49. TERIMALAH AKU

220 14 5
                                    

Deandra menghentikan laju mobilnya. Ia beralih menatap Abelia dengan sangat dalam. Wajahnya kini kurang lebih 12cm lebih dekat dengan abelia.

"Dean, dean. Maafin aku" rengek abelia yang terlihat sangat takut.

"Tega kamu ya!" Ketus Deandra tak terima.

"Yaudah sekarang kamu marahin aku aja. Marahin sepuas kamu. Aku terima, kamu pukul aku" tangis Abelia terlihat sedikit deras bercampur dengan ketakutannya

Deandra menggaruk garuk kepalanya frustasi. Ia menatap abelia dengan sangat tajam, Lalu membuang tatapan itu.

Diinjaknya gas, dan mobil kembali melaju. Namun lajuannya kini berbeda, lajunya lebih cepat. Membuat abelia sangat ketakutan.

"Dean kamu apa apaan. Jangan kenceng kenceng aku takut. Pelan pelan dean!" Sontak abelia dengan memukul mukul tubuh deandra.

Deandra menginjak dalam dalam rem mobilnya, membuat tubuh abelia maju.

"Please,maafin aku dean" ucap abelia sekali lagi memohon.

"Buat aku balikan lagi sama Rindah! Baru aku maafin kamu" pintah deandra tanpa berpikir.

Abelia tidak tahu harus berbuat apa lagi dan bagaimana lagi, ia harus meng-iya kan perintah deandra. Kalau tidak, keluarganya bisa bisa tidak kembali.

"Gimana?" Tanya deandra

"Iya oke, besok di sekolah. Biar nanti aku pikirin caranya dulu" jawab abelia meskipun dengan penuh kebingungan.

***

Abelia dan Deandra tiba depan rumah Sevia.

"Assalamalalaikum" ucap abelia sambil mengetuk pintu rumah sevia.

"Kamu yakin ini rumahnya?" Tanya deandra yang terlihat tidak meyakinkan.

"Iya dean, tadi aku di kasih alamatnya. Disini sih katanya" jelas abelia yang berkali kali mengetuk pintu.

Gagang pintu bergerak, pintu mulai terbuka.

"Iya nak cari siapa?" Seseorang berjilbab warna biru langit dan berkulit sawo mentah itu membuka pintu.

Abelia menatap sosok wanita itu dengan sangat haru, 'bener! Ini ibu ibu yang waktu itu aku ketemu di jalan pas ujan ujan!' batin abelia sambil tersenyum tipis.

"Ada apa ya?" Tanya wanita itu sekali lagi

"Eh abelia udah datang, ayo masuk" sahut sevia dari belakang wanita tersebut dan segera membuka pintu lebih lebar.

"Abelia?!" Heran wanita itu dengan matanya yang terbelalak menatap abelia

"I.. i, iya b.. bu" jawab abelia gugup

"Udah udah masuk dulu" sevia menarik tangan abelia menyuruhnya untuk segera masuk.

Deandra masih menunggu di luar rumah dan juga masih berdiri mematung.

"Loh kamu kenapa gak masuk nak?" Ucap Safina, ibu dari abelia dan sevia pada deandra yang masih mematung di depan pintu.

Deandra sebenarnya ingin masuk, tapi dirinya sadar akan posisinya. Disini, ia berperan sebagai anak dari perusak hubungan keluarga mereka.

"Dean masuk" pintah sevia dari ruang tamu

"Ayo nak masuk" sambung safina

Terpaksa, deandra melangkahkan kakinya dan duduk di sofa yang cukup empuk. Kepalanya masih terus tertunduk dan bibirnya tak mau berucap sepatah kata pun.

Cupu vs Bad girl✓Where stories live. Discover now