The Masquerade Prince | Chapter 58 - I beg you

9.7K 519 64
                                    

Up!

Vote, comment kalo suka~

Happy reading!

________________________________________
Playlist : You broke me first---Tate McRae

________________________________________

Moscow, Rusia. 08. 00 AM.

Matanya bergerak-gerak, sebelum terbuka sedikit lalu mengerjap berulang kali. Aroma antiseptik menguar memenuhi rongga hidung. Hendak memijit kepalanya yang terasa berdenyut, ia terkejut akan keberadaan infus yang tertancap di punggung tangan kanannya. Ia meringis pelan, kembali menjatuhkan tangan di sisi tubuh dan memejamkan mata erat.

Banyak cara sudah ia lakukan seminggu ini untuk menerobos mansion Shovkovsky, namun tetap saja hasilnya nihil. Kakak Anna selalu dapat memergokinya dan berakhir dirinya dibuat mengenaskan. Belum kering luka dihajar belasan algojo seminggu lalu, Alessa menyuruh orang berbadan besar berjaga dan siap menghabisinya kembali saat ia berada minimal satu meter dari gerbang masuk. Memohon pun rasanya percuma saat Alessa senantiasa menatapnya benci sebelum ia mengucapkan sepatah kata.

Selama ini Dexter tidak pernah berusaha sedemikian rupa. Kebanyakan wanita datang dan menawarkan diri mereka sendiri. Namun, tidak sekalipun Dexter menggubrisnya, karena ia tahu wanita-wanita itu tidak ada yang tulus dan pasti berujung menyerah menghadapi sikap semena-menanya.

Baru Anna yang mampu membuatnya merasa bersalah tak berujung, menjungkir balikkan hidupnya semudah itu, bahkan hanya dengan memikirkannya, Dexter tidak bisa menahan degupan jantung. Anna benar-benar seperti udara bagi seorang binatang buas sepertinya. Dan Dexter bersumpah akan meraih udara itu bagaimanapun caranya.

"Kau sudah sadar?"

Suara bariton membuat Dexter membuka matanya kembali. Alex berdiri di sisi ranjang tanpa ekspresi dengan kedua tangan berada di dalam saku celana.

Dexter mengedikkan bahu acuh. "Berapa lama aku pingsan?"

"Dua hari."

Singkat dan padat, tetapi mampu membuat Dexter berseru dan melotot tidak percaya. Alex hanya memutaran bola mata malas saat ia terus bertanya memastikan. Menyerah. Dexter mengusap wajah kasar.

"Dokter mengatakan kau terkena maag. Tapi bukan itu yang terpenting." Dexter masih menunggu kalimatnya tidak sabaran. "Karena kebodohanmu memaksa bertemu Anna, Alessa dan kakeknya mempercepat rencana perjodohan Anna dengan mantan chef-mu, Dave."

"APA?" Lelaki itu terbelalak, lalu menegakkan badan begitu saja. "Anna dijodohkan?"

"Kupikir kau sudah tahu. Mereka bahkan telah melangsungkan pertunangan dua hari yang lalu. Mungkin sekarang mulai mempersiapkan pernikahan."

Jawaban cuek Alex justru membuat Dexter kalang kabut. Ia lantas mencabut infusnya dan mengabaikan peringatan Alex. Dexter berlari keluar ruang rawat inap seperti orang kesetanan. Bahkan lelaki itu tidak mengenakan alas kaki saking paniknya.

Sampai di luar, ia segera menghentikan taksi dan meluncur ke mansion Abraham. Naas, sesampainya di sana Dexter justru dibuat kecewa setelah memaksa penjaga mengatakan keberadaan Anna dan kakaknya.

"Mereka pergi ke butik."

"Butik apa? Di mana?" Dexter membombardir pria bertubuh kekar di depannya.

The Masquerade PRINCE [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang