25.HUKUMAN!

10.7K 408 31
                                    

Happy Reading!

Jangan lupa Votment!



❦❦❦


Entah suasana apa yang sedang terjadi di kelas IPA1. Dino, yang dari tadi mondar-mandir gak jelas sambil menenteng buku PR nya kebingungan mencari contekan.

"Markee.. gua nyalin peer lu dong." Ujar Dino menghampiri Mark di kursinya.

Mark pun sontak melihat nanar Dino. "Gua aja belom siap sempak." Ketus Mark yang dirinya juga belum menyelesaikan tugas fisika hari ini.

"Aduh mati dah kita, mana Bu Jennie galak nya kayak badak lagi." Umpat Dino.

Alesa yang baru saja masuk ke dalam kelas pun langsung duduk di bangku nya. Yang mana hari ini dirinya duduk sendiri, di karenakan Yuqi izin sakit.

"Ai, lu udah seles__" Belum melanjutkan kata-katanya Alesa paham akan maksud dari teman nya Mark. Tak lain, adalah menyontek tugas dari dirinya.

Sambil memberikan buku PR nya. "Nih, udah paham gue sama tampang kayak elu Mark." Ucap Alesa.

"Alesa..sarangehooo." Ujar Mark dengan tampang sok terharu.

Dino yang melihat Mark sudah mendapatkan contekan pun, langsung ikut menyalin tugas dari Alesa. "Alesa..aing ikutan nyalin yak!" Ujar Dino.

Terdengar helaan nafas Alesa. "Iya iya.. salin aja, santai gue mah." Jawab Alesa.

Setelah 10 menit berlalu. Bel masuk pelajaran pertama pun di mulai, untuk seluruh kelas.


❦❦❦


Ketika pelajaran Bu Jennie di mulai, Bu Jennie pun langsung menyuruh semua siswa mengumpulkan tugas rumah mereka. Para siswa pun langsung mengumpulkan buku PR mereka masing-masing ke depan meja guru.

Terlihat tumpukan buku di meja depan yaitu meja guru, yang membuat Bu Jennie merasa sedikit terganggu. Dan akhirnya, Bu Jennie pun menyuruh Alesa untuk mengantar buku PR para siswa ke ruangan guru yang berada di lantai bawah.

"Alesa. Bisa bantu ibu untuk meletakan buku teman-teman mu di meja ibu di ruangan guru!" pintah Bu Jennie.

Alesa yang menyengir kuda hanya bergumam kesal. "Perasaan yang ketua kelas Mark, dah. Kenapa gue mulu yang disuruh." Ujar Alesa dalam hati.

"Baik, bu." Jawab Alesa dengan senyum polosnya.

"Terima kasih Alesa."

"Sama-sama bu."

Alesa pun keluar pintu kelas, sambil membawa tumpukan buku teman-temanya. Yang mana dia harus turun ke lantai bawah. Sedangkan kelas Alesa berada di lantai 2 paling ujung.


❦❦❦


Di lapangan basket terlihat Gavin dan Vernon tampak sedang di hukum oleh pak botak alias pak Dodo guru yang kepalanya botak. Sehingga, mendapat julukan Pak Botak, bagi siswa berandalan di sekolah itu.

Sambil terengah-engah Vernon yang di hukum berlari 150x mengelilingi lapangan basket pun, berdecak. "Anjir.. gara-gara si berengsek Gavin, gue kenak hukuman begini. Mana yang laen pada ngerjain gak bilang-bilang lagi." Umpat Vernon yang langsung mendapat toyoran langsung dari belakang oleh Gavin, yang juga di hukum mengelilingi lapangan basket.

GAVIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang