19.TIDAK MASUK KELAS

229 40 2
                                    

Semua keluh kesahnya, ia simpan dalam dalam untuk oleh oleh dirumahnya.

Ia mengunci kamar mandinya dan menyalakan shower nya, rambutnya yang lebat terguyur oleh air, wajahnya terguyur air yang bercampur dengan air matanya.

Ucapan ucapan yang di keluarkan dari mulut mulut siswa kelas Xl C masih terawang awang di telinganya.

***

Esoknya, ia masih saja pergi ke tempat yang sama, tetapi dalam ruangan yang berbeda, yaitu kelasnya. Untuk hari ini, teman temannya memandangi seperti orang yang jijik melihatnya. Abelia bingung, mengapa mereka seperti itu?

"Eh lo kenapa liat gue kayak gitu?" Dengan kesal, abelia menegur salah satu temannya, Putri.

"Gapapa si" putri terlihat takut dengan teguran abeli yang mengejutkan pandangannya.

"Dia itu liatin lo kayak gitu soalnya dia jijik sama lo!" Terdengar dari belakangnya, Risma menyahut dan ikut campur dengan percakapan mereka.

Abelia membalikkan badannya, "jijik kenapa? Najis lo liat gue? Idih gue juga najis liat muka lo!" Kesalnya sudah tingkat dewa, ia memaki si Risma yang berlagak sok padahal ia penakut. Body nya juga jauh lebih bagus abelia dibandingnya, juga wajahnya satu banding tujuh puluh lima dengan abelia.

"Iya karna lo itu suka ganjen sama pacar orang! Haha" untuk kali ini, risma terlihat bukan seorang penakut tapi pe-maki.

Abelia heran dengan risma, apa yang merasukinya, minum obat apa dia, kenapa dia berani beraninya memaki abelia. Jauh dari sifat seperti biasanya.

"Lo kalo gatau diem bego, dasar lo goblok muka dua anjing!" Dengan suara lantang juga ceplas ceplos, abelia memaki kembali si Risma yang baginya kurang ajar.

ia bicara terlalu kasar dan sangat tidak umum, bu Mira tak sengaja mendengarnya.

Abelia juga tidak menyangka bahwa di belakangnya ada bu Mira yang siap dengan luncuran tangannya yang memiliki kecepatan seribu kali lipat.

Plak!

Benar, bu Mira menampar pipinya, sampai sampai pipinya seperti memakai Blashon.

Abelia terkejut dan memegangi pipinya yang merah itu, matanya mulai berkaca kaca, hatinya sudah tak mampu menahan semuanya.

"Ngomong lagi!" Bu mira yang galak menjadi semakin galak ketika bertemu dengannya.

Abelia tidak menjawab sama sekali ucapan ucapan mereka semua yang ada di hadapannya.

Suasana kelas menjadi hening, penuh ketegangan, dan juga penuh tatapan tatapan yang menjadi teka teki bagi siswa siswa yang menonton kejadian itu yang ingin berbicara tetapi tak berani mengangkat suara.

Abelia berlari meninggalkan siswa siswi, dan juga bu Mira yang masih greget dengan abelia.

"Abell" sorak semua temannya memanggilnya supaya kembali.

Tetapi abelia tidak kembali, entah dia sekarang ada dimana dan tidak ada yang tahu keberadaannya, ia berlari sangat cepat dengan rambutnya yang berkibar kibar terkena angin, pastinya ia masih berada di dalam lingkungan sekolah.

***

Saat istirahat, abelia menemui sevia di kelasnya. Abelia menceritakan semua kejadian mulai dari huruf A sampai huruf Z. Mulai dari zaman purba sampai zaman sekarang. Pasti intinya dari awal sampai akhir.

Sevia yang mendengarkan semua cerita cerita abelia, ia sepertinya tidak menganggap abelia benar benar salah. Yaitu pada bagian objek ananta.

Sevia juga tidak menyukai ananta yang kucel,dekil, dan tentunya cupu. Ia juga merasa perempuan secantik dia dan juga abelia, tidak mungkin cinta ataupun memberi hati kepadanya. Baginya, popularitasnya akan menurut drastis.

"Nah gue setuju kalo lo nyikapin ananta kayak gitu, setuju banget nih gue" sevia sangat semangat menjawabnya

Abelia yang mendengar tanggapan sevia, ia terlihat agak heran dengannya. Kenapa ia begitu senang? Memangnya sevia kenal dengan si cupu itu, atau asistennya.

"Kok lo gitu? Lo emang kenal dia?"

"Ya tau lah, sevia gituloh" sevia menepuk dadanya dengan senyum miringnya.

Abelia semakin bingung dan resah. Ia sangat kepo dengan sevia.

"Dulu itu, ananta sering nanya nanya lo ke gue bego" sevia melanjutkan kalimatnya.

What?

"No, kapan?" Abelia semakin kepo untuk ke sekian kalinya.

Baru saja sevia mangap untuk memberi tahunya, tetapi bel sudah berbunyi, jadi mereka harus kembali ke kelasnya.
Tetapi kembali ke kelas hanya berlaku untuk sevia, abelia masih tetap berada di taman sekolah. Ia sangat tidak berharap kembali ke kelas tersebut.

"Nanti aja bel" abelia berlari meninggalkannya untuk melanjutkan pelajaran.

~~~~~~

Kepo kan si ananta nanya apa ke sevia? Ikutin terus part part nya ya...,
Jangan lupa bintang⭐

Cupu vs Bad girl✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora