41.PERDEBATAN!

9K 379 92
                                    


❝Aku memilihmu. Dan aku akan memilihmu lagi, dan lagi. Tanpa henti, tanpa ragu, dalam sekejap, aku akan terus memilihmu.❞

Happy Reading!



❦❦❦

Kedua mata Alesa yang dari tadi tak henti menatap layar handphone nya pun, membuat Yuqi yang duduk disebelah nya memperhatikan Alesa terus.

"Lo nunggu  chat dari siapa sih,Al? kok gelisah gitu." Ucap Yuqi.

Alesa hanya melengoskan nafasnya. "Dari Gavin Yuq." Balas Alesa. Yang ternyata masih khawatir sama kejadian yang sepertinya membuat Gavin tadi pagi kesal.

"Emang kenapa sih Gavin?" Tanya Yuqi penasaran.

"Iya. Tadi pagi tuh dia kayak keliatan kesel gitu, setelah dapet berita dari Vernon."

"Emang berita apaan?" Sahut Mark yang dari tadi di belakang ngenguping obrolan Yuqi dan Alesa.

Alesa hanya menggelengkan pelan kepalanya. Sambil menjawab lesu. "Si Vernon ngebisik, jadi gue gak denger deh." Lanjutnya.


❦❦❦

Gavin dan Vernon yang lagi-lagi hari ini ngebolos sekolah. Mereka berdua menghampiri Johny yang sebelumnya menyuruh Vernon agar datang ke sebuah atap gedung yang sudah tidak terpakai lagi, yang mana Johny mengancam Vernon, jika dirinya tak bisa membawa Gavin menemuinya, video Ashilla akan segera disebar oleh Johny.

Ketika Gavin dan Vernon sudah tiba di atap gedung, yang sudah Johny bilang. Gavin yang melihat Johny dari arah jauh, sudah mengepalkan tangan nya.

"Dasar Berengsek."


BUGH..

Johny lagi-lagi langsung mendapat hantaman bogeman dari Gavin, yang sudah tak bisa menahan emosinya.

"Janji lo mana bangsat." Decak Gavin kepada Johny di hadapanya.

Vernon pun langsung menahan Gavin.

"Sabar Vin."

"Lo bilang kalau gue jalanin tantangan elo, lo bakalan ikutin kemauan gue buat gak nyebar tu video." Tunjuk Gavin dihadapan Johny.

Johny hanya terkekeh. Dirinya malah tersenyum miring. Yang mana membuat Gavin semakin geram.


BUGH..

"Jawab berengsek!" Sentak Gavin.

"Vin, tahan, biar si berengsek ini bicara." Ujar Vernon.

Johny yang mengusap ujung bibirnya yang berdarah pun, langsung menatap Gavin nanar. Dan mendekatkan wajah nya kearah Gavin. Lalu berkata. "Kayaknya lo malah nikmatin tantangan dari gue ya Vin?" Desis Johny didepan Gavin.

Gavin berdecih. "Cih, maksud lo apa, ha?" sentak Gavin.

"Lo beneran sukakan sama Alesa?" Tanya Johny dengan nada tekanan.

Gavin hanya menggelengkan kepalanya pelan dirinya terkekeh mendengar perkataan yang keluar dari mulut Johny.

Gavin pun membalas dengan mendorong bahu Johny kasar. "Suka? Sama Alesa?." Balas Gavin sambil mengerutkan dahi kasarnya. "Lo inget ya John, gue ngelakuin ini demi Ashilla. Kalau bukan video itu ditangan elo. Gue gak bakalan namanya buat ngejadiin Alesa jadi pacar gue." Lanjutnya.

Sambil bedecak. Gavin melanjutkan kata-katanya. "Lagian Alesa itu cuma cewek mainan bagi gue."

Johny pun terkekeh kecil. Lalu berkata. "Bisa lo pegang omongan lo itu?" Tanya Johny melirik Gavin.

"Perlu gue ulangin lagi?"

"Oke, gue tunggu hari H nya." Balas Johny yang langsung melangkah pergi, meninggalkan Gavin dan Vernon.

Vernon yang dari tadi mendengarkan perdebatan antara Gavin dan Johny, hanya menggelengkan kepalanya. Lalu dirinya menghampiri Gavin.

"Vin, seharusnya lo gak usah ngelakuin hal kayak gitu." Ujar Vernon.

"Maksud lo? Gue biarin si berengsek Johny nyebarin video masa lalunya si Ashilla?" Sentak Gavin.

"Ya, elo cuma mikirin Ashilla mulu. Lo kira Alesa bukan cewek, ha? kalau dia tau yang sebenarnya apa lo gak kasihan." balas Vernon.

"Kenapa sih, lo! Mau jadi kayak Alesa ikut campur urusan orang, Ha?" Sentak Gavin.

Vernon hanya berdesis kesal. "Terserah elo Vin, capek gue ngasih tau." Ujar Vernon yang sudah kesal memberi tahu Gavin. Dan dirinya pergi duluan meninggalkan Gavin sendirian.

"Akh! Sialan." Umpat Gavin kesal.



To Be Continue.

Jangan lupa vote dan komentar!

GAVIN Where stories live. Discover now