The Masquerade PRINCE | Chapter 16 - Shocking Incident

9.7K 610 6
                                    

Halo ... ketemu lagi sama manusia abal-abal dengan cerita absurd satu ini.

Happy reading ya!

Enjoy!

------------------------
Playlist: Rachel Platten – Fight Song

--------------------------

La Señora Florist, Madrid--Spain. 03.00. p.m

Dextier membenarkan letak jas di tubuhnya, sebelum melangkah menuju toko yang di pelatarannya tersedia banyak buket beragam ukuran. La Señora Florist. Sebuah toko yang menyediakan beragam jenis dan harga bunga milik salah seorang wanita tua. Keluarga Jefenerich—tepatnya Karlen—sering berkunjung ke tempat ini di waktu tertentu. Maka tak elak, karyawan yang mendapati kedatangannya langsung menghentikan pekerjaan untuk membungkuk hormat.

Lonceng di atas pintu berbunyi ketika seorang bodyguard membukakan pintu untuk Dextier. Pria itu lantas berjalan masuk dan langsung disambut seorang wanita paruh baya berambut sebahu yang datang dari balik meja kasir.

"Bienvenido a mi florerìa, Mr. Jefenerich.¹" Wanita paruh baya itu membungkuk sopan. "Sebuah kehormatan Mr. Jefenerich berkunjung ke toko saya. Apa yang bisa saya bantu, Sir?"

Dextier memasukan tangan ke saku celana, matanya menelisik ke seluruh penjuru toko. Dada pria itu membusung, dengan posisi dagu terangkat. Aura kekuasaan Dextier menguar tanpa ampun. Para pembeli—mayoritas wanita-- yang semula sibuk memilih-milih bunga, perlahan undur diri dan berjalan ke luar toko dengan kepala menunduk.

"Aku perlu bibit bunga paling unggul. Berikan bibit paling mahal yang kau punya," ujar Dextier setelah beberapa saat terdiam mengamati sekitar. Mata pria itu menatap tajam setiap punggung yang perlahan menjauh kemudian menghilang di balik pintu masuk toko.

"Ah, I have a lot of flower seeds with their respective advantages. Sir. ingin memilihnya sendiri atau—"

Dextier berkedip malas lalu kembali menatap lawan bicaranya.

"No need. Pelayanku yang akan memilihnya. Anna ...." Dextier sedikit menoleh ke belakang, sedangkan gadis yang merasa terpanggil beringsut mendekat. "Ikuti Jasmine. Pilih bibit yang paling unggul. Berapa pun harganya."

Anna mengangguk patuh. Kemudian mengikuti langkah Jasmine yang setia mengulas senyum hangat. Berjalan beberapa langkah, Anna diajak menuju bagian lain toko. Ketika Jasmine membuka salah satu pintu bercat putih, gadis itu tidak dapat mencegah dirinya untuk tidak terperangah. Sebuah rumah kaca mini yang masih menempel dengan bangunan toko menjadi pemandangan yang menakjubkan. Bunga-bunga segar berjajar rapi di rak. Ketara sekali bunga-bunga tersebut memiliki kualitas yang tidak diragukan, serta tak luput dari perawatan khusus.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
The Masquerade PRINCE [COMPLETED]Where stories live. Discover now