19. PAST

722 160 470
                                    


.
.
.
.
.
.


Gadis itu duduk di bangku taman, memakai pakaian yang sedikit feminin berwarna pink pemberian sang ibu tempo hari. Kakinya berayun-ayun ceria sambil mengedarkan pandangannya ke seluruh taman, tanpa memedulikan mentari yang bersinar terik di atasnya. Kurva manis tak pernah hilang dari wajahnya, tak lupa perutnya yang kini dipenuhi kupu-kupu yang menggelitik lembut pada setiap inchi tubuhnya. Pubertas, ya memang seperti itu dan dia menyukai sensasinya.

Kelas III SMP memang terlalu dini untuk menjalin suatu hubungan, tapi kita bisa apa? Jika rasa itu sudah menyapa.

Hari ini laki-laki yang seminggu lalu menyatakan cinta padanya, akan mengajaknya jalan-jalan atau bisa dikatakan kencan pertama. Gadis itu melirik jam ditangannya, masih pukul 10.50, sepuluh menit lebih awal dari perjanjian, gadis itu memang sangat bersemangat dengan kencan ini.

Yoora sedang memilih lagu di ponselnya saat seseorang berdiri menghalangi tubuhnya dari terik mentari. Dengan cepat atensinya teralih pada presensi Min Gyu yang tersenyum cerah di hadapannya.

Laki-laki itu memakai kemeja kotak-kotak yang dipadankan dengan jeans hitam. Di mata Yoora, pemuda itu tampak sangat sempurna.

 Di mata Yoora, pemuda itu tampak sangat sempurna

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

"Lama menunggu?" tanyanya.

"Tidak, aku datang terlalu cepat," jawab Yoora tersenyum, setelah kupu-kupu kini di jantungnya ada kodok yang sedang meloncat-loncat kegirangan.

"Kau tampak semakin cantik dengan warna pink," ucap pemuda itu menilai penampilan Yoora yang tidak biasa. Binarnya memancarkan rasa takjub yang tidak dapat disembunyikan, saat netranya  menikmati karya Tuhan yang begitu sempurna di hadapannya. Yoora memang sangat cantik.

Gadis itu menunduk sambil menyelipkan rambutnya ke belakang telinga, tersenyum malu.

"Kiyowo," ucap Min Gyu mencubit lembut pipi gadis itu, lalu meraih tangannya dan menggenggamnya erat. Mereka menghabiskan hari itu dengan menonton film dan bermain di arcade, tertawa lepas tanpa beban seolah semesta akan menyatukan mereka selamanya

"Ra-ya, kalau aku pergi kau harus menungguku, ya?" pinta Min Gyu di penghujung pertemuan mereka. Pemuda itu melayangkan satu kecupan singkat di bibir Yoora dan pamit pergi, meninggalkan gadis itu dengan berjuta kupu-kupu beterbangan yang menggelitik sekujur tubuhnya, Yoora begitu bahagia hari itu.

Keesokan harinya, Min Gyu tidak masuk sekolah, Yoora yang mencoba menghubunginya tidak pernah berhasil seakan pemuda itu hilang ditelan bumi. Lalu seminggu setelahnya, kabar Min Gyu keluar sekolah pun merebak bersamaan dengan Yoora yang mulai mengalami perundungan.

Nalarnya merepetisi memori tersebut, bersamaan dengan rasa sesak yang menyeruak memenuhi dadanya. Bertahun-tahun gadis itu berjuang menghalau mimpi buruk yang masih sesekali datang menghantuinya. Bersyukur, kini ada Yoongi di sisinya. Pemuda itulah yang mampu mengobati luka dan memberikan cinta absolut yang menjadikan hari-harinya menjadi lebih indah.

FIX YOU (After Love Scenario)  ☆ || MYG || MWo Geschichten leben. Entdecke jetzt