The Masquerade PRINCE | Chapter 52 - The Truth

7.8K 575 78
                                    

Up!

Vote/komen kalau suka :)

Happy reading!

___________________________________
Playlist: Meant to be--Bebe Rexha ft. Florida Georgia Line

___________________________________

Madrid, Spain. 11.00 PM

Pria itu kacau. Sangat kacau.

Dengan kecepatan mencapai batas maksimal, Dextier terus memacu mobilnya tak tentu arah. Jemari pria itu mencengkram erat kemudi sampai buku-buku jarinya memutih. Rahang Dextier mengeras, pikirannya kosong, pun dengan perasaannya ikut hancur berkeping-keping. Ingin sekali ia berteriak, memaki ke semua orang betapa sakitnya hidup di balik topeng. Selama ini orang-orang di luar sana hanya menganggap ia sebagai manusia tak berperasaan, padahal di balik semua itu, Dextier tetaplah manusia biasa. Memiliki perasaan yang dapat terluka.

Sebelumnya ia sudah menduga, akan ada konsekuensi bila seorang pion sepertinya nekat memasukkan perasaan dalam lingkup permainan hitam putih. Tetapi tidak disangka-sangka, rasanya dapat semenyakitkan ini; sesak sudah pasti, rasa kecewa lebih mendominasi. Berulang kali Dextier melampiaskan amarahnya dengan memukul setir. Jalanan kota Madrid yang sedikit senggang tidak menutup kemungkinan ia mendapat makian dari pengendara lain.

Dextier semakin memacu mobil agar segera sampai di penthouse. Malam ini ia memilih menenangkan diri di sana ketimbang kembali ke mansion dan membiarkan para pelayan mengetahui keadaannya sedang kacau.

Usai memarkirkan kendaraan sembarangan, lelaki berkemeja hitam kumal tersebut melangkah lebar menuju unitnya di lantai delapan. Namun, bukannya merasa tenang--seperti yang diharapkan, bayangan Anna yang berkeliaran di area penthouse-nya seakan mengejek kedatangan Dextier. Pria itu lantas membanting pintu lalu bergerak meraih benda-benda di atas meja dan melemparkannya ke sembarang arah.

Pecahan kaca berserakan di mana-mana. Dextier memandang hasil perbuatannya dengan napas memburu. Tangannya terkepal. Ia berteriak kencang dan kembali mendorong barang-barang di ruang tengan sampai terjatuh dan bernasib sama seperti lainnya.

Ketika akan beralih ke meja lain, Dextier tidak sengaja menginjak pigura yang kacanya sudah pecah. Pandangan pria itu terjatuh pada foto di dalam pigura. Seringai tajam terbit begitu melihat potret dirinya bersama seorang wanita berambut pirang. Meski sedang tersenyum paksa, mata Dextier dalam foto itu tetap memancarkan sinar kebahagiaan. Ia sendiri juga tidak menampik rasa nyaman saat bersama wanita itu. Sebatas nyaman, karena detak yang sesungguhnya hanya berhasil dicuri Anna.

"Nyatanya tidak kau atau pun Anna sama-sama wanita murahan. Kalian mendekatiku hanya untuk tujuan lain."

Dextier semakin menekan sepatu pantofelnya sampai foto tersebut kucal tak berbentuk.

Di tengah luapan emosi, tiba-tiba ponselnya berdering. Dextier sudah akan melemparkan ponsel karena merasa terganggu, namun saat tidak sengaja melihat nama 'Mommy' muncul sebagai pemanggil, ia terpaksa mencengkram erat benda pipih tersebut sebelum menggangkatnya.

Pertanyaan bernada cemas di seberang sambungan menjadi sapaan pertama. "Kau di mana, Dex? Kenapa Mom tidak menemukanmu ataupun Anna di mana-mana?"

The Masquerade PRINCE [COMPLETED]Where stories live. Discover now