[REVISI] Beginning

403K 25.8K 4.7K
                                    

*****

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*****

Reygan terdiam, tangannya dingin, pikirannya kacau.

Jennie melepaskan pelukan Reygan. "Gue nggak mau terus-terusan kaya gini,"

Reygan menatap Jennie. Berusaha meyakinkan perempuan itu, bahwa dia juga menyesal, dia juga merasa bersalah.

Reygan memegang lembut pundak perempuan itu. "Kasih aku kesempatan, buat buktiin kalo aku beneran sayang sama kamu,"

Jennie melepaskan tangan Reygan. "Gue nggak perlu, bukti apapun. Gue cuma mau bebas, gue terbebani dengan adanya lo dihidup gue. Jadi, tolong pergi."

Reygan berlutut didepan Jennie. Entah dengan cara apalagi membuktikan bahwa Reygan juga tidak baik-baik saja, setelah semua kejadian ini.

"Aku nggak mau cerai Jen, nggak mau. Harus gimana biar kamu maafin aku? Dan kita ulang semuanya dari nol? Aku harus gimana? Cium kaki kamu? Bilang sama aku,"

Jennie diam. Tidak ada raut penyesalan dalam wajah perempuan itu.

"Lo nggak perlu ngapa-ngapain lagi, gue tetep mau cerai."

Reygan menangis, terisak sambil berlutut.

Jennie menatap Reygan, ada sebersit rasa kasihan terhadapnya. Tapi, tetap saja melupakan tetap sulit, tidak semudah membalikkan tangan.

Jadi, Jennie berpikir biar saja untuk sementara, rasa bersalah dan menyesal Reygan menjadi hukuman untuknya.

"Berdiri lo,"

Reygan menggeleng. "Ngomong sama aku, aku harus apa Jennie, biar kamu maafin aku."

Air matanya mengalir, Jennie bisa melihat mata Reygan memerah.

Jennie memegang pundak Reygan, menuntunnya untuk berdiri. "Walaupun gue benci sama lo, gue nggak mau lo berlutut ke gue,"

Reygan berdiri, menggenggam tangan Jennie. "Jen, kita bisa mulai semuanya dari awal, aku janji bakal kasih yang terbaik buat kamu. Buat hubungan kita, asal jangan cerai. Jangan minta pisah,"

Jennie menatap Reygan. "Gue masih sakit hati sama lo, nggak semudah itu gue lupain semuanya. Gue butuh waktu,"

Reygan terdiam.

"Mending lo pulang, gue capek, mau istirahat."

Jennie meninggalkannya sendiri di ruang tamu.

Hi, Captain! [COMPLETED]Where stories live. Discover now