8. CLARIFIED

972 184 542
                                    

Hai ... sudahkah anda jamuran berdiam diri di rumah terus?

Kuy baca sajahlah ^^
.
.
.

Bulan sabit yang menggantung di atas pekatnya langit malam, tak sedikit pun membantu penerangan lampu jalanan yang temaram. Sepi, tak ada satu pun mobil yang melintas.

Setelah teriakan Yoora dan suara hantaman mobil yang begitu kencang, untuk beberapa saat hanya erangan Yoongi yang terdengar.

Porsche boxster itu mengalami kerusakan cukup parah pada bagian depan. Jangan pikirkan berapa banyak uang yang harus dikeluarkan untuk memperbaikinya, mungkin Yoongi akan membuangnya setelah ini.

Tangan pemuda itu berusaha menggapai Yoora yang wajahnya tertutup airbag. Hatinya mencelos, karena dia tidak melihat pergerakan dari gadisnya itu.

"Jagi, kau baik-baik saja?" tanyanya lirih.

Pemuda itu berusaha melepaskan diri dari airbag yang mengembung. Setelah beberapa saat, dia berhasil bebas lalu meraih tangan gadis itu.

"Jagi ...." Pemuda itu menggoyangkan lengan Yoora lembut. Tak ada respons, dia pun mengguncangnya sedikit keras.

"Han Yoora!" teriaknya, masih tak ada respons.

Pemuda itu segera mengeluarkan Yoora dari dalam mobil, tak ada luka serius di tubuhnya. Beruntung, karena airbag berfungsi dengan baik sehingga mereka terhindar dari cedera serius, tapi pelipis gadis itu mengeluarkan banyak darah akibat dari bantingan setir ke kanan secara tiba-tiba sampai dia tak sadarkan diri.

Yoongi merengkuh tubuh lunglai Yoora, menidurkannya di atas rumput lalu memanggil dan menepuk pipi gadis itu beberapa kali.

Panik mulai menyerang seiring munculnya keringat yang membanjiri wajahnya, beberapa kali pemuda itu menggelengkan kepala menepis bayangan mengerikan yang muncul saat Yoora tak kunjung sadar.

"Jagi kumohon sadarlah! CPR bagaimana CPR?" ucapnya panik. Tangannya mengusak rambutnya frustrasi, sambil berusaha mengingat apa yang dilakukan gadisnya itu ketika menolong Jeon Jjang--namun yang dia ingat hanya bagian menempelkan bibir.

"Napas buatan," gumamnya, tanpa berpikir panjang pemuda itu mulai menempelkan bibirnya.

Sungguh dia benar-benar tidak mengerti bagaimana melakukan CPR. Pemuda itu tidak mengecek terlebih dahulu apakah Yoora masih bernapas atau tidak. Dia hanya memikirkan bahwa dia harus melakukan CPR dan itu menempelkan bibir.

Akhirnya, seperti putri tidur yang terbangun oleh ciuman dari sang pangeran. Erangan lemah terdengar dari bibir gadis itu, matanya membuka lamat dan tersenyum lemah.

"Yoon ... ka-kau tidak apa-apa?" tanyanya lirih.

Seketika bulir bening jatuh dari pelupuk mata pemuda itu.

Kau masih mengkhawatirkan aku saat keadaanmu seperti ini?

Pemuda itu memeluk Yoora dan menciumi puncak kepalanya. Tangis bercampur lega dia rasakan saat orang yang dicintainya membuka mata. Sungguh, pemuda itu tidak pernah merasakan ketakutan seperti ini--ketakutan gadisnya hilang dari pelukannya selamanya.

"Aku baik-baik saja Jagi, mana yang sakit, hm?"

"Ke-kepalaku pusing," ucap Yoora meringis.

"Maafkan aku, aku tidak hati-hati," sesal Yoongi, air mata masih mengalir di kedua pipinya. Lupakan harga dirinya sebagai seorang lelaki, hal itu sudah sejak lama hilang kalau sudah menyangkut gadis di hadapannya ini.

Yoora tersenyum lemah, tangannya menyentuh pipi Yoongi dan mengusap bulir bening itu. "Yoongi-ku jelek kalau menangis, aku baik-baik saja," lirihnya memaksakan senyum.

FIX YOU (After Love Scenario)  ☆ || MYG || MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang