[REVISI] Apologize

275K 16.9K 2.7K
                                    

                                   ******

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

                                   ******

Jordi menghela nafasnya, melihat putri bungsunya melamun di kamarnya, pukul lima pagi tadi, Jordi dan Risa mengambil penerbangan paling pagi dari Palangkaraya karena mendengar kabar tentang pernikahan putri bungsunya itu.

"Ma, kita harus lepaskan Jennie dari laki-laki sialan itu. Nggak ada habisnya, menyakiti anak kita."

Risa mengangguk pelan. Kecewa dengan Reygan yang tidak mendengar penjelasan anaknya dulu. Belum lagi, Reygan tidak tau bahwa Jennie menjadi korban pemerkosaan yang dilakukan oleh kakak dari temannya. "Iya Pa, Mama juga kasian sama dia. Biar bagaimanapun, kita juga kan yang menjodohkan mereka."

"Masalah kasus pemerkosaan dan pelecehan seksual, Papa sudah serahkan sama Eric dan Satria dibantu oleh tangan kanan Papa, Dion."

Risa mengangguk lagi. "Jadi, Jennie cerai Pa? Mama sih, setuju."

"Jennie juga sudah setuju, bahkan Reygan duluan yang bilang mau cerai. Jadi, kita ikuti saja, maunya anak sialan itu."

Anya dan Eric telah menceritakan semuanya, bahkan Jordi langsung menyuruh Eric membuat laporan di polisi untuk kasus pemerkosaan dan pelecehan seksual terhadap anaknya.

Untuk kasus perceraian, Jordi memutuskan untuk mengurus ini dengan Prayoga, Ayah Reygan yang entah sudah tau atau belum kabar ini.

Risa mengelus lengan suaminya. "Gimana kalau setelah semuanya beres, atau mungkin setelah Jennie perlahan bisa menerima keadaan. Kita bawa dia pergi dari sini?"

"Iya, itu juga ada di pikiran Papa. Kita bawa dia ke tempat yang baru, dimana dia bisa memulai semuanya, memulai lembaran baru. Tapi, apa dia setuju?"

Risa menatap suaminya. "Iya, kita tanya dulu. Jangan gegabah seperti perjodohan ini, dia berhak berpendapat, atau bahkan menolak."

"Nanti kita bicarakan setelah Papa pulang. Sekarang, Papa ke kantor dulu ya Ma, Mama jaga Jennie dirumah, pastikan dia baik-baik saja."

Risa tersenyum. "Iya Pa. Papa hati-hati."

Jordi mengecup kening istrinya, dan pergi dari sana, diikuti sopir pribadinya.

*****

"Udah? Atau mau lagi?"

Tama menggeleng sambil menatap Fannesa. "Udah Nes, kenyang."

Setelah kejadian kemarin, Tama dibawa kerumah sakit oleh Kris, tulang hidungnya patah, kepalanya harus diperban mengingat banyak benturan dialaminya, dan kini dia sedang menunggu hasil CT scan terhadap kepalanya.

Hi, Captain! [COMPLETED]Where stories live. Discover now