40. RENCANA BERTAMU

167 22 5
                                    

Abelia menghampiri bibinya yang sedang asik menonton TV acara kesukaannya, Berita terkini.

"Sstt bi" bisik abelia kepada bibinya yang asiknya tidak bisa diganggu gugat

"Bibi!" Panggilnya lagi

"BIBIIII" teriaknya dengan suara yang keras. Pantas saja keras, ternyata abelia menggunakan mikrofon.

Bibi terkejut dan membanting remot tv nya yang dipegangnya

"Apasi abelia ngagetin aja. Ini lagi ada berita hot lo" ucap bibi yang masih menatap tv serius

"Berita apa sih bi?" Tanya abelia dengan ekspresi terlihat sedikit kesal, karena bibinya seperti tidak siap untuk mendengar curhatannya

"Virus menyebar di seluruh dunia. Masak kamu gak tau? Ketinggalan jaman banget" jelas bibi greget dengan abelia

"Hemm, bi aku boleh ngomong sesuatu bentar gak bi?" Rayu abelia sambil merangkul bibinya manja

"Iya apa" jawab bibi acuh padanya, sebab ia masih sibuk menonton berita. Apalagi berita ini favoritnya, berita mendunia

"Hemmm... Bibi kan pasti belum tau nihh gimana deandra itu. Kalo aku ajak deandra main kesini boleh gak bi?" Tanya abelia penuh kepolosan

Bibi berhenti mendengarkan berita mendunia itu sebentar, ia takut deandra akan tahu siapa dirinya untuk abelia

"Bibi!" Panggil abelia sebal

panggilan gadis ini berhasil membuat mulut bibinya mengatakan, "e, iya iya boleh"

"Yessss!!" Teriak abelia sambil melompat lompat di atas kursi seperti anak kecil mendapat mainan baru

"Sekarang kamu bisa bahagia, entah bagaimana selanjutnya. Kasihan kamu abelia.." ucap bibi dalam batinnya dan tanpa ia sadari matanya memendung berkaca kaca

"Why why why??? Oh no! Kenapa bibi aku yang sangat aku sayang cintai dan aku sayangi cintai serta ku sayangi cintai matanya mendung? Hujan diluar?" Ucap abelia panik melihat bibinya yang matanya berkaca kaca, sesekali melihat keluar jendela untuk melihat langit yang ternyata cerah

Bibi seketika mengusap matanya yang hampir saja meneteskan air mata, dan kembali tersenyum dan menonton berita

"Mana ada bibi nangis? Kamu paling yang nangis"  canda bibi sambil mencolek hidung abelia

"Hey, aku mana pernah nangis? Setahuku sih aku ga pernah sama sekali yang menangis, is, is, isss.. hoooaaaagghahahaha" teriaknya sedikit keras untuk mengejek bibinya

Padahal, Kalau dihitung hitung abelia hampir setiap hari menangis merindukan keluarganya  tanpa sepengetahuan orang orang disekitarnya

"Yaudah untuk kali ini, non abelia yang menang" senyum bibi terpancar ke abelia membuat hati abelia baper

"Ah jangan gitu bi aku baper. Senyumanmu bibi senyumanmuu... Terlalu manis bibi emmmmhhu" rengek abelia bercanda dengan wajah sedikit tak lazim

"Senyumanmuuuu... Yang indahh bagaikan canduu wuwuwuhh.. ingin trus ku lihat walau dari jauhh dari jauh jauh jauhh kepuncak gunung tinggi tinggi sekalii i i i i"  sambung abelia ketika meninggalkan bibinya dan menuju ke kekamarnya untuk mengganti baju.

"Salah semua abeliaa.." sahut bibi sedikit berteriak

"Gapapa bi, aku lagi bahagia banget, nikmatnya tak tertahankan..... Teh botol sosroo!! Roso!!"  Balas abelia yang berteriak dua kali lipat lebih keras dari bibi dari arah tangga yang hampir menuju kamarnya

Melihat tingkah laku abelia, bibi hanya bisa menggelengkan kepalanya

***

Esok harinya, abelia sangat semangat untuk pergi ke sekolah. Perjalanannya disepanjang koridor hanya ditemani dengan tong tong sampah yang masih kosong

Anehnya, bad girl gak jelas ini bukannya pergi ke kelasnya malah pergi ke kelas deanra. Duduk di bangku deandra dan menatapi kelas yang masih kosong tak berpenghuni kecuali dirinya

Ia menatap ruangan kelasnya yang cukup bersih dibandingkan ruang kelasnya yang berantakan

Tanpa ia sadari ternyata dari tadi jari jemari tangannya mengetuk ketuk meja yang ia duduki, apalagi kalau bukan kotekan

Kakinya menjadi tegak lurus, dan tubuhnya terangkat dari tempat duduknya ketika melihat kedatangan seorang lelaki memakai tas hitam keren dsn memakai topi, tapi bukan topi sekolah, ya siapa lagi kalau bukan Deandra

"Heyy sayang, kamu kok disini?" Spontan deandra sedikit terkejut melihat kehadiran abelia yang tiba tiba ada di bangkunya

"Iyaa hehe, aku mau ngomong sesuatu"  balas abelia dengan nada malu malu kucing, Kucing anggora!

"Iya ada apa? Tumben kamu kok begini. Ada yang aneh nihh sama pacar aku?" Heran deandra melihat sikap abelia yang terlihat ingin mengungkapkan sesuatu

"Anuu.. emmmm...."  Gugup abelia sulit untuk mengatakannya, "kamu mau kan main kerumah ku? Sekali kali lahh ketemu sama bibi" ajaknya dengan nada yang agak cepat

"Ohh mau ngomong itu rupanya, gitu aja kok panik banget muka nya. Iya lah aku mau masak di ajak ketemu bibi nya pacarnya gak mau sih, siapa tahu aja besok besok rumahmu menjadi rumahku juga hehe"  balas deandra tak tahu malu dan penuh keyakinan tanpa batas

"Jadi kamu mau nih?"

"Gak mau"  jawab deandra dingin

"Yahhh... Gimana sihh tadi katanya mau!"  Rengek abelia sangat sebal dan ingin mencabik cabik seluruh tubuh pacarnya

"Ya mau lahh sayang, aku tadi bilang apa? Mau kan? Yaudah aku mau"  balas nya meyakinkan gadis yang ada didepannya

Abelia tersenyum bahagia mendengar balasan deandra, ini yang ia inginkan

"Nihh, coklat kamu" tanganya menyodorkan sebatang coklat ukuran besar, beda dari biasanya

"Lohh kok dikasih lagi? Dirumah aku tuh numpuk tauk di kulkas, masih sangat banyak sayang" heran abelia dengan pacarnya yang kebanyakan uang

"Gapapa lahh, buat bibi kamu aja kalo gitu. Bilangin coklat nya itu dari deandra, biar tau kalo dandra itu bener bener sayang sama kamu"  pintah deandra dengan mencubit pipi abelia yang chuby

"Yaudasi okey, pokoknya kamu jangan kepincut bibi aku soalnya... Dia cantik"  kata terakhirnya dibisikkan olehnya ke deandra sedikit bergurau

"Hmm cobak sih aku jadi kepo, kamu sama bibi kamu cantik mana. Kalo cantikan bibi kamu, maaf aku pacaran aja sama bibi kamu" canda deandra membuat perutnya geli

"Oke.. aku pastiin kamu akan nyesel pacaran sama bibi aku" sambung abelia tak mau kalah

"Kenapa?"

"Nanti tiap hari di ajak nonton berita yang hot"

"Wah gak jadi deh kalo gitu, sama kamu aja" 

Abelia mengambil tas nya dan menatap wajah deandra dengan tulus, "aku tunggu nanti di rumah ku ya, tahu kan?"

"Enggak"  jawab deandra polos

"Yaudah sini aku catatin. Di jalan ambarawa nomor 54" jelas abelia

"Oke"

"Eitt.. nomor telepon dong" cegat abelia kepada pacarnya

Deandra mengeluarkan bulpoinnya dan menuliskan nomor teleponnya ke tangan abelia

"Oke makasih sayang, sampai jumpa nanti muaachh"  lambai tangan abelia di iringi dengan suaranya yang lebay berlebihan kepada pacarnya, membuat telinga deandra sedikit geli

~~~~~

JANGAN LUPA KOMEN DAN VOTE YAA⭐

OH IYA, TERIMAKASIH UNTUK 1K NYA YAA PARA PEMBACA PEMBACA "CUPU BS BAD GIRL" LOVYUUUUUU....

BACA TERUS YAA JGN BOSEN..

Cupu vs Bad girl✓Where stories live. Discover now