12.PEMBUAT ONAR

290 46 6
                                    

Esoknya, abelia sangat semangat untuk pergi ke sekolah. Aneh. Tidak seperti hari hari biasanya yang biasanya hanya gelisah dan diam tak bersuara dengan siapapun.

Ia segera meletakkan tas nya ke bangkunya, dan segera keluar dari kelas, ia mengambil sebondong kertas kertas yang dimasukkan ke map merah. Ia sengaja membawanya dari rumah untuk berpura pura bahwa ia sedang disuruh guru untuk memberikan berkas berkas penting kepada guru yang mengajar di kelas deandra dan ananta, kelas Xl C.

Abelia berjalan menuju kelas Xl C dengan membawa map tersebut. Dia sengaja mencari guru yang tidak hadir di kelas tersebut.

"Buk mira mana?" Ia berpura pura mencari nama guru yang sedang tidak mengajar di kelas tersebut.

Bu indah. Wali kelas plus musuh abelia? Mengajar di Xl C saat ini? Itu menjadi hal yang sangat tidak disukai abelia bila dia harus bertemu dengannya.

"Ya selow dong kalo ngomong" lagi lagi dan lagi abelia mencari gara gara di kelas ini.

"Eh gue udah selow ya lo aja yang ngajak ribut. Lo itu dari kemaren gak ada habis habisnya ya cari gara gara di kelas gue. Lo itu siapa hah?" Perempuan tersebut tidak terima dengan perkataan abelia yang mencari gara gara dengannya.

"Udah udah gak usah ribut." Tiba tiba terdengar suara lelaki dari belakang abelia.

Jantungnya berdetak kencang ketika ia melihat bahwa seseorang tersebut adalah deandra.

"Ini niih, die dulu yang mulai" abelia berniat mengadu kepadanya.

"Lo dulu ya.. lo gak sopan!!" Sahut perempuan tersebut dengan menunjuk nunjuk wajah abelia dengan jari telunjuknya.

"Udah. Abel, lo keluar. Cari bu mira di kelas lain gak usah ribut"

Ternyata deandra lebih membela perempuan tersebut daripada abelia.

Abelia pun pergi meninggalkan kelas tersebut dengan perasaan kecewa, usahanya gagal.

Abelia berlari ke kelasnya dan membanting map tersebut. Menundukkan kepalanya dengan sedikit kecewa.

"Rencana gue malah kacau!"

***
Ketika bel istirahat, ananta menghampiri abelia di kelas XF. Dimana kelas tersebut dipenuhi canda tawa dan keceriaan di setiap siswa siswinya, kecuali abelia.

"Neng, tadi neng ngapain di kelas saya" tanpa dipersilahkan masuk, ananta masuk ke kelas tersebut. Ananta pun duduk di sebelah abelia, bangku yang kosong tanpa ada tas yang diletakkan disana.

"Lo gak nolongin gue malah diem!" Jawab abelia dengan nada tinggi.

"Saya gak tahu neng, saya gak merhatiin tadi. Maaf ya. Lagian saya takut neng, neng kayak gatau deandra aja"

"Emangnya kenapa deandra?" Tanya abelia dengan wajah sangat penasaran.

"Deandra itu nakal neng, dia ketua geng yang terkenal di sekolah ini neng"

"Benarkah?" Abelia terkejut mendengar hal tersebut. Ia sangat tidak menyangka.

Ananta menganggukkan kepalanya. Mengisyaratkan bahwa ia berkata 'benar'.

"Neng saya balik dulu ya, mau ke belajar."

"Tunggu bentar" abelia menghentikan langkah kaki asistennya yang baru saja melangkah dua langkah.

"Ada apa neng?"

Abelia membuka tasnya, dan mengeluarkan buku paket. Bahasa inggris. Dibukanya buku tersebut di halaman delapan belas. Menunjukkan bahwa halaman tersebut adalah soal soal latihan. Ia melipat atas kertas tersebut.

"Nih kerjain tugas gue, nomor satu sampai empat puluh. Nanti habis istirahat kedua gue ambil harus udah selesai" ia menyodorkan buku tersebut ke tangan asistennya.

Buku tersebut di terima dengan ananta dengan ikhlas dan tanpa beban.

"Baiklah"

~~~~~

Cupu vs Bad girl✓Where stories live. Discover now