45. 16 Hari

8.3K 356 22
                                    

❝Rinduku hanya membuat mu sakit.❞


Happy Reading, jangan lupa voment kalian!


❦❦❦

Beberapa minggu sudah berlalu, Gavin dan Alesa hampir 2 minggu lebih menjalin hubungan. Satu sekolah mungkin udah pada tau, walapun hanya anak kelas dua belasnya saja.

Terlihat Yuqi dan Mark berjalan berbarengan di lorong koridor sekolah, mereka baru saja dari perpustakaan untuk mengerjakan tugas dari Bu Lisa.

"Ih Mark, lo kalo jalan jangan nyerempet-nyerempet dong!" Gerutu Yuqi yang dari tadi di senggol Mark.

"Siapa yang nyerempet sih, gue kan gak sengaja nyenggol doang yaelah." Ketus Mark.

Dino yang ternyata di belakang mereka berdua, hanya menggelengkan kepalanya. Lalu berkata. "Lo berdua bisa gak sih, sehari aja gak berantem, ha?"

Yuqi dan Mark pun langsung menoleh nanar Dino, lalu serentak nenyentak Dino. "ENGGAK BISA!."

Dino hanya memutar bola mata malasnya. "Serah dah!" Ucap nya yang berlalu melangkah.

Tiba-tiba Mark bertanya kepada Yuqi tentang Jaemin. "Yuq, elo tau Jaemin kan?"

"Jaemin?"

"Iya adek kelas yang pernah di bully sama Gavin, waktu pertama Alesa masuk sekolah."

"Um. Tau kenapa emang?"

"Gue semalem ketemu dia."

"Terus?"

Mark berpikir sejenak. Dirinya tak jadi melanjutkan kata-katanya. "Enggak jadi deh." Ujar Mark.

Yuqi hanya mendengus. "Gak jelas lo dasar. nih bawa!" Ketus Yuqi yang langsung memberikan Mark tumpukan buku tugas. Dan langsung berlalu melangkah duluan.

Mark hanya berdecak. "Sialan, woi berat, bantuian nyai!" umpat Mark.


❦❦❦

Jam pelajaran sudah mulai berakhir, hari ini semua siswa khusus kelas dua belas kembali di pintahkan untuk berkumpul kembali di aula sekolah. Para siswa pun sudah mulai melangkah, pergi ke aula berbarengan. Termasuk gerombalan kelas Alesa.

"Mau ngapain lagi dah," dumel Dino dengan melangkah malas.

"Eh, jangan-jangan mau ngumumin tentang Ashilla lagi." Celetuk Olive, yang lupa akan Alesa.

Jisoo pun langsung mencubit pinggul Olive.

"Aww," rintih Olive yang baru menyadari.

"Udah yuk ah, buruan jalan nya!" Ujar Jisoo yang tiba-tiba membuat suasana kembali tak canggung.


"Ayo semua siswa, segera berkumpul menurut kelas kalian yah. Ibu kasih waktu lima menit untuk merapihkan." Ucapan seorang guru yang terdengar berdiri di depan mikrofon.

Yuqi yang dari tadi sibuk sama barisannya, menyuruh Alesa kembali untuk berbaris di barisan depan. "Ai, lo depan yah." Seru Yuqi.

"Enggak, ah gue mulu."

Jisoo menggoda Alesa. "Biarin bisa paspasan noh, sama Gavin." Tunjuk Jisoo kearah barisan kelas Gavin, yang mana memang Gavin ini salah satu siswa walaupun berandal. Tapi kalo masalah baris berbaris dia paling depan. Dengan alasan kalau dirinya berada di barisan depan, semua siswa/i bisa menikmati wajah tampan nya.

"Enggak, ah!" Sahut Alesa sekali lagi. Yang akhirnya Jisoo lah yang berbaris paling depan.

"Hari ini ibu akan mengumumkan, kegiatan tentang pelajaran tambahan. Dikarenakan kalian sudah kelas dua belas." Ucap kepala sekolah dari arah depan.

"Arghh!" spontak membuat para siswa menggerang, karena pasti bakalan ada tambahan jam sekolah sampai sore.

"Aduh gak bisa liat running men dah gue nanti."

"Akh! Mager banget!"

"Botak lama-lama kepala."

Begitulah bisikan anak-anak yang mengeluh karena sebenarnya, belum waktunya untuk mereka mendapat jam tambahan pelajaran.

30 menit berlalu, para siswa kini telah dibubarkan setelah berdiri lama di aula sekolah. Yang mana membuat kaki mereka semua berasa kesemutan.

Alesa dan yang lain nya pun, berjalan menulusi koridor untuk mengarah ke pintu gerbang sekolah.

"Al, lo gak bareng Gavin?" Tanya Jisoo disampingnya.

"Iya Ai, lo gak bareng__

"Hai semua," Sapa Gavin yang baru saja di bicarakan, langsung nongol anaknya.

Membuat beberapa teman Alesa, hanya menatap Gavin bingung. "Ha__ii Vin." Sahut beberapa orang termasuk Mark.

"Oh iya, 2 hari lagi gue ada pesta ulang tahun dirumah, lo semua dateng yah!" Ujar Gavin yang tiba-tiba langsung mengundang teman kelas Alesa untuk hadir di acara pesta ulang tahun nya nanti.

Dino yang dari tadi diam berdiri, mengerutkan dahi nya. "Lo ngundang kita, Vin?" Balas Dino.

"Gak salah denger." Timpal Jisoo, yang tumbenan Gavin ngundang anak-anak kayak mereka.

Gavin hanya terkekeh. "Iya, gue beneran. Lagian semua anak kelas dua belas gue undang kok." Ujar Gavin.

"Tumbenan, ulang tahun lo di rayain?" Tanya Yuqi yang langsung memotong.

Gavin hanya berpikir sejenak. Lalu menjawab. "Soalnya, gue bakalan ngasih kejutan juga buat__" lirik Gavin kearah Alesa di depan nya. Yang mana Alesa hanya menatap Gavin kebingungan.

"Ha?"

"Iya udah kalian dateng aja lah pokoknya." Ujar Gavin.

Dino pun mengacungkan jempolnya. "Dateng gue mah, kapan lagi makan gratis, iya gak Mark." Ucap Dino sambil menyenggol lengan Mark.

"Yaudah, kalau gitu gue izin bawa Alesa, ya." Lanjut Gavin yang ingin pulang bareng Alesa.

Alesa hanya mendenguskan nafasnya pelan. "Dasar, basa basi nya lama banget." Ketus Alesa pelan.

"Silahkan Vin, silahkan bawa Alesa sesuka, lo. Gue sebagai teman nya ikhlas dunia akhirat." Celetuk Dino, yang langsung mendapat tatapan nanar dari Alesa.

Yang lain hanya terkekeh kecil mendengar perkataan Dino. "Yaudah, kita duluan ya Ai, Vin. Dahh!" Seru Jisoo, dan di lanjutkan oleh semua teman Alesa.

"Dah, hati-hati." Balas Alesa sambil melambaikan kedua tangan nya.

Gavin pun juga tersenyum kearah, teman-teman Alesa yang sudah menghilang dari pandangan nya.

Sambil meraih tangan Alesa, Gavin menarik Alesa. "Yuk buruan."

"Eh.. eh.. tunggu." Sahut Alesa.

Gavin kembali melihat Alesa. "Kenapa?"

"Lo, udah enakan badan nya?"

Gavin hanya berdehem. Lalu berkata. "Badan gue enakan, kalau tiap hari dikasih vitamin bisa liat senyuman elo." Ujar Gavin menatap Alesa.

"Hahhh.." lagi-lagi Gavin menggoda Alesa.

"Udah cepetan, kata mau pulang." Gerutu Alesa yang melangkah duluan.

Gavin hanya terkekeh kecil. Lalu menghampiri langkah Alesa. "Iya.. iya.. tungguin!"

Akhirnya hari ini Gavin sama Alesa pulang bareng lagi deh. Good job Gavin!



To Be Continue..

💙

GAVIN Where stories live. Discover now