38.Pergi Dinner

8.7K 345 30
                                    


❝Aku melihatmu dan aku tidak percaya seseorang berpikir kamu biasa saja. Kamu adalah segalaku.❞


Happy Reading!


❦❦❦

Terlihat setelah jam istirahat berbunyi, Alesa hanya menatap keluar jendela, dirinya menolak untuk ikut ke kantin bersama teman-temannya. Ternyata Alesa juga telah melihat berita pengumuman di madding sekolah, yang mana berita tentang Ashilla mendapat peringkat pertama kembali dalam lomba Balerina.

Alesa sempat mendenguskan nafas kasarnya, sambil menyender di bangku kursinya. Dirinya berkata. "Kenapa si Gavin mau ninggalin Ashilla demi gue?" Ujar Alesa sendiri.

Dirinya sebenarnya antara percaya dan tidak percaya bahwa Gavin benar-benar mencintai dirinya.


Ttookk.. ttokk..

Tiba-tiba saja suara ketukan pintu dari kelas Alesa terdengar, seseorang yang ternyata dari tadi memperhatikan Alesa melamun pun masuk dan menghampiri Alesa.

"Kok gak makan?"

Alesa pun sontak terkejut. Yang mana Gavin lah ternyata yang menghampiri Alesa.

"Gavin." Ucap Alesa mendongakan kepalanya kearah Gavin di hadapanya sekarang.

Gavin pun langsung duduk di samping bangku Alesa. Dirinya menoleh ke hadapan wajah Alesa, sambil tersenyum. "Iya, lo kok gak makan? Malah ngelamun, ngelamunin apa sih, hmm?" Tanya Gavin penasaran, yang mana dirinya sebelumnya memperhatikan Alesa sendiri.

"Enggak kok, lagi males aja makan. Hehe!" balas Alesa yang hanya tertawa kecil.

Gavin hanya mengganggukan kepalanya pelan. Seolah dia mengerti. Lalu Gavin berkata. "Umm.. nanti malam kalo kita dinner gimana?" ajak Gavin tiba-tiba kepada Alesa.


DEGH..

"Dinner? Berdua? Sama Gavin." Batin Alesa kaget dan masih terdiam karena merasa bahagia, akhirnya Gavin mengajak dirinya untuk pergi dinner.

"Kok diem aja? Gak mau?" Ujar Gavin yang melihat Alesa masih terdiam belum menjawab ajakan darinya.

Alesa langsung menggelengkan kepalanya cepat. Lalu segera menjawab. "Gue mau kok." Ujar Alesa tampak dengan senyum dibibirnya.

Gavin pun tersenyum dan mengelus rambut Alesa seketika. "Oke deh, kalau gitu nanti malam gue jemput ya." Balas Gavin.

"Vin." Desah Alesa pelan kearah Gavin.

Gavin sontak langsung menoleh ke Alesa, yang tiba-tiba memanggil nya lirih. "Iya, kenapa?" balas Gavin.

Alesa berdehem. Dirinya seperti ragu untuk menanyakan sesuatu kepada Gavin. "Enggak jadi deh." Ujar Alesa yang hanya terkekeh tidak jadi mengatakan nya.

Gavin hanya menaiki alis sebelahnya. Lalu berkata. "Ya ampun kirain mau nanya sesuatu, dasar emang pacar gue bikin penasaran aja." Sambil mengacak pelan rambut Alesa. "Yaudah kalo gitu gue balik ke kelas dulu ya Al." Ujar Gavin yang sudah beranjak dari duduknya.

"Hmm. Iya."

"Gue jemput entar malem. Inget harus cantik!." Celetuk Gavin yang sudah melangkah keluar pintu kelas Alesa.

"Iya.. iya.. bawel dasar." Dumel Alesa kepada Gavin yang hanya terkekeh didepan pintu dan melangkah pergi ke kelasnya.


❦❦❦

Jam menunjukan pukul tujuh malam, yang mana Alesa kini sedang bersiap-siap untuk make-up di depan cermin riasnya.

Sambil berdecak. Alesa mendumel pada dirinya sendiri. "Akh! Mana gue gak bisa make up lagi, paling pake lipstick sama bedak doang." Gerutu Alesa yang dari tadi berusaha memakai make-up diwajah nya, tapi hasilnya sama aja.

Yang mana Alesa hari ini terlihat berbeda dengan penampilan bajunya, dirinya menggunakan dress selutut bewarna cokelat susu, terlihat serasi dengan kulitnya yang sedikit kuning langsat. Tetapi satu kekuranganya, Alesa sama sekali gak kelihatan make-up. Jelaslah, alat make-up nya aja cuma bb cream, bedak, sama lipstick doang tok, gak ada lagi yang lain.

Entah Alesa yang yang kelamaan, entah Gavin yang terlalu cepat menjemput dirinya.

Ttiinnt...

Terdengar suara klakson ninja merah Gavin dibawah. Alesa yang mengintip dari jendela kamarnya pun langsung melangkah pergi turun dari kamarnya.


Ttingg..tungg..

Gavin yang sudah menunggu Alesa di depan pintu pun, tak sabar melihat penampilan sang pacar. Yang akan diajak dinner nya pada malam ini.

Alesa yang belum membuka pintu depan rumahnya, masih terdiam sejenak. Dirinya takut kalau Gavin bakalan kecewa sama penampilanya yang kurang dengan polesan make-up diwajah nya.

Sambil meremas ujung roknya, dan menggigit bagian bawah bibirnya. Alesa pun siap membuka pintu rumahnya. "Agh, bodo amat lah gak tau gue." Dumel Alesa pada dirinya sendiri.


Cklek..

"Vin." Panggil Alesa pelan, yang mana membuat Gavin langsung menoleh ke hadapan Alesa.

Gavin tersenyum melihat penampilan Alesa hari ini.

"Kenapa? Jelek ya? Maaf gue gak bisa make-up. Pake dress aj__"

Lagi-lagi Gavin menutup mulut Alesa dengan jari telunjuknya.

Sambil mendekatkan tubuhnya ke hadapan Alesa, Gavin sedikit mencondongkan bungkuk badanya ke Alesa. Lalu berkata. "Lo gak make-up aja udah cantik, apalagi kalau make-up. Gue malah takut banyak yang ngelirik pacar gue malahan nantinya." Ucap Gavin sambil melebarkan kedua sudut bibirnya.

Alesa yang dipuji Gavin, tiba-tiba langsung mendekap ke dada bidang Gavin dan tangan nya melingkari bahu Gavin. Sontak membuat Gavin juga langsung memeluk erat tubuh Alesa ke dekapanya.

"Gue sayang lo Vin." Ujar Alesa pelan.

Gavin hanya tersenyum. Lalu membalasnya. "Gue juga sayang banget sama elo Al." Ujar Gavin.

Setelah itu mereka pun bersiap untuk menuju tempat yang mana telah Gavin siapkan, untuk acara dinner nya bersama Alesa.


To Be Continue.

Jangan lupa vote dan komentar readers!

Thankyou for readers! 🖤

GAVIN Where stories live. Discover now