46. ABELIA, SEVIA, DAN DEANDRA

218 17 2
                                    

Setelah mendonorkan darah, abelia menghampiri ananta dan menggenggam tangan ananta yang masih terbaring di kasur

"Ta, gue minta maaf ya" ucap abelia dengan air matanya yang mengalir ke tangan ananta

"Loh neng kenapa kok minta maaf ke saya?" Heran ananta ketika melihat mata abelia yang mengeluarkan setetes air

"Gue minta maaf selama ini gue sala menilai lo sebagai cowok cupu, budak, bego apalah dan lain lain yang buruk. Sekarang gue sadar ta, kalo lo itu baik" jelas abelia tersenyum haru

"Ya Allah neng, udah gapapa. Lupakan ya" sahut ananta tersenyum padanya

***

Abelia dan deandra awalnya memutuskan untuk tidak pergi sekolah hari ini, tetapi ananta terus menggerutui mereka supaya mereka pergi sekolah

"Hey, kalian gak boleh egois. Sekolah ya" ucap ananta menatap kedua temannya yang sangat setia menunggunya seharian

"Gak!" Tegas abelia

"Neng, sekolah ya? Harus." Sahut ananta meyakinkannya agar tidak keras kepala

"Nanti kalau ada yang nanya kemana saya, bilang aja gak masuk ada kepentingan mendadak. Saya gak akan nyebarin kok kalau kamu yang nabrak saya" kini ananta beralih pandangan dan berkata pada deandra

Deandra tersenyum bangga pada teman sekelasnya ini yang sangat baik dan berhati malaikat ini

"Iya siap ta siap, makasih ya ta" jawab deandra sangat bahagia

"Yaudah bel ayo berangkat" sergap deandra menarik tangan abelia

"Tapi... Ananta..." Abelia menahan tarikan tangan dari deandra dan masih bertahan di depan ananta dengan wajah yang tidak tega meninggalkan ananta di rumah sakit sendirian

"Udah gapapa, nanti saya telepon ibu saya" sahut ananta tersenyum pada abelia

"Beneran nih gapapa?"  Ucap abelia sekali lagi sangat tidak ingin meninggalkan ananta

"Beneran neng"

***
Abelia memasuki pintu gerbang sekolah dengan wajah yang sangat tidak seperti biasanya. Kini wajahnya kusut, kusam, dan juga matanya sembab

"Kamu kenapa bel?" Tanya sevia yang tiba tiba menghampirinya dan mengikuti nya berjalan

"Eh sev, gapapa" jawab abelia yang masih melamun

"Gak boleh ada rahasia di antara kita!" Sevia kini berhenti tepat didepan abelia, maksud dan tujuannya untuk menghentikan langkah abelia supaya mau memberinya informasi

"Apaan sih sevv..." Dan tiba tiba saja abelia memeluk sevia dengan menangis

"Hiks hiks seviaa..."  Tangisnya seperti anak kecil, dan kini masih berada di pelukan sevia

"Dean dean, ini kenapa sih?" Tanya sevia heran pada deandra yang hari ini berangkat sekolah bersama abelia

Dean hanya menaikkan kedua pundaknya dan mencoba bersabar atas semua yang terjadi padanya dan abelia, orang yang ia sayangi. "Yaudah, gue naik. Jagain abel, jangan bikin malah nagis"

Deandra berlalu meninggalkan abelia dan sevia yang kini terduduk di sebuah bangku taman sekolah dan abelia masih saja menangis

Deandra terlihat mengusap matanya dengan punggung telapak tangannya, "kenapa ya dean kok kayak nangis juga" heran sevia yang kini menatap kepergian deandra

"Bel, ini sebenarnya ada apa sih. Rumit banget!" Sontak sevia membuat abelia kaget dan melototkan matanya pada nya

"Aku dari kemarin seharian ada aja sial dan ini tentang hidupku, sedih banget rasanya nusuk banget. Ancur... Ak  u  an cur se vv" kalimat terakhirnya terpatah patah oleh tangisannya

Cupu vs Bad girl✓Where stories live. Discover now