37.FIRASAT!

9K 357 21
                                    


❝Terkadang hati mampu melihat apa yang tidak nampak di mata.❞

Happy Reading!


❦❦❦

Setelah Gavin dan Johny berada di garis Start, dengan duduk di atas motor besar mereka masing-masing. Terlihat pemandu balapan sudah berada di tengah garis start, untuk melakukan hitung mundur sebelum kedua pihak melaju.


Bbruum.. Bruumm..

Keduanya pun menggegas motor besar mereka, seakan tak mau kalah.

"Oke, lo berdua siap." Ujar pemandu balap. Mengintruksi keduanya agar bersiap-siap saat hitungan mundur tiba.

"Ready. 3..2..1 Go!

Akhirnya keduanya pun saling beradu laju dengan motor mereka. Yang mana para penonton pun bersorakan, meniriaki pihak mereka masing-masing.

Alesa yang dari tadi juga melihat Gavin yang sudah melaju kencang meninggalkan garis Start hanya menggigit bibir bawahnya. Rasa khawatir, pasti ada dibenak Alesa.

Vernon yang menoleh dan memperhatikan Alesa hanya diam saja dan tampak mengkhawatirkan Gavin. Lalu berkata. "Udah, lo gak usah takut Gavin kenapa-kenapa. Dia udah biasa sama hal beginian." Ujar Vernon kepada Alesa, agar tidak perlu khawatir.

Alesa hanya mengangguk pelan.


Ngenggg..Brrummm..

Setelah beberapa menit menunggu kedatangan siapa yang duluan akan sampai di garis finish. Lagi-lagi para penonton melihat kedatangan motor besar Gavin, yang mana dirinya berada tipis di urutan pertama setelah Johny.

Para penonton pun histeris berteriak mendukung jagoan mereka. Sebagian besar memang mendukung pihak Gavin, yang tak perlu lagi dipertanyakan.

Dan..

Lagi-lagi Gavin mencapai garis Finish duluan dengan mulus. Yang mana Johny berada diposisi kedua dengan telat beberapa detik dari Gavin.

"Oke! Lagi-lagi Gavin yang mempimpin balapan malam ini!." Ucap pemandu balap yang mengumumkan, bahwa Gavin menjadi pemenang lagi didalam sesi balapan liar tersebut.

Sambil berdecih. Gavin menoleh kearah Johny, yang berada di sampingnya. "Segitu doang, kemampuan lo, ha?" Desis Gavin kepada Johny.

Johny hanya tersenyum miring, mendengar perkataan Gavin.

Lalu Alesa yang langsung menghampiri Gavin pun sudah was-was terhadap keadaan Gavin. Walaupun dirinya tahu bahwa Gavin sebagai pemenang nya.

"Lo gak apa-apa?" Tanya Alesa yang berada disamping motor Gavin.

Gavin hanya tersenyum, dirinya merasa baru Alesa lah orang yang berkali-kali menanyakan keadaanya. Sambil menatap Alesa. Gavin merentangkan kedua tangan nya. "Liat ada yang luka gak?" Tanya Gavin dihadapan sang pacar.

Alesa langsung meraba-raba badan Gavin, dirinya melihat sekeliling badan pacarnya yang memastikan tidak boleh ada satu luka pun. [Memegang yang gais itu maksudnya, kayak ngecek gitu].

Terdengar dengusan lega dari Alesa. "Untung deh, soaln__"

Gavin langsung menutup bibir Alesa dengan telunjuk nya. Lalu berkata. "Udah deh sayang,gak usah parno gitu. Makin sayang nanti gue nya!" Ucap Gavin yang tak peduli mengatakan hal seperti itu, padahal dari tadi disampingnya masih ada Johny.

Johny hanya bergidik ngeri melihat tingkah Gavin. "Dasar berengsek!" Gumam Johny, yang mana langsung pergi meninggalka keduanya.

Alesa yang melihat Johny pergi tanpa berpamitan pun malah memukul bahu Gavin. "Kan gara-gara lo, si Johny kayak jijik gitu." Gerutu Alesa yang malah menyalahkan Gavin.

Gavin hanya tersenyum miring. "Yaelah, diakan jomblo makanya sirik!" Ketus Gavin.

Alesa pun hanya memutarkan bola mata malasnya saja di depan Gavin.

Setelah selesai balapan motor, akhirnya Gavin terpaksa langsung mengatar Alesa pulang, karena dirinya ada urusan lagi.


❦❦❦

--GAVINBADBOY—

Hari ini di depan madding kelas Gavin, banyak para siswa yang berkerumunan membaca sebuah pengumuman.

"Ashilla dapet urutan pertama lagi di Malaysia, gilak!" Ujar seorang siswa.

Yang mana pengumaman tersebut berisi tentang berita Ashilla yang kembali memenangkan peringkat pertama dalam Balerina di Malaysia.

"Eh, si Gavin bener-bener udah putus hubungan ya sama Ashilla?" Celetuk seorang siswi, yang mana tak sadar dibelakangnya sudah berdiri sesosok Gavin.

Lalu temanya pun langsung mencoel nya, dan mengajak pergi dari hadapan Gavin setelah siswi cewek itu sadar.

"Vin." Bisik Vernon sambil menunjuk isi pengumaman tersebut kepada Gavin disampingnya.

Gavin hanya tersenyum melihat isi pengumaman tersebut. Entah apa makna dari senyuman Gavin tersebut, membuat Irene yang dari tadi memperhatikanya di arah pintu pun, merasa ada firasat buruk yang direncanakan oleh Gavin.

Sambil melipatkan kedua tangan nya di depan dada, Irene berpikir. "Gue aneh sama si Gavin akhiran ini, setelah gue pikir-pikir emang ada yang ganjel." Gumam Irene melamun, dirinya salah satu pihak yang malah memikirkan terus menerus apa kemauan Gavin. Apalagi setelah Gavin tiba-tiba menjadikan Alesa sebagai pacarnya, bukan target bullyan nya lagi.



To Be Continue.

Voment jangan lupa readers!

Thanks sudah membaca tulisan author ^-^

GAVIN Where stories live. Discover now