[REVISI] Raga & Reygan^2

321K 18.5K 1.7K
                                    

Note :

Kan aku tanya , jawabannya beragam banget. Jadi, menurut ku, mending per 2 chapter aja ya.

jadi pas masih bayi 2 chapter.

pas udah bisa ngomong sama jalan, juga 2 chapter.

•pas udah besar sama punya adek, juga dua chapter. Oke?

*****

aku takut kalian bosen, kalo chapternya kebanyakan:((

walaupun aku belum siap berpisah dengan pasangan uwu ini;(((

                                     ****
Berarti ini chapter terakhir Raga masih bayi ya, dua chapter kedepan dia udah bisa ngomong, tapi masih kecil.

*****

Jangan lupa vote. Happy reading💙

*****

Raga mulai memasuki masa dimana bisa mengoceh, tengkurap, dan giginya mulai tumbuh. Jennie harus semakin ekstra menjaga Raga, karena apapun yang ada didekat anak itu, selalu dipegang dan dimakan. Membuat Reygan dan Jennie harus ekstra hati-hati.

Jennie hanya dirumah bersama asisten rumah tangga, dan satpam yang menjaga di depan rumah. Sementara, Reygan masih harus bekerja, dan akan pulang besok, setelah dua minggu berkerja.

"Raga, ini punya Mami."

Jennie mengambil brush make-upnya, lalu terkekeh saat Raga merengek. "Mainan Raga ini aja, yang empuk."

Raga memainkan squishy berbentuk spongebob pemberian dengan Vella, yang juga kembar dengan milik Kin. Milik Kin adalah Patrick.

Dengan gemas Raga meremas, lalu memainkan squishy itu dengan gemas. Jennie menoleh ke arah nakas, ketika ponselnya berdering.

Mas Reygan is calling...

Jennie terkekeh, saat Reygan muncul di layar ponselnya, sambil tersenyum. "Hai sayangku, cintaku.."

"Geli banget,"

Reygan mengerucutkan bibirnya, lalu tertawa. "Bales dong, masa gitu, nggak romantis."

"Hai sayang,"

Reygan tertawa, "Jarang-jarang kamu manggil aku sayang, jarang banget."

"Tapi, kan aku sayang kamu terus."

"Udah pinter gombal sekarang." Reygan berbaring di ranjang hotel tempatnya menginap. "Raga mana Yang?"

"Lagi mainan, kemarin Vella sama Satria kesini. Vella kasih mainan buat Raga."

Reygan tertawa saat wajah anaknya memenuhi layar, mata bulat anak itu menatap layar ponsel tanpa kedip. "Halo, jagoan Papi. Kangen nggak sama Papi?"

Raga mencampakkan squishy lalu merebut ponsel Jennie, tersenyum ke arah layar. "Raga kangen sama Papi kan?"

Jennie berbaring tengkurap, lalu memeluk pinggang Raga yang juga tengkurap. "Kangen sama Papi, nggak? Itu ditanya Papi."

Hi, Captain! [COMPLETED]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt