39.Dinner With Alesa

8.1K 344 14
                                    



❝Aku tidak pernah keberatan menunggu siapa pun, berapa lama pun, selama aku mencintainya.❞


Happy Reading!


❦❦❦

Terlihat Alesa dan Gavin sudah berada di sebuah café dengan nuansa penuh gemerlap lampu, yang mana café tersebut terlihat cantik dengan suasana romantic. Gavin telah memesan café tersebut agar hanya dirinya dan Alesa dapat menikmati makan malam pertama mereka saat berdinner. Gavin rela menyewa satu café hanya untuk dinner bersama Alesa.

Alesa yang terkejut dengan kejutan dari Gavin hanya menutup mulutnya dengan telapak tangan nya. Dirinya kaget bahwa Gavin telah menyiapkan café untuk mereka berdinner.

"Vin, sumpah gue suka banget. Ini baru pertama kali ada orang yang ngajak gue ke café yang secantik ini." Puji Alesa menoleh ke Gavin.

Gavin pun tersenyum lega, karena Alesa menyukai tempat yang sudah dirinya siapkan sebelumnya. "Ini belum seberapa Al, gue bakalan nunjukin seberapa besarnya sayang gue ke lo, dengan ngelakuin apa aja yang lo mau." Balas Gavin.

Alesa menatap sayu Gavin. Dirinya tak menyaka Gavin yang dia kenal dulu berbeda dengan sekarang. "Vin, gue bangga sama lo. Lo udah bisa ngerubah perlahan sikap buruk elo selama ini." Ujar Alesa.

Gavin hanya tersenyum. "Ini semua berkat lo, Al!" Ucap Gavin.

Lalu kedua nya pun dihampiri oleh seorang pelayan, yang mana yang akan melayani makan malam Alesa dan Gavin saat dinner.

"Permisi, mas Gavin. Tempatnya sudah kami persiapkan, silahkan kalau mau langsung masuk." Ucap mbak pelayan café.

"Oh iya. Terima kasih mba." Ucap Gavin pada pelayan tersebut. " yaudah masuk yuk Al." lanjutnya sambil meraih dan menggenggam tangan Alesa.

Alesa pun mendehemkan. "Ayo."

Setelah mereka duduk di meja yang sudah disiapkan, Gavin yang duduk berhadapan dengan Alesa, langsung memasangkan sapu tangan ke leher Alesa. Agar saat makan nanti tidak jatuh ke dress yang Alesa kenakan.

Alesa pun tersenyum menatap Gavin. "Thanks." Ucap nya pada Gavin yang telah duduk kembali di depan nya.

"Oh iya, sekarang gue mau lo nutup kedua mata lo, Al." Ucap Gavin meminta agar Alesa menutup matanya dengan kedua telapak tangan nya.

Alesa hanya mengerutkan dahi nya. "Mau ngapain?" Tanya Alesa.

"Udah tutup aja, jangan ngintip yaah."

Alesa pun langsung menutup kedua matanya dengan telapak tanganya. "Ih, mau ngapain sih Vin?" lagi-lagi Alesa bertanya.

"Udah diem dulu, kalau gue suruh lo buka baru buka ya." Pintah Gavin, yang mana ditangan nya sudah ada kotak cincin yang berbentuk hati. Yang akan diberikan kepada Alesa.

"Sekarang lo buka mata lo perlahan," pintah Gavin kepada Alesa, yang mana kini dirinya sudah memegang sebuah cincin berlian bertulis Alesa yang sangat cantik.

Alesa pun membuka telapak tangan nya, perlahan dirinya melihat sebuah cincin yang disodorkan oleh Gavin kepada dirinya di hadapanya. "Vin," Ucap Alesa lirih tak percaya Gavin memberikan sebuah cincin yang sangat cantik untuk dirinya.

Gavin langsung meraih tangan kanan Alesa, dan memasangkan cincin tersebut di jari manis Alesa. "Gimana lo suka gak?" Tanya Gavin.

Alesa hanya tersenyum sedu, dirinya rasanya ingin menangis. Baru pertama kali Alesa diberikan hadiah sebuah cincin dari seorang cowok selama hidupnya. Yang mana Alesa langsung mengangguk pelan. Lalu berkata. "Vin, gue gak tau harus mau ngebales apa." Ucap lirih Alesa dihadapan Gavin.

Gavin hanya tersenyum ke Alesa. "Lo gak perlu bales apa-apa, gue udah milikin elo sepenuhnya aja udah cukup bagi gue!" Ujar Gavin lalu menggenggam tangan Alesa dengan erat. "please! Jangan tinggalin gue Al." desah Gavin lirih.

Alesa pun hanya mengangguk pelan. "Gak akan Vin." Balasnya dengan senyum manis yang hanya bisa Gavin seorang yang dapat melihat kebahagian seorang Alesa.

Alesa sebenarnya salah satu gadis yang sangat susah untuk menyukai seseorang, apalagi ditambah masa lalu nya yang buruk, membuat dirinya takut untuk menyukai seorang pria. Alesa yang dulu juga mempunyai sikap seperti Gavin, berusaha memperbaiki dirinya saat pindah ke sekolah yang baru. Usaha keras untuk bisa berubah bagi Alesa. Melupakan bukan hal mudah baginya.

Gavin adalah orang yang pertama kali bisa mengubah sikap Alesa, untuk lebih mempedulikan orang disekitarnya, yaitu saat dimana Gavin membully Jaemin adik kelas mereka, Alesa lah yang membela Jaemin. Hal itu membuktikan bahwa Alesa bisa merubah sikap nya perlahan yang dulu buruk menjadi lebih baik.

Lalu keduanya pun kini melanjutkan acara makan malam dinner mereka, dengan suasana tenang dan romantic.


To Be Continue.

Thanks for reading!

GAVIN Where stories live. Discover now