The Masquerade PRINCE | Chapter 56 - Unstoppable

8.5K 506 68
                                    

Update!

Happy reading (':

_______________________________________

Playlist : Sia--Unstoppable

______________________________________

Helaan napas lelah diembuskan seiring kakinya memasuki kamar dan meletakkan buku serta alat tulis di atas meja belajar. Dexter sudah akan mengempaskan diri ke ranjang ketika pintu balkon kamarnya diketuk-ketuk dari luar. Mengurungkan niat, ia berjalan mendekati pintu bercat putih dan membukanya. Sosok gadis mungil berambut pirang menyambutnya dengan tersenyum lebar.

"Apa yang--"

"Boleh aku masuk, Dexter?" Ia melempar tatapan memelas.

Dexter tidak mengatakan apa pun dan hanya menggeser tubuhnya memberi jalan gadis itu. Tanpa menunggu persetujuan, gadis itu langsung duduk dan meletakkan kardus berukuran sedang di atas ranjang.

"Bagaimana kau bisa di sini, Clau?" Dexter ikut bergabung dan mengamati gerakan Claudia yang sedang membuka penutup kardus. Lelaki berusia delapan belas tahun itu tertegun saat Claudia mengeluarkan kue dan menancapkan lilin angka enam belas di atasnya. "Kau berulang tahun hari ini?"

Claudia meliriknya sekilas. Lalu fokus menghidupkan api. "Aku sengaja kabur saat ayah dan Mark sedang berbincang serius di ruang kerja supaya bisa merayakan ulang tahun bersamamu."

Dexter menatapnya datar. "Lagi?"

"Mau bagaimana lagi? Aku senang bersamamu, tapi ayah dan Mark selalu melarang. Mereka bilang aku tidak boleh berdekatan denganmu karena kau itu jahat. Padahal kau kan bukan penjahat." Bibir Claudia mengecut. "Besok mereka mengajakku ke luar kota, entah kapan kembalinya. Jadi biarkan aku merayakan ulang tahun bersamamu malam ini, ya? Kumohon. Ini yang terakhir. Aku janji, setelah ini aku tidak akan kabur lagi."

Dexter menghela napas panjang, mengalihkan pandangan. "Make a wish."

Gadis berkucir kuda itu tersenyum lebar mendengarnya. Dexter memang tidak pernah tersenyum padanya. Dia bahkan tega melontarkan kata-kata tajam saat tahu ia sering nekat kabur. Namun, di balik itu semua, Claudia senang Dexter masih membiarkannya menemui sekalipun harus berjuang memanjat pohon untuk mencapai balkon kamar Dexter.

"Tuhan, di usiaku yang ke enam belas ini ...."

"Dalam hati, Claudia."

Claudia tidak menggubris dan tetap menutup mata. "Aku ingin bisa bertemu Dexter setiap saat dan semoga ayah berhenti menyuruhkan mengikuti pelatihan melelahkan itu. Dan kumohon celakakan perempuan yang telah merebut orang tuaku, Tuhan."

Dexter melemparkan tatapan tak suka saat ia membuka mata. "Apa yang barusan kau panjatkan, Clau? Sudah berulang kali kukatakan, berhenti menyimpan dendam. Orang tuamu pasti memiliki alasan di balik tindakakannya."

"Alasan mereka tidak lain adalah menjadikanku alat pembayaran hutang. Apa lagi? Dan perempuan itu pasti telah meracuni otak papa dan mama agar tidak menebusku."

"Claudia ...," peringat lelaki pemilik mata biru yang tidak diacuhkan.

"Kau tidak pernah tahu rasanya mengetahui kenyataan bahwa orang tuamu tega menjadikanmu alat pembayaran hutang, Dexter. Kau tidak pernah mengerti bagaimana rasanya hidup tanpa pernah merasakan kasih sayang seorang ibu. Hidupmu sudah amat bahagia, sehingga kau mudah menyuruhku berhenti menyimpan dendam." Claudia membalas tatapan Dexter tanpa ekspresi. "Sebesar apa pun kau menyuruhku berhenti, aku akan tetap membalas apa yang telah perempuan itu lakukan. Bagaimanapun caranya."

The Masquerade PRINCE [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang