[REVISI] Mulai berani

436K 30.3K 8.4K
                                    


Jangan lupa tinggalkan jejak. Ya?

****

Reygan dan Jennie.

Reygan duduk termenung di taman RS, memijat pangkal hidungnya, baru kali ini dia dan Jennie terlibat perdebatan panjang seperti tadi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Reygan duduk termenung di taman RS, memijat pangkal hidungnya, baru kali ini dia dan Jennie terlibat perdebatan panjang seperti tadi.

Dan Reygan baru menyadari sesuatu, bahwa Jennie memang benar, Reygan tidak pernah berusaha sedikitpun menghargai pernikahan ini.

Tapi hati Reygan memang berat melakukan pernikahan ini.

Dan memang, ada rasa nyaman saat Jennie memperhatikannya, ada gelenyar aneh yang membuncah, ketika Jennie menatapnya dengan kelap-kelip indah di matanya.

Berbeda dengan tadi, tatapan mata yang tajam, suara yang meninggi.

Dan, air mata yang mengalir.

Setelah perdebatan tadi, Reygan memilih diam dan keluar dari ruangan Jennie.

Reygan membuang kaleng minuman ke tempat sampah, seketika matanya menangkap sosok wanita yang dikenalnya.

Fannesa?

Dengan bergegas, Reygan menyusul Fannesa yang tengah kebingungan seperti mencari ruangan.

"Nes, kamu ngapain disini?"

Fannesa menoleh. "Kebetulan banget ada kamu, aku mau jenguk istri kamu."

Reygan menatapnya heran, "Jadi kemarin kamu nanya Jennie dirawat dimana, karena mau jenguk?"

Fannesa mengangguk.

"Nes, dia nggak akan suka ada kamu disini."

Fannesa tersenyum tipis. "Barangkali ini bisa narik perhatian Mama kamu Gan, aku deketin istri kamu, baru Mama kamu. Ini sebagai perantara aja kok,"

Reygan mengangguk. "Terserah aja deh, ayo aku anter."

Reygan dan Fannesa berjalan beriringan, menuju ruangan Jennie.

Didalam sana, Jennie sedang duduk di ranjang, sambil membaca novel romance kesukaannya.

Jennie menatap pintu yang terbuka, disana ada Reygan

Dan, Fannesa.

Jennie mengalihkan pandangannya dari pintu kembali ke novel, sambil bersusah payah menahan air mata.

Ternyata, perdebatan panjang tadi tidak membuat Reygan lantas berubah.

Jennie meremas selimutnya.

"Hai,"

Jennie menatap malas, perempuan dihadapannya. "Hm,"

Perempuan dihadapannya ini memang cantik, memiliki kulit putih, senyumnya manis, wajahnya menggunakan make-up yang membuatnya terlihat semakin cantik, dan dress yang membungkus apik tubuhnya. 

Hi, Captain! [COMPLETED]Where stories live. Discover now