43. IGD

222 25 1
                                    

Abelia memeluk ananta dengan penuh harapan seseorang dipelukannya itu akan sadar dan membuka matanya

"Ananta bangun ananta!!" Teriaknya sambil menepuk-nepuk pipi ananta yang sudah terlumuri darah

"Kita bawa ananta ke Rumah Sakit sekarang!" Tegas deandra sambil membopong ananta

"Naik apa ?" Panik abelia ketika melihat motor deandra rusak tidak bisa berjalan

Deandra menidurkan ananta kembali, dan berpikir sejenak. Tidak ada kendaraan untuk membawanya ke Rumah sakit

Selang beberapa detik mereka berada pada situasi kepanikan yang luar biasa, sebuah taxi berjalan melaluinya

"Taxi pak!!!" Teriak deandra dengan kencang

Namun sopir taxi itu tidak mendengarnya

"Jaga ananta!" Pindah deandra pada abelia yang setelah itu berlari sekencang mungkin mengejar taxi tersebut

"Pak taxi pak!!" Teriaknya dengan penuh perjuangan dan beberapa kali ia terjatuh menahan rasa sakit di kakinya yang terlindas motornya

Deandra terus berlari dan mengetuk ketuk kaca mobil taxi itu

"Pak pak taxi pak!" Teriaknya di kaca mobil

Pantas saja dari tadi sopir ini tidak mendengarnya rupanya sedang memakai headset di telinganya

Deandra geram dengan sopir budek itu, ia menggedor kaca mobil dengan sangat kuat dan kencang, untung saja ini untuk terakhir kalinya

Dorrr dorr dorrr!!

"PAK TAXI! BUDEK LOO YA!!" alhasil bapak sopir taxi ini mendengarnya dan menghentikan laju mobilnya

Ia melepas headset nya, "kemana dek?"

"Anterin temen saya ke rumah sakit"

Sopir itu melihat deandra sejenak, "mana temen kamu?"

"YA DISANA PAKK DISANA!! Dari tadi ti panggilin BUDEK TEROS!" Jawab deandra semakin frustasi

Akhirnya deandra dan sopir tersebut menyusul ananta

Melihat ananta yang masih terluka dan masih menutup matanya, membuat abelia tak berhenti menangis

"Bel, ayo ke rumah sakit sekarang!" Pintah deandra dengan tegas

Abelia melepas pelukannya dari ananta, dan menengok motor deandra yang rusak

"Motor kamu gimana?" Tanya nya polos

"Udah itu nanti aja!" Sahut deandra tak memperdulikan motornya

Deandra dan sopir taxi itu membantu menidurkan ananta di kursi mobil

Deandra duduk di depan bersama pak sopir, sedangkan abelia di tengah bersama ananta yang belum sadar sama sekali

Dari kaca di depan pak sopir, deandra melihat betapa abelia menangisi ananta, betapa abelia terlihat sangat menyayangi ananta

"Aku cemburu bel. Tapi kini aku sadar, kita hanyalah saudara. Dan setelah ini mungkin entah kita akan saling membenci atau bagaiman aku masih gak tau kedepannya" ucap deandra dalam batinnya dan masih menatap wajah abelia melalui kaca kecil di depan pak sopir

***
Mobil taxi menghentikan lajunya, kini mereka sampai di rumah sakit

"Bel kamu tunggu sini dulu aku mau minta bantuan perawat nya" pintah deandra dengan segera keluar dari mobil dan berlari ke IGD

Deandra kembali ke mobil dengan membawakan brankar dorong

"Kamu turun dulu, biar aku yang angkat ananta" suruh deandra sambil membopong ananta ke brankar dorong

Cupu vs Bad girl✓Where stories live. Discover now