[REVISI] Finding you

273K 16.8K 800
                                    

******Jangan lupa vote yup 🌟

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

******
Jangan lupa vote yup 🌟

******
Nungguin nggak? Mau update kapan lagi?😹

*****

Reygan menghembuskan nafasnya gusar, tinggal tiga bulan lagi dia akan bertemu Jennie. Entah, rasanya ingin memeluk perempuan itu sekarang, dan pasti anaknya sudah bertumbuh kembang dengan baik.

Mata Reygan tertegun ketika membaca jadwal penerbangannya yang ada didalam agenda kecil miliknya.

Indonesia - Milan.

Dia akan membawa pesawat dari Indonesia menuju Milan, dan akan kembali dari Milan ke Indonesia pada dua minggu berikutnya.

Apakah ini yang namanya kebetulan?

Bibir atas Reygan melengkung, sepertinya takdir membawanya untuk bertemu mantan istrinya lebih cepat. Baru kali ini, dia merasa semangatnya kembali membara untuk bekerja, setelah berbulan-bulan diam, merasakan hidupnya datar dan membosankan.

Besok Reygan berangkat kerja, subuh sekitar jam lima. Rasanya dia harus tidur sekarang, mengistirahatkan raganya sebelum memulai pencarian atas wanita yang masih berkuasa di hatinya.

*****

Jennie duduk di kursinya, memijat betisnya yang pegal dan kepalanya yang sedikit berdenyut, hubungannya dengan Rayn juga masih dingin dan canggung, sudah tiga bulan lamanya.

Jennie mengelus perutnya, dia belum ambil cuti hamil, padahal perutnya juga membesar dan sudah sulit sekali dia untuk bergerak.

"Jennie, dipanggil Bos Rayn."

Jari lentik Jennie berhenti mengetik, mendongak menatap Joy yang sedang duduk dihadapannya. "Saya Mrs?"

"Memangnya ada berapa yang namanya Jennie disini? Huft."

Jennie terkekeh. "Iya, sebentar."

"Aneh deh, dulu saya sama Bos Alex usia kehamilan empat bulan udah disuruh cuti. Kok sama Bos Rayn, kamu sudah enam bulan belum cuti ya?"

Jennie berdiri, seraya melepas ikatan rambutnya, lalu merapikan poninya. "Saya malah senang, kalau cutinya lama."

"Saya keruangan Kak Rayn dulu Mrs."

Setelah mengetuk dan dipersilahkan untuk masuk, barulah Jennie masuk dan berdiri di hadapan Rayn yang sedang membaca dokumen. "Mike temen saya, udah email ke kamu, tentang kerja sama?"

"Sudah Kak."

Rayn mengangguk. "Baik. Nanti saya rapat ke La'xenue sama kamu. Sebagai tugas terakhir kamu sebelum cuti."

"Saya cuti Kak? Saya belum mengajukan permohonan cuti hamil. Kok.."

Rayn melepas kacamatanya, dan menatap Jennie yang jujur masih terasa spesial dimatanya, tiga bulan lamanya dia mati-matian bersikap normal dan profesional dihadapan Jennie. Tapi, tetap saja rasa cemas dan khawatir Rayn terhadap Jennie tidak berkurang sedikitpun. "Jadi, kamu mau cuti kapan?"

Hi, Captain! [COMPLETED]Where stories live. Discover now