[REVISI] Indonesia-Milan

304K 17K 3.5K
                                    


Halo hai! Apa kabar?


****
Happy reading ❤️

*****

Reygan terdiam memandangi kota Jakarta dari atas balkon kamarnya. Kepergian Jennie terhitung sudah satu hari lalu, tapi rasanya Reygan sudah rindu saja. Reygan menyesap kopi susu yang dibuatnya, lelah sekali rasanya hari ini, membersihkan rumahnya sendiri, tanpa bantuan siapapun.

Masih ada di ingatan Reygan saat Jennie mengganti sprai, membersihkan rumah mereka, memasak untuknya, bahkan ketika perempuan itu mengetik di meja belajar.

Reygan berbalik menatap ranjang dan kamar, tempat biasa mereka saling tertawa, menghabiskan waktu bersama, saling memeluk, dan saling usil. Helaan nafas terdengar dari mulut Reygan, rasanya berat menerima semua ini. Tapi, ini juga kesalahannya.

Kemarin keluarga Jennie juga langsung pulang, tanpa ada satupun yang menyapanya, padahal Reygan mengajak mereka semua berbicara, namun Reygan paham mereka pasti kecewa dan membenci Reygan.

Hubungan Reygan dengan kedua orang tuanya juga masih belum membaik, Reygan sudah berusaha meminta maaf, tapi yang didapat hanya pengusiran yang dilakukan oleh bodyguard Ayahnya.

Reygan sendiri, tanpa siapapun menemani.

Tangan Reygan mengeluarkan kalung berbandul yang diberikan Jennie, kalung itu kini menggantung di leher Reygan, dan bandulnya juga ada dua, cincin Jennie dan cincin milik Reygan.

Reygan tidak akan melepaskan cincin itu, sampai kapanpun.

Air mata Reygan menetes lagi, sakit sekali rasanya dicekik rindu, sebuah kerinduan tanpa adanya pertemuan.

Dan, entah sampai kapan Reygan harus menunggu, menunggu orang yang disayang akan kembali.

"Aku kangen."

Isak tangis Reygan terdengar, begitu hancur dan memilukan, hanya disaksikan bintang, angin dan keheningan. Tanpa, siapapun disamping laki-laki itu untuk menguatkan.

*****

Milan, Italia.

Jennie merebahkan dirinya di apartemen mewah pesanan Ayahnya yang dipesan khusus untuknya.

Be Mate Via Tivoli.

Sebuah apartemen yang terbaik di Milan, dengan pelayanan dan fasilitas terbaik disini. Dekorasi kamar dengan tema warmth membuat Jennie tersenyum tipis. Rasanya adem dan sejuk sekali disini.

Jennie mengelus perutnya, bayang-bayang wajah Reygan kembali menghantui pikirannya, wajah Reygan yang terluka saat kepergiannya, membuat Jennie tidak tega, tapi inilah keputusannya.

Mengenai perbedaan waktu, di Jakarta lebih cepat lima jam dibandingkan di Milan, membuat Jennie terdiam, memikirkan sedang apa Reygan sekarang?

Jennie perlahan akan melupakan laki-laki itu, dan ketika dia kembali ternyata Reygan sudah bersama perempuan pilihan hatinya, Jennie harap saat itu Jennie baik-baik saja.

Tidak ada satu barangpun yang Jennie bawa yang mengingatkannya pada Reygan, dia bertekad akan melupakan.

Melupakan mantan suaminya.

Jennie memejamkan matanya, besok dia masih bisa bersenang-senang disini, sebelum lusa dia bekerja dibawah naungan perusaahan terkenal di Milan, dan saat itulah hidupnya mungkin akan berubah.

Hi, Captain! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang