34.Rahasia dibalik Rasa

9.7K 406 32
                                    



Hi Readers!

Jangan lupa tinggalkan vote dan komentar untuk author yah.

Happy Reading!



❦❦❦

Johny yang sudah pergi meninggalkan Gavin duluan pun, merasa sedikit kesal. Kalo bukan untuk membantu seseorang, dirinya sudah malas lagi berurusan dengan sosok Gavin Mandala.

Drrtt..Drrtt..

Sebuah pesan masuk di notif handphone Johny.

@Xjj

Sekarang datang ke apartemen gue. Gak pake acara lama.

Johny hanya menghela nafas pendek nya. Lalu bergegas pergi untuk menemui orang di dalam chat tersebut.


❦❦❦

Terlihat dari kaca gedung apartemen lantai 8, seorang anak cowok sedang duduk di sofa. Dengan memegang sebuah buku digenggamanya.

Tak lama kemudian seseorang datang menghampirinya.

"Mau lo apalagi?" Tanya orang ini yang ternyata adalah Johny yang berdiri di hadapan nya.

Cowok ini pun menoleh dan menatap Johny. Lalu berkata. "Gimana?" Tanya nya.

"Udah gue lakuin apa yang lo suruh." Sambil mendengus kasar Johny duduk di hadapan anak cowok ini. "Sumpah ya. Kalo bukan demi lo gue gak bakalan lagi mau berurusan sama Gavin berengsek itu!" Ujar Johny kesal.

Cowok ini hanya menyunggingkan sebelah bibirnya. "Gue cuma mau ngejalani tugas doang dari orang yang paling gue sayangi, selama gue masih kecil dulu." Ungkap anak cowok ini kepada Johny.

Johny hanya menggelengkan kepalanya pelan sambil berdecih. "Cih, yang gue gak nyangka kenapa orang nya adalah Gavin." Ujar Johny.

Cowok dihadapanya sekarang hanya mengangkat kedua bahu nya saja.


❦❦❦

Alesa yang sudah memesan meja dan beberapa makanan pun tinggal menunggu kehadiran Gavin di depannya.

Tak lama kemudian Alesa pun menangkap sosok cowok yang dia tunggu-tunggu.

"Gavin." Panggil Alesa sambil melambaikan tanganya kearah Gavin.

Gavin pun langsung menghampiri Alesa. "Lama ya sayang? Maaf yah." Ujar Gavin manis.

Alesa tersenyum kearah Gavin. Lalu berkata. "Gak apa-apa kok, oh iya gue udah mesen makanan."

"Kok mesen duluan?" Tanya Gavin.

"Oh lo gak suka ya sama makananya, gue pesen ulang lagi aja ya."

Sambil menatap kedua mata Alesa. Gavin lagi-lagi berkata. "Enggak kok, makanan yang lo suka mulai sekarang jadi makanan terfavorite gue!" Ucap Gavin.

"Alah lebay." Ketus Alesa.

Gavin hanya tertawa kecil. "Yaudah makan yuk." Ucap Gavin mengajak Alesa untuk mulai menyantap makanan di depan mereka.

Ketika Gavin memperhatikan Alesa makan, dirinya geleng-geleng melihat sang pacar makan dengan lahap yang tak sadar bahwa dirinya diperhatikan kekasih nya di hadapanya.

Gavin berceletuk. "Laper mbak?"

Alesa yang di ledek Gavin tiba-tiba tersedak.

Hucks..hucks..

Dengan wajah sedikit malu, Alesa bergumam. "Alesa bodoh, lagi makan didepan cowok juga." Dumel Alesa yang suka lupa kalo udah laper.

"Sorry." Ujar Alesa singkat sambil tersenyum malu.

Tiba-tiba Gavin menunjuk kearah bibir Alesa, yang mana terdapat sisa makanan yang menempel di sudut bibirnya.

Alesa pun sontak mengusap bibirnya dengan tangan nya.

"Masih ih," Ucap Gavin.

Alesa yang masih malu akhirnya mengusap lagi bibirnya dengan tangan nya.

Gavin mendengus kan nafasnya, lalu beranjak dari tempat duduknya menuju ke hadapan Alesa untuk mengelap sisa makanan di bibir Alesa.

Alesa mendongak kan kepalanya. Tapi tiba-tiba.


"Cup"

Sebuah usapan ciuman dari Gavin ke bibir Alesa. Dirinya bukan mengusap bibir Alesa dengan tissue tapi malah mengusap bibir Alesa dengan sentuhan bibirnya.

Alesa sontak melebarkan matanya terkejut dan terdiam.

"Di bilangin belum bersih." Ujar singkat Gavin yang langsung kembali ke tempat duduknya.

Alesa hanya meneguk air liurnya. Terasa di kedua pipinya sudah sangat panas akibat di kecup oleh Gavin.

Gavin yang memandang sang pacar dengan kedua pipinya yang keliatan sedikit pink merasa terhibur karena sangat lucu baginya.

"Sampai pink gitu tuh pipi." Ketus Gavin menggoda.

Alesa yang tadi terdiam sontak menutup kedua pipinya dengan tanganya. Lalu berkata. "Eng__enggak kok." Jawab Alesa terbata.

Gavin hanya terkekeh. Lalu berdesis pelan dengan memajukan wajah nya sedikit kehadapan Alesa dengan suara berbisik. "I Love you Alesa." Ujar Gavin romantis.

Alesa rasanya ingin jatuh kealam mimpinya. Dirinya lalu tersenyum manis kearah Gavin kekasihnya sekarang lalu membalas. "Love you to Gavin." Ujar Alesa yang mengikuti Gavin dengan cara berbisik pelan.

Alesa yang sepertinya melupakan sikap Gavin yang sangat buruk dulu pun, hanya menanggap bahwa Gavin benar-benar jatuh cinta kepada nya sekrang, tanpa memikirkan orang lain.



To Be Continue..

Jangan lupa vote dan komentar.

Maaf pendek yah readers hehe..

GAVIN Where stories live. Discover now