The Masquerade PRINCE [COMPLETED]

The Masquerade PRINCE | Chapter 36 - Fall down

Update!

Enjoy ya 😋

Happy reading!

______________________________________

Playlist: Stay—Zedd ft. Alessia Cara

_____________________________________

Hotel Marignan Chaps-Elysees—Paris, Perancis. 11.00 AM

Dua jam kemudian pertemuan mereka usai. Selama itu pula Anna sama sekali tidak mengangkat wajahnya. Dirinya terlalu malu untuk melakukan hal tersebut. Bahkan ketika berjabat tangan sebagai perpisahan pun Anna masih tetap menunduk.

Eric dan Jihan sudah undur diri lima menit lalu, tersisa Dextier dan Anna yang masih duduk di meja reservasi guna menghabiskan dessert yang baru pria itu pesan. Padahal Anna tidak meminta, tapi Dextier bersikeras memaksanya mencicipi makanan manis yang menjadi menu andalan di resto hotel Marignan Chaps-Elysees ini.

Anna sedang memandang pasangan yang sedang memadu kasih di meja seberang saat ia merasa seseorang berdecak di sampingnya, sepersekian detik ia merasa sudut bibirnya diusap. Tubuh Anna bahkan langsung berubah kaku saking terkejutnya. Begitu menoleh, mata Anna lantas bersibobrok dengan sepasang mata sebiru samudera yang terlihat semakin jernih terkena pantulan cahaya.

"Kalau sedang makan, jangan fokus ke mana-mana. Lihat, sudut bibirmu jadi kotor." Dextier berdecak tak suka, memandang Anna tajam. Berbeda dengan tangannya yang justru bergerak perlahan mengusap sudut bibir gadis itu yang kotor terkena makanan.

Anna yang mendapat perlakuan tak terduga tersebut menjadi kian mematung. Bahkan gadis itu tak sadar bibirnya menganga saking tak percaya apa yang baru saja Dextier lakukan terhadapnya.

"Kenapa kau memandangku seperti itu? Adakah yang salah dengan wajahku?" tanya Dextier memasang wajah tak bersalah. Sama sekali tak paham akan situasi canggung yang baru saja ia ciptakan.

Anna terpaksa menggeleng walau terlihat kaku, lalu memalingkan wajah secepat mungkin. Tiba-tiba tangannya menjadi dingin dan gemetaran, pun dengan jantungnya yang sudah menggila di dalam sana.

"Aku sudah selesai, kau ingin menghabiskan makananmu dulu?"

Kontan gadis itu memandang Dextier tercengang. Oh God, apakah ia tak salah dengar? Baru kali ini seorang Dextier rela menunggu orang lain. Padahal biasanya ....

"Kenapa kau melamun terus, huh? Adakah yang salah dari ucapanku?" Dextier mendengkus kesal. Dari tadi ia merasa Anna terang-terangan memandangnya aneh. Padahal Dextier sendiri merasa tidak melakukan hal di luar nalar. Yang Dextier tahu, ia hanya sedang mencoba apa yang hatinya katakan. "Sudahlah, ayo pergi daripada kau terus-terusan memandangku seperti alien," ujarnya ketus, seraya bangkit.

Suasana hati Dextier yang semula baik-baik saja, mendadak buruk akibat respon yang Anna berikan. Entahlah, Dextier hanya merasa—sedikit—tidak dihargai. Padahal dari pagi, ia sudah berusaha melebur ketakutan yang selama ini Anna rasakan, terlebih saat berdekatan dengannya. Tapi, gadis itu malah tak menangkap niat baiknya sama sekali.

Sesaat kemudian, Dextier merasa Anna mengikutinya di belakang. Namun, ketika ia memperlambat langkah menunggu gadis itu menyejajari jalannya, Dextier justru semakin dibuat kesal sebab Anna malah ikut melambatkan langkah guna menjaga jarak dengannya.