[REVISI] Knowing^2

277K 17.8K 4.9K
                                    

*****

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*****

Happy birthday, untuk salah satu, readers antusias ceritaku, TalithaPutri27

Sukses terus kedepannya, happy birthday ke-16❤️

*****

Siap lanjut? Kita lihat penyesalan Reygan!

*****

Reygan terdiam di dalam mobilnya, buku-buku tangannya memutih, rasanya ingin menangis saja sekarang, hasil USG itu, adalah rupa anaknya, keadaan anaknya. Astaga, apa yang sudah dia perbuat.

Dengan gemetaran, Reygan kembali membaca lembaran ditangannya, benar, ini adalah anaknya. Anak yang sudah dia tunggu kehadirannya.

Jordi menolak mempertemukan Reygan dengan Jennie, sebenernya Reygan tau dimana Jennie dari asisten rumah tangga mereka, tapi Jordi mengancam akan mempersulit mereka, kalau saja Reygan melanggar peraturannya.

Reygan melajukan mobilnya, ke arah rumahnya, matanya memicing melihat dua orang duduk di teras rumahnya.

Tama dan Fannesa.

Dengan gontai, Reygan melewati dua orang itu begitu saja. Malas meladeni dua orang itu, di kala suasana hatinya sedang dirundung rasa bersalah begini.

"Gan?"

Reygan berhenti tepat didekat mereka. Menatap Tama yang diperban, dan Fannesa yang berdiri disebelahnya.
Ada apa dengan kepala Tama? pikirnya.

"Ada apa?"

Tama berdeham, lalu menggandeng tangan Fannesa. "Gue mau ngomong sesuatu. Boleh, kita bicara di dalam?"

Reygan menatap Tama. "Ada apa?" ulangnya. Rasanya jengah, sekali, pikirannya sedang berkecamuk.

"Sesuatu yang penting."

Reygan berjalan masuk ke dalam rumahnya, mengabaikan dua orang didepannya. Namun, suara Tama sukses menghentikan langkahnya.

"Ini tentang Jennie."

Badan Reygan berbalik, lalu mengrenyitkan dahinya. "Jennie? Belum puas lo ganggu istri gue?" katanya emosi.

"Kita bicarakan di dalam aja Gan, ini penting. Bahkan, sangat penting."

Reygan terdiam. "Oke, kita bicarakan di dalam."

Tama dan Fannesa duduk di sofa, celingak-celinguk rumah besar ini berantakan. Bahkan, bisa dilihat dari ruang tamu, dapur yang berantakan, ada kaleng minuman, bungkus mie instan, dan beberapa piring kotor.

Hi, Captain! [COMPLETED]Where stories live. Discover now