Deandra menyusul abelia di kelasnya, untuk hari ini tumben abelia sangat lama.
Langkah deandra dihentikan dengan matanya yang melihat kedudukan abelia dibangkunya dengan fokus mengerjakan tugas dan diawasi oleh bu indah
Ternyata ia masih mengerjakan tugas nya yang belum selesai dan harus diselesaikan sekarang juga
Apalagi tugas ini adalah mapel paling ia benci, matematika. Membuat kepalanya bocor yang kedua kalinya, dan membuatnya frustasi ingin bunuh diri
Kini hanya ada abelia dan budi yang tertinggal di kelas dan terjebak harus mengerjakan tugas tersebut
Deandra yang terduduk di halaman kelas itu sudah muak dengan kelakuannya sendiri yang seperti orang gembel duduk terlantar di dekat pintu kelas
menunggu abelia selesai dengan cepat adalah hal yang mustahil, karena abelia bukanlah jagoannya, abelia hanya ahli dalam bidang kesenian
Sedangkan deandra tidak bisa melakukan apa apa, sebab ia justru tidak ahli dalam bidang apapun kecuali tawuran dan membuat onar
Deandra berdiri dari kedudukannya yang meng-gembel itu, dengan keberaniannya dan menerima resiko apapun ia masuk ke kelas abelia
"Permisi, bu indah saya mau jemput abelia" ucapnya sedikit tegas, membuat abelia melototkan matanya
"Deandra" spontan abelia terlihat panik
Deandra menoleh ke abelia dan menaikkan alisnya mengisyaratkan bahwa semua akan baik baik saja
"Emangnya ada apa?" Tanya bu indah yang sangat butuh penjelasan
"E.. anu bu. Itu. Abelia harus pulang sekarang karena bibinya lagi sakit. Tadi saya di kasih tahu tetangganya, di telepon sama tetangganya" alasan deandra membuat bu indah yakin dan percaya dengan begitu mudahnya
"Ohh.. yaudah kalo begitu"
"Abelia, kemasi barang barang kamu, sekarang pulang. Tugasnya kumpulkan" sambung bu indah dan menyuruhnya pulang
Abelia tak percaya ini, dengan begitu mudahnya ia selamat dari penyiksaan ini.
"Syukurlah nyawa gue selamat bud, sekarang tinggal lo hahaha" bisik abelia kepada budi yang masih frustasi
"Dasar lo! Nanti cariin alasan juga buat gue ya. Please!!" Mohon budi dengan sangat mengharapkan ada keajaiban yang menolongnya saat ini
"Ogah" ejek abelia lalu berlalu meninggalkan budi sendirian di kerumunan bangku bangku kosong
Abelia berpamitan pada bu indah dan setelah itu pergi meninggalkan kelas bersama deandra
"Dean, makasih ya" ucap abelia dengan tersenyum lega
"Iya sama sama, kalo tadi gak dapet cara mungkin sekarang kamu masih disana. Aku gak pulang pulang" oceh deandra disepanjang jalan
***
Sesampainya di parkiran, abelia menunggu deandra mengambil motornya
"Loh kamu bawa helm 2?" Tanya abelia kaget ketika deandra memberinya helm
"Iya, kan kita mau ke makam papa" balasnya sambil memakaikan helm tersebut di kepala abelia
Abelia membalasnya dengan senyuman yang sangat manis
"Mulai besok, kamu diantar dan dijemput sama motor ini bel" ucap deandra dengan menaiki motornya
"Sip lah aku gak ngeluarin duit dong" canda abelia terlalu setuju dengan ajakan deandra
"Iya lah, kan aku akan menjadi apa aja yang kamu mau. Kamu mau aku jadi monyet monyetan? Boleh kok. Apa kamu mau aku jadi captain america? Boleh juga. Jadi apa aja mau aku, yang penting sama kamu terus" oceh deandra di sepanjang perjalan mereka, yang dibalas abelia hanya dengan tertawaan geli
YOU ARE READING
Cupu vs Bad girl✓
Teen Fiction[SELESAI & REVISI] "ajari aku untuk menjadi perempuan yang baik, Ananta" ~Abelia Athallah "Ajari aku juga untuk menjadi lelaki yang sebenarnya, Abelia" ~Ananta Husein _______________________________________________ Adik kelas berani menjadikan kaka...