[REVISI] Spend the time with you

297K 17.4K 4.6K
                                    

*****Jangan bosan ya, ada notif cerita ini terus:(

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*****
Jangan bosan ya, ada notif cerita ini terus:(

****
Jangan lupa vote okaii🌟

*****
Happy reading💙

*****

Air mata Reygan menetes begitu saja dari pelupuk matanya, Reygan jatuh berlutut didepan Jennie, menangisi nasibnya yang miris dan menyedihkan.

Jennie mengedarkan pandangannya ke sekeliling, ternyata mereka menjadi pusat perhatian. Dengan agak susah karena perutnya yang membesar, Jennie berlutut didepan Reygan mengusap rambut Reygan yang berantakan tapi membuat kesan tampan pada mantan suaminya itu.

"Reygan?" katanya lembut.

Laki-laki itu terdiam, lalu menatap Jennie yang tampak sangat cantik dimatanya. "Kenapa? Kenapa secepat ini?" katanya lirih.

Jennie tidak menjawab, dia menggandeng tangan Reygan, membawa laki-laki itu ke taman kota, dekat dengan danau dan hamparan rumput yang hijau. "Gan, waktu terus berjalan, dan kamu nggak mungkin stuck kaya gini. Hidupmu harus terus berjalan, tanpa adanya aku."

"K-kenapa secepat itu kamu lupain aku? Semudah itu cari pengganti aku?"

Jennie menunduk, mengulum bibirnya. Lalu mendongak menatap Reygan. Tatapan mata laki-laki itu kosong, tampak sangat terpukul.

"Kamu cepat cari pengganti ku, tapi aku susah buat lupain kamu, aku hancur, aku sendirian. Orang tua aku, nggak tau dimana sekarang. Hidupku hancur benar-benar hancur. Nggak ada artinya."

Jennie mengernyitkan dahinya. "Papa Mama kemana? Kenapa kamu nggak tau mereka dimana sekarang?"

"Aku berantem sama mereka, karena mereka nggak mau aku cerai sama kamu, dan aku nggak dengerin kata mereka. Mereka nggak mau ketemu aku, mereka marah, dan benci sama aku. Dan, kata bodyguard Papa, mereka pergi. Ninggalin aku tanpa sepatah katapun."

Rasa kasihan, iba benar-benar merasuk dalam diri Jennie, hatinya trenyuh, bagaimanapun Reygan adalah orang dari masa lalunya, dan kedatangannya kesini juga karena Jennie.

"Gan, aku nggak tau mau ngomong apa, tapi yang harus kamu tau, nggak ada orang tua yang benci sama anaknya. Kamu sabar ya, tetap baik-baik aja ya Gan."

Reygan menoleh, menatap Jennie. "Buat apa aku baik-baik aja? Kalau ternyata hidup ku hancur berantakan. Nggak ada gunanya lagi Jen, aku hidup. Nggak guna."

Jennie langsung membawa Reygan ke dalam pelukannya, mengelus kepala Reygan yang perlahan terisak. Demi apapun, disini Jennie merasa bersalah atas hancurnya Reygan.

Reygan memeluk pinggang Jennie, dia tidak kuat lagi berpura-pura baik-baik saja, yang dia butuhkan pelukan dari orang-orang yang dicintainya.

Dan, dia dapatkan itu hari ini.

Hi, Captain! [COMPLETED]Where stories live. Discover now