7| A night with you

512K 26.4K 6K
                                    

Jennie mengusap keringat di dahinya, rumah ini begitu luas, dan Jennie harus membersihkannya sendirian.

Mulai dari menyapu, mengepel, mencuci piring, membersihkan jendela, memasak, dan sejak pagi tadi Reygan belum turun dari kamar.

Jennie melirik jam, pukul 12;00 nanti dia akan ada kelas, dan sepertinya Jennie harus bersiap-siap sekarang.

Jennie mengetuk pintu kamar, "Gan, aku boleh masuk nggak?"

Tidak ada jawaban.

"Gan, aku masuk ya, mau kuliah, mau siap-siap."

Jennie menekan knop pintu, dan melihat Reygan masih tertidur.

Jennie melangkahkan kakinya ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Jennie keluar dari kamar mandi, dan melihat Reygan sudah duduk di ranjang.

"Gan, laper? Mau makan? Aku udah masak,"

Reygan menggeleng.

"Kamu bisa anterin aku kuliah nggak? Jauh kan dari rumah kita,"

Reygan menatapnya tajam. "Lo siapa nyuruh nyuruh gue?!"

Jennie menghela nafasnya. "Yaudah, kalo nggak mau, aku berangkat dulu Gan,"

Jennie mengambil tangan Reygan dan menciumnya. Membuat dada Reygan berdesir hangat.

Tapi,

Reygan menyentak tangannya, "Apaan sih! Kalo mau pergi ya pergi aja!"

Jennie menunduk. "Jangan lupa makan Gan,"

****

"Pengantin baru, udah kuliah aja!"

Jennie menatap malas ke arah Vella.

"Gimana malam pertamanya? Lancar?"

Jennie menghembuskan nafasnya, "Lancar apaan, orang dia nginep di apartemen ceweknya,"

"HAH?! Sumpah lo?"

Jennie mengangguk.

"Kejem bener tu orang,"

Jennie mengendikkan bahunya. "Kalo bukan karena orangtua sama mertua gue, ogah gue nikah sama dia!"

Vella menepuk pundak Jennie. "Yaudah, lo coba aja buat bertahan sama pernikahan ini, seenggaknya kalo udah selesai dan harus selesai lo udah kasih yang terbaik,"

Jennie mengangguk. "Lagi gue coba, biar gimanapun, gue juga nggak mau ngejalaninnya terpaksa, gue nyoba buat ngelakuin semua ini tulus dari hati. Bukan karena siapapun, walaupun balesannya gitu."

Vella mengacak rambut Jennie. "Nggak usah sedih, ada gue. Gue siap bantu lo,"

Jennie terkekeh. "Siap 86!"

Kini keduanya berdiri, Jennie untuk mengikuti kelas berikutnya.

Dan, Vella ke perpustakaan kampus, untuk research tentang materi.

Waktu menunjukkan pukul 15;45 Jennie berjalan bersama Vella untuk pulang kerumah.

"Yang,"

Vella tersenyum. "Katanya masih ada urusan sama dosen?"

Satria terkekeh, "Udah kok, langsung balik apa gimana?"

Vella memandang Jennie.

Jennie tersenyum tipis, "Balik gih, gue bisa naik gojek,"

"Bareng aja gimana Jen? Satria bawa mobil kok,"

Jennie memutar bola matanya. "Nggak usah, mana mau gue jadi nyamuk."

Hi, Captain! [COMPLETED]Where stories live. Discover now