangat belum juga ia dapatkan. Di samping Anna, Arume ikut duduk sembari membantunya mengeringkan rambut.

"Bagaimana bisa kau terjatuh di kolam renang padahal kau tahu jika tidak dapat berenang, hmm?" tanya Arume menggerakkan tangan memperagakan ucapannya.

Sejenak, Anna terkejut mengetahui kemampuan wanita anggun di sisinya tersebut. Ia pikir Dave menjadi satu-satunya orang yang ia kenal dapat memperagakan bahasa isyarat. Tapi ... fakta yang baru saja Anna lihat benar-benar membuatnya tercengang.

Setelah sekian detik terdiam menetralkan raut terkejut, Anna baru menjawab menggunkan bahasa isyarat pula. Dan dari raut wajah wanita itu, Anna tahu jika Arume setengah tidak percaya terhadap jawaban yang ia berikan.

"Siapa yang berani mendorongmu sampai terjatuh? Dan mengapa dia melakukannya? Apa ada seseorang yang tak senang denganmu?" Pertanyaan beruntun Arume membuat Anna meringis. Bingung sekaligus tak percaya jika wanita itu ternyata tidak seanggun penampilannya. Justru cenderung terlihat bar-bar. Dan hal tersebut jelas terlihat dari respon yang diberikannya saat ini. "Kurasa kau harus mendapat keadilan-"

"Berhenti mencekoki Anna dengan ucapan-ucapan tak bergunamu itu, Arume. Dia pelayanku. Segala hal yang berkaitan dengannya menjadi urusanku. Bukan hakmu memberikan Anna keadilan." Suara bernada datar tersebut tiba-tiba terdengar dari ambang pintu.

Semua orang yang berada di dalam kamar itu-Fexonne, Rexonne, Arume, dan Anna-serempak menoleh. Mereka sama-sama terkejut akan kehadiran Dextier tiba-tiba. Padahal, mereka pikir Dextier tidak peduli sama sekali dan lebih memilih tak mengikuti mereka. Tapi ... kini yang terjadi justru sebaliknya.

Berbeda dengan ketiga orang lainnya, Anna memilih menunduk sembari meremas tangan di pangkuan. Perasaan takut langsung menguasai. Ia takut tuannya itu akan berbuat kejam setelah mengetahui peristiwa yang hampir menenggelamkannya tadi.

"Tapi dia pelayanmu, Dex. Dia bekerja untukmu sepanjang waktu. Apakah kau tak bisa memberikannya sedikit saja rasa aman?"

Arume menatap Dextier tak percaya. Fexonne memilih menyaksikan perdebatan dalam diam. Sedangkan Rexonne justru lebih tertarik bermain game di ponsel-tidak ingin ikut campur.

The Masquerade PRINCE [COMPLETED]Where stories live. Discover now