The Masquerade PRINCE | Chapter 46 - Make You Feel Valuable

8.7K 594 44
                                    

Update!

Vote/comments if you like it(":

Happy reading!

__________________________________
Playlist: Treat You Better--Shawn Mendes

__________________________________

Madrid, Spain. 07.00 AM

Aneh. Satu kata yang dapat mendeskripsikan seorang Dextier saat ini. Anna sampai dibuat tak habis pikir dengan tingkah Dextier, apalagi setelah pernyataan cintanya dini hari tadi. Antara syok dan tidak percaya, istirahat Anna menjadi terganggu karena pernyataan yang pria itu lontarkan. Bahkan ia sudah tak memikirkan peristiwa penculikan yang baru saja dialami. Seluruh otaknya terkuras habis pada satu nama, Dextier Jefenerich.

Di tengah lamunannya, pintu rawat inap terbuka. Sosok sang majikan muncul dari balik pintu membawa napan. Ia hanya terus menatapnya tanpa mengeluarkan sepatah kata.

"Sudah waktunya sarapan, Anna. Aku sengaja mengambil sarapan langsung ke dapur rumah sakit supaya kau lekas makan dan minum obat."

Tanpa diminta, pria bertubuh jangkung itu meletakkan napan di atas nakas, kemudian duduk di pinggir ranjang. Diambilnya mangkuk yang masih mengepulkan asap, mengaduk sedikit sebelum mengulurkan seperempat sendok bubur ke depan mulut Anna.

"Makan, Anna, sedikit-sedikit saja ya? Buburnya tidak mungkin kutiup," ucap Dextier, kemudian menambahkan saat Anna tak kunjung membuka mulut. "Tenang saja, bubur ini tidak kutambahkan sianida. Kau tak perlu risau."

Menghela napas, akhirnya gadis itu membuka sedikit mulutnya. Dextier mengulas senyum begitu tipis melihat hal itu. Dengan telaten ia kembali menyuap sedikit demi sedikit bubur, sampai Anna menandaskan sepertiga mangkuk.

Anna tak kunjung bersuara sejak pernyataannya tadi, terlepas dari sikap menerima segala perhatian yang ia berikan. Dan hal itu sebenarnya membuat Dextier terus merasa gelisah. Tapi apa boleh buat, ia tidak berkuasa memaksa. Mungkin saja gadis itu butuh waktu untuk menerimanya--mengingat ia tak jarang bertindak dan berucap ketus kemarin-kemarin.

Air putih dan beberapa obat ia sodorkan begitu mengembalikan mangkuk ke atas meja. Dextier sangat telaten membersihkan bibir Anna yang terlihat sedikit berantakan.

"Kau ingin makan buah juga?" tanya pria itu saat tak tahan dipenjarakan keheningan. Meski lagi-lagi respon diam yang ia terima, Dextier tetap berinisiatif mengupas apel dan hendak menyuapkannya kembali.

"Aku bisa sendiri," tolak Anna pelan sembari mengambil alih potongan apel lalu memakannya sendiri.

Walau kalah cepat, Dextier tetap memberengut tak suka. "Tanganmu terluka, tidak boleh terlalu banyak bergerak."

Gadis itu hanya menghela napas panjang dan memalingkan wajah, mengunyah pelan apel dalam mulutnya. Ia kerap kali merasa tulang pipinya terasa berdenyut bila digunakan mengunyah. Namun, Anna tidak akan memberitahukan pada Dextier, sebab ia tak yakin akan baik-baik saja diperlakukan lebih perhatian pria di sampingnya ini.

Keadaan kembali hening, sampai beberapa saat kemudian helaan napas kasar Dextier mengisi kesunyian yang ada. Seumur hidup, Dextier tak pernah mengatakan satu kata ini, tapi ia rela mengucapkan perdana kepada Anna, jika memang hal itu bisa mengubah keterdiamannya. "Maaf."

The Masquerade PRINCE [COMPLETED]Där berättelser lever. Upptäck nu