07.Sebenci itu kah?

13.9K 566 16
                                    



Hi Readers! semoga kalian suka sama cerita ini yah.

baca sampai chapter terakhir kalau bisa hehe..

Happy Reading!


❦❦❦



"Gavin Ashilla," ujar Alesa pelan sambil melihat keduanya sedang berada di sudut koridor.

Alesa yang kini bersembunyi di balik tembok tiang pun hanya melirik dari jarak jauh, sehingga dia tidak bisa mendengar apa yang dibicarakan Gavin dan Ashilla di sudut koridor.


#GavinAshillaPOV'

Terlihat Gavin menatap kedua mata Ashilla, terlihat di matanya sedang mengatakan bahwa dia mencintai Ashilla.

"Vin, gue mau fokus dulu ke ballet gue," ujar Ashilla yang memandang Gavin yang sekarang berada di depanya.

"Gue gak butuh jawaban lo yang kayak gitu Shill," Ucap lirih Gavin.

"Gue harus jawab gimana lagi Vin," ucap Ashilla kepada Gavin yang lagi-lagi tak mengerti apa mau nya Gavin sebenarnya.

"Lo tau kan, lo satu-satunya cewek yang gue sayang, gue mau lo jadi pacar gue." Ujar Gavin yang langsung menyatakan perasaanya.

"Gue butuh waktu untuk ngejawab Vin," ujar Ashilla.

"Seberapa lama lagi gue harus menunggu Shill?" tanya Gavin kali ini benar-benar lirih.

"Gue belum bisa janji sama lu," ujar Ashilla singkat, "Gue mau ke kelas ballet, kita lanjutin besok," ucap Ashilla kepada Gavin untuk pergi duluan.

End POV'


❦❦❦


Alesa yang masih melihat mereka secara samar-samar pun dan  tak mendengar satu kata pun dari pembicaraan mereka.

"Aelah udah rabun, gak kedengeran lagi," Dumel Alesa karena sepertinya dia percuma mengintip Gavin dan Ashilla nyatanya dia tak bisa mendapatkan apa-apa.

I don't need your love..

Don't need it..

Tiba-tiba suara handphone Alesa berbunyi, ternyata Yuqi yang menelfon nya. Alesa yang menatap benci handphonenya yang tidak bisa melihat suasananya saat ini pun, langsung mengangkatnya.

"Elah apalagi sih ni si Yuqi, pake acara nelfon segala," Rutuk Alesa yang berbalik badan dan menundukan badanya agar tidak kelihatan.

"Ai, lu di mana sih, lama amet ke perpus doang?" tanya Yuqi dari panggilan itu.

"Iya bentar lagi gue ke kelas," jawab Alesa dengan suara pelan, karena takut ketahuan, "yaudah ya, ini gue di perpus gak boleh__" belum melanjutkan percakapanya tiba-tiba saja.

"Ttiiitt.. tiiittt.." Panggilan berakhir.

"Gavin," ujar Alesa terkejut karena Gavin sesosok cowok yang mengerikan berada di depannya tiba-tiba dan mengambil handphone milik Alesa.

"Lo ngapain?" sentak Gavin, "Nguping?" Lanjutnya.

"Nguping? Haha ngupingin siapa?" tanya Alesa yang pura-pura tidak tau apa-apa.

GAVIN Where stories live. Discover now